ikal ngepret!

26 4 2
                                    

        Aku melangkah riang pulang kembali ke rumah saat jam menunjukkan hampir pukul 9 malam. Karena hanya sebatas keluyuran di rumah tetangga maka aku merasa cukup tenang karena bunda tak akan mengomel nanti.
     Yeah, telat dikit ga ngaruh..

   "Mmm.. uenak nyaaa",
        Ucap seorang pemuda tiba-tiba saat aku tiba di teras depan rumah. Aku menoleh ke arah sumber suara dan terlihat sir paimen sedang duduk di jendela sambil menyantap kue bolu kukus pemberianku yang tadi.

      "Ahah.. pura-pura ngga liat, pura-pura ngga liatt", sahutku sambil menjulurkan lidah saat haikal mengunyah cepat sambil memajukan bibirnya tanda mengiming-imingi.

      "Tahu..", Ikal menaikkan dagunya lantas menggigit lagi roti brownis itu, "enak loh raa, mweheh.. Seperti biasa nagih",

      "Woya jelass, ikal sudah mengucapkannya 527484× pada Ara berulang-ulang",

     "Ara hitung?, Kurang kerjaan aja ni makhluk",

     Kuangkat tanganku tinggi-tinggi seakan hendak menempelengnya. Haikal yang duduk di jendela samping lantai dua rumahnya itu pun hanya tersenyum manis dengan sangat lebar kearahku.
     "Hahaha",

         Aku malah menjadi salting sendiri saat haikal memberikan senyumnya, ha..

  Jujurly, dia manis ketika tersenyum seperti itu.

     Haikal menetralkan suaranya sesaat setelah selesai dengan kunyahannya, "nanti kalau kurang ikal menyusup ke dapurnya Ara lagi ya?",

     "Tidak bisa, ada brigade FBI yang menjaga perbatasan rumah kita dari gangguan ikal", tepisku.

    "Halah",

     "Dahlah kal, Ara mau ke kamar dulu, jan diganggu",

     "Hayooo mau ngapain??", Seloroh haikal langsung dengan nada horor. Aku berdecak kecil, "mau tidur, apa lagi?, Dasar ikal kelakuan omes", ledekku membantah.
     Dasar, apa lagi yang dia pikirkan tuhan?

"Hngg, udah mau tidur? Ntar ajalah ra..",

      Aku tak peduli dan langsung melangkah memasuki rumah tanpa berpamitan padanya.
     Klapp,

    Kuucapkan salam saat memasuki rumah namun tak ada yang menyahut dari dalam. Aku berjalan ke arah ruang jahit bunda namun beliau tidak ada disana.
    Kini aku beralih berjalan berjinjit ke arah kamar bunda untuk mengintip wanita itu. Dan rupanya benar saja, bunda sudah tertidur pulas di sana.
    Okay...

     Aku langsung berjalan cepat menuju dapur untuk menjarah isinya lantas barulah pergi menuju kamarku di lantai atas.
     Now become a thug life, hohoh..

      Sesampainya, dengan segera kuletakkan beberapa makanan yang kubawa tadi, mengecek ponsel sesaat, menyiapkan tempat tidur dan..

     "Jum!?", Panggil Haikal tiba-tiba dari arah jendela, ia tersenyum kecil ke arahku saat melihat nafasku yang kembang-kempis karenanya.

       "Fucek... Ngapain si kal?", Spontan aku meraih sebuah guling di sampingku dan bersiap untuk melempar lembing.   
     Haikal terkekeh pelan, "hanya manggil.. kok udah mau sekarat aja sih ra?",

     "Nyenyenye",
    balasku dan kembali duduk manis ke atas tempat tidurku. Sambil melakukan itu tangan kananku meraih sebungkus jajan berisi coklat bar camilan favoritku sepanjang masa.

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang