[K]ELAS RIMBA PIKET X ULANGAN

155 13 3
                                    

Di sebuah pekarangan kelas, lebih tepatnya di depan kelas 9C terlihat seorang laki-laki berparas bule, dengan kedua matanya yang sipit, sesipit matanya bang kai yang tengah menyapu bersih lorong kelas tersebut.
Sebut saja laki-laki tersebut Wang lujie. Di samping nya terdapat sohibnya yaitu Li jiasen yang dimana anak itu tengah berkacak pinggang sembari membawa sapu ijuk di tangannya.

Kalian tau mereka sedang apa? Ya, ngepet!

Jiasen: PIKET ANJIR!!!!
Lujie: besok author harus di beliin Paracetamol..

Skip.

Li jiasen mengambil serok untuk di gunakan mengambil tai kucing oleh lujie. Enggak dong, sampahnya lah :)

"Nih, bersihin noh disana juga, disana juga, ettt disini juga belum," begitulah kira-kira jiasen menyuruh lujie menyerok sampah-sampah tersebut.

Kesal sudah lujie karena terus di perintah, berakhir bocah berparas bule itu dengan kasarnya melempar sembarang arah sapu dengan serok tersebut.

Bagaimana tidak kesal jika jiasen menyuruhnya menyapu, tetapi dirinya hanya menyuruh sembari duduk santai seperti di pantai, sambil meminum teh pucuk yang habis di embat olehnya dari enhan.

"Lo juga nyapu! Masa, dari tadi gue terus yang nyapu? Gue mau catat materi yang kemarin nih," jelas lujie menampilkan raut wajah marahnya.

Jiasen yang tak terima di suruh-suruh pun lekas berdiri, lalu menarik kerah baju milik lujie, dan membuat lujie mendekati jiasen.

Di lain dimensi, terlihat tiga orang cowok dengan gayanya yang sangat fashionable berjalan bak model beriringan untuk memasuki kelasnya. Namun, disaat sampai di dekat kelas, ketiganya melihat teman sehidup semati mereka tengah bertengkar.

Apakah yang akan mereka lakukan?

Zhang hanrui hendak melerai mereka, namun zuo qihan mencegahnya. Beralasan jika mereka nanti akan ikut-ikutan.

"Itu temen seperjuangan kita lagi bertengkar masa di biarin?!" Ucap hanrui hendak melerai jiasen dan lujie.

Qihan menarik paksa hanrui, agar hanrui mendengar nya. "Tapi kalo kita ikutan, kita bakalan di salahin sama kepala sekolah! Tau sendiri kan, kepala sekolahnya kayak gimana?"

Ada betulnya juga apa kata qihan. Beralih keduanya tak ingin ikut campur. Di satu sisi yang bowen hanya menggelengkan kepalanya karena melihat kelakuan kedua temannya.

"Apakah kalian benar, wahai kedua sahabat ku?" Tanya bowen ala penasehat.

Guiyuan yang baru saja datang langsung memegang dadanya shock karena melihat kegiatan antar dimensi ini. Bagaimana bisa teman-teman nya mengalami hal seperti ini? Sungguh, guiyuan ingin pulang saja rasanya.

"WOY NGAPAIN SAT??" teriak Zhang guiyuan dari kejauhan. Kelima bocah yang tengah sibuk dengan dunianya kini beralih menatap guiyuan yang mendekati mereka.

"Lo gak liat? Kita lagi rebutan sembako!" Seru qihan sembari merangkul pundak bowen. Hanrui yang berada di sampingnya menampilkan boombastic side eye.

"WOY CURUT, BAYAR UANG KAS CEPET!!" teriak Wang junxi dari dalam kelas. Dengan membawa satu buku besar yang siap sedia mencatat uang-uang korupsi negara.

Canda:)

Keenam bocah yang berada disana saling menatap satu sama lain, hingga menimbulkan benih-benih cintyha yang sangat mendalam nan membekash di hatyi mereka:3

"KABUR WOY KABUR, ADA JUNXI!!!!" teriak guiyuan, lalu keenam bocah tersebut berhamburan pergi meninggalkan Wang junxi seorang diri.

Seperti di dalam sinetron, Wang junxi menangis tersedu-sedu karena di tinggal cuan-cuan nya. Betapa sakitnya diri Wang junxi saat mengetahui hal itu.

Junxi: alay ah, thor!
Author: suka-suka ekehh..

🌳🐒

Keadaan kelas Rimba saat ini sangat riuh seperti pasar malem yang baru buka. Sangking riuh nya, guru mapel sampai tidak hadir karena terkena mental akibat masuk kelas ini.

Hingga, kepala sekolah lifei datang sembari membawa......

Sesajen, untuk mereka 13 orang. Kenapa 13? Ada lagi satu tidur seperti pangeran, di pojokan. Panggil saja Yang Bowen.

"WOY DIEM WOY! KEPSEK DATENG ANJRIT!!" teriak anak bekantan bernama Wang junxi. Tu anak lagi bercermin awalnya di depan kelas, tapi ngeliat pak kepala sekolah lifei Dateng, anaknya ngibrit masuk ke kelas.

Dalam hitungan waktu, detik, dan menit. Kelas Rimba ini pun hening seperti tak berpenghuni.

Kita absen mereka lagi ngapain aja.

Guan junchen sama wang hao lagi ngerumpiin anak kelas sebelah ada yang habis sunatan. Tapi mereka gak di undang.

Wang junxi sama Chen Junming lagi cerita tentang anak ayam warna-warni Junming kena santet orang.

Guiyuan lagi mainin hp nya, mainin candy crush saga. Tapi, pake hp bowen. Yang punya hp lagi di alam mimpi, kecapean dia karena kemarin ngasi harimau putihnya makan gamau, diet katanya.

Hanrui sama qihan lagi lomba panco di pojokan, tapi ga bersuara.

Jiasen sama lujie masih berantem, gegara piket tadi pagi gak kelar-kelar.

zhicen sama yiran lagi di dunia mereka masing-masing. Bengong :)

Hanbao sama enhan lagi ngerjain tugas yang di kasi Bu guru, ini dua anak kelewat rajin, Sampe tugas temen pun mereka yang ngerjain. Kasian sekali curut dua ni :3

Kepala sekolah lifei datang sembari membawa sesajen. Ya, apalagi kalau bukan ulangan harian.

Dengan gayanya khas bapak-bapak India, lifei dengan kertas-kertas di tangannya segera membagikan seluruh lembaran putih tersebut di atas meja masing-masing murid.

"Hari ini kalian akan melangsungkan ulangan harian! Siapa yang benar, bisa istirahat. Yang gak bisa jawab, pertanyaan akan di lempar ke murid lain." Ucap kepala sekolah lifei dengan tegasnya.

"Pak! Kalau pertanyaan di lempar ke murid lain, kasian pertanyaannya pak, kesakitan kalo di lempar. Mana, gak salah apa-apa, lagi!" Teriak salah satu bekantan di kelas Rimba ini, yaitu Chen Junming.

Pak lifei yang sudah mencoba menahan-nahan amarahnya agar tidak meledak seperti gunung meletus, berakhir menyuruh Junming maju kedepan.

Junming dengan tak enak hati mendekati lifei. "Gua ngerasain aura-aura mencekam."

Guan junchen menyenggol lengan Wang hao, agar anak itu tidak berbicara seperti itu. namun, wang junxi yang berada di belakang mereka malah ikutan, "iya cuy. Bener lagi, ini auranya negatif banget!" Bisik Wang junxi, dan mendapatkan anggukan dari Wang Hao.

"Jangan berisik, woy!" Seru Zhang Guiyuan dari seberang. Teriakan Zhang Guiyuan, membuat Bowen terbangun dan reflek memukul kepala teman sebangkunya itu.

Zhang Guiyuan yang mendapatkan pukulan tersebut, lekas menatap tajam Bowen. "Ada masalah apa, dah Wen?" Tanya guiyuan.

"Lo ngebuat singa yang lagi tidur kebangunan tau gak!" Balas Bowen dengan teriakan.

Keduanya kini saling berdebat, membuat kepala sekolah lifei pening dengan keadaan kelas ini sekarang. Lifei dengan kesabarannya yang setipis tisu di bagi enam belas langsung memukul meja guru itu hingga menjadi dua.

Junming yang sedari tadi diam, mendadak terjatuh karena sangking terkejut nya anak kecil itu. "pak! Buset, dahhh!!"

Lifei dengan wajahnya yang memerah lekas meninggalkan kelas tersebut dengan keadaan yang masih ribut. Memang the reall kelas rimba.

[TBC]

Start: 22, 08, 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kelas RimbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang