Chapter 8

6 3 0
                                    

Debarannya sangat lembut, sampai dia tak sadar bahwa hatinya mulai terisi olehnya.

.
.

Hari mulai sore, para remaja itu tengah duduk di tepi laut sembari memanggang beberapa ikan dan ayam.

Brian dan Hendry tengah memanggang, sedangkan yang lainnya menyiapkan piring plastik dan lainnya.

"Hen itu ikannya gosong!" seru Brian ketika melihat Hendry yang asik bercanda dengan Lita. Membuat pemuda itu menoleh terkejut, dan langsung membalik ikannya.

"Untung dagingnya gak lengket." ucap Hendry sembari mengusap dadanya.

"Yuvin!sini gantian. Enak banget lo duduk doang dari tadi." ucap Hendry pada Yuvin.

"Gak liat lo gue lagi apa?!" balasnya sedikit ngegas, pemuda itu tengah menghancurkan es batu dengan pisau besar.

Hendry hanya terkekeh melihatnya. Seru juga menjahili temannya itu.

"Eumm, aku bantu ya Vin?" tawar Riana pada Yuvin.

Ya kan gadis itu duduk di sebelah Yuvin, jadi dia merasa gak enak kalo cuma ngeliatin doang.

"Gak usah, lagian tinggal masukin minumannya." balas Yuvin. Pemuda itu sekarang tengah membuka beberapa minuman bersoda dan menuangkannya ke dalam termos air yang berisi es batu.

Riana hanya mengangguk kemudian kembali duduk melihat Brian dan Hendry yang masih sibuk membakar daging.

"Na, mau jelly gak? Aku beli di depan tadi." ucap Natali pada Riana.

"Mau, kamu kapan kedepannya?" tanya Riana.

"Pas beli es batu sama Jay tadi." jelas Natali lalu memberikan beberapa jelly ke Riana.

"Makasih, Nat."

"Sama-sama, habisin ya. Aku beli karena inget kamu suka jelly." ucap Natali sembari bersender ke Riana.

"Nih dagingnya, nasinya udah siapkan?" tanya Brian sembari meletakkan nampan berisi daging ayam dan ikan panggang.

"Udah kok, bang Bri." balas Raven yang tengah membagikan mangkuk kecil berisi nasi.

"Asik! akhirnya makan juga!" seru Jay antusias.

Membuat mereka tertawa melihatnya.

"Enak banget!" ucap Lita ketika memakan makanannya.

"Siapa dulu dong yang bakar dagingnya, Hendry gitu loh!" ucap Hendry dengan bangganya.

"Bang Brian juga kali, Hen." ucap Yuvin membuat Hendry tersenyum kikuk.

"Sirik aja lo. Tapi enak kan Vin?'' tanya Hendry.

"Enak." balasnya.

Para remaja itu menikmati makanan mereka dengan nikmat, tidak ada yang tersisa.

"Kenyang banget!" ucap Jay.

"Ya iyalah, lo kan yang makannya paling banyak." celetuk Nova.

Like Water Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang