Zayn

960 121 1
                                    

Zayn's POV

Liam akan kesini? Untuk apa? Tapi, sebenarnya aku sangat senang. Karena aku sangat merindukan mereka. Walaupun sebenarnya yang datang hanyalah Liam seorang.

Begitu berbeda ketika aku dan mereka berpisah karena harus pulang ke kampung halaman masing-masing dengan berpisah karena keputusanku untuk keluar. Walaupun keduanya sama-sama perpisahan, namun yang sekarang adalah benar-benar berpisah dan akan sulit untuk bertemu. Mungkin takkan bertemu.

AKu merindukan One Direction...

***

Keesokan harinya...

Aku sedang menunggu Liam yang katanya akan tiba di bradford pukul 4 sore ini. Sambil menunggu, aku memilih untuk menonton tv dengan waliyha.

"Zayn" suara khas dari safaa memanggilku. Membuatku menoleh ke arahnya yang berjalan kearahku sambil membawa boneka di tangan kanannya.

"Ada apa safaa?" Tanyaku sambil mengusap kepalanya.

"Uncle Liam mencarimu"

Liam? Dia sudah datang?

"Terima kasih, safaa. Kau bisa kembali bermain" dengan begitu, aku berjalan menuju ruang tamu. Sudah ada Liam disana yang sedang sibuk bermain dengan ponselnya.

"Liam?"

"Hai, Zayn. Bagaimana kabarmu?" Liam berdiri dari duduknya dan memelukku.

"Aku baik. Kau dan yang lain?" Tanyaku setelah kami melepaskan pelukan.

"Aku baik. Tapi, tidak dengan Niall dan Louis. Mereka sering sekali bertengkar"

"Kau sendiri saja? Kalian tidak bekerja?" Tanyaku.

"kami day off selama 2 minggu. Awalnya Harry ingin ikut. Hanya saja aku menyuruhnya untuk menjaga Niall dan Louis. Seperti yang aku katakan bahwa mereka sering kali bertengkar" jelas Liam dengan nada sedih. Membuatku merasa sangat bersalah.

"Ini semua salahku, Li. Karena aku se-"

"Kau bisa kembali, Zayn. Kami harap kau mau" ucap Liam.

Menundukkan kepala, aku tak bisa menatap mata Liam yang sedang memohon itu. Membuatku semakin sakit.

"Aku tidak bisa. Aku akan menikahi perrie secepatnya"

"Bagaimana kalau setelah kau menikah?" Tanyanya (lagi).

"Ini sudah terlanjur. Dunia sudah tahu dengan keputusanku dan semua memang sudah sangat sulit" ucapku, lirih.

"Baiklah kalau begitu" ucapnya, pasrah.

"Bagaimana kalau kau istirahat dulu? Kau menginap disini, kan?"

"Iya, tentu"


=>>

Happy Reading!

I'm Sorry, Guys! (Zayn Malik FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang