——————————————————
(BAHASA INDONESIA/ARAB/ DSB...)(BAHASA JEPANG)
_________________________________________Miyagi. 12.00
.
.
.
Latihan hari Minggu.Menjadi sebuah kebiasaan bagi klub - klub olahraga di sekolah termasuk klub voli. Para gagak tengah latihan untuk kualifikasi tim yang akan maju ke pertandingan penentuan di bulan Oktober.
''Minna! Strating bagian pertandingan sudah ada, lho!!'' Seru Takeda datang seraya menunjukkan kertas susunan pertandingan. Semua anggota klub voli Karasuno berkumpul menghadap penasehat klubnya.
''Nde, kita akan bermain tanggal 11 Agustus saat pertandingan ke dua. Ini babak kualifikasi pertama untuk menentukan tim mana yang akan maju ke turnamen kualifikasi selanjutnya. Lawan kita yang pertama adalah... Ougiminami'' ucap Takeda menjelaskan secara singkat.
''Kenapa kita tidak ikut pertandingan pertama?'' Tanya Hinata. ''Karena kita masuk 16 besar, kita mendapat pengecuali'' sahut Sugawara menjawab.
''Whoah!! Berati kita hebat, ya!'' Ucap Hinata bangga. ''Pokoknya kita harus latihan dan latihan. Kita sudah berlatih dengan para tim nasional dan selalu kalah, pastikan kalian tetap konsisten ya!'' Ujar Ukai menasehati.
''Osu!'' Ucap semua anggota tim. ''Kembali latihan!!'' Seru Daichi mengajak. Para gagak langsung kembali ke lapangan untuk latihan servis dan receive secara bergantian.
Drak! Druk! Drak! Druk!! Suara gemeruduk bola yang jatuh berkali - kali menggemakan gymnasium. Suara paling keras adalah bagi pengguna Jump Serve.
Jdug!
''Whoah! Nice serve, Asahi- san!'' Puji Nishinoya. Giliran Kageyama yang menyervis kuat. Daichi bisa menerima bola tersebut walau terpelanting keluar.
''Nice serve Kageyama!'' Puji Daichi. Megantara mengeratkan genggaman bolanya. Ia merasa ragu untuk melakukan servis.
Saat ia melempar bola, Megantara telat mengambil ancang - ancang, membuat tangannya terpeleset dan gagal menyervis.
''Oi, oi, oi. Nani kore? Mezurashi ne... kau ceroboh saat latihan'' ejek Tsukishima. Megantara melihat telapak tangannya dengan pandangan hampa.
''Megantara. Kemarilah'' panggil Ukai yang berada di pinggir lapangan, mengajak keluar gym. Megantara langsung pergi menghadap pelatihnya.
''Kau pasti tahu kekuranganmu, bukan?'' Tanya Ukai memberi persoalan. ''Ha'i. Akhir - akhir ini, entah kenapa saya tak bisa berkembang. Entah dalam segi latihan dan fisik penyembuhan kaki saya'' jawab Megantara. Ukai bersedekap dada dan berkata...
''Ano na... aku bukannya melarang atau bersikap egois. Tapi melihat keadaanmu yang sekarang, kau selamanya akan menjadi cadangan. Karena aku merasa kau tidak memiliki niat untuk serius'' ujar Ukai membuat Megantara tersentak kaget.
''Ternyata Coach menyadari ini, ya...'' guman Megantara tersenyum misterius. Ukai sedikit tertekan dan risih dengan senyuman Megantara yang sekilas.
''Dengar, ya. Di klub ini kau boleh santai - santai. Namun kau juga harus serius untuk menggapai kemenangan. Aku tak butuh pemain yang tak serius saat bertanding'' ucap Ukai serius.
''Jika Coach memang tak ingin saya yang sekarang, tak bisa berkembang. Maka saya bisa out dari klub ini. Namun Coach juga salah. Walau saya tak berniat untuk serius, tapi aku masih memiliki niat berkembang, tapi saya perlu waktu untuk latihan fisik mandiri'' ucap Megantara lalu menatap lurus mata Ukai.
''Pertandingannya masih tiga minggu lagi, kan? Berikan saya waktu untuk latihan fisik, Coach. Insyaallah, saya akan bertanding dalam kondisi prima dan lebih serius lagi'' ucap Megantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)
FanfictionMegantara Hanya pemuda muslim dari Indonesia. Dia pindah ke negara baru untuk menempuh pendidikannya. Disana dia mendapat teman baru, hidup di lingkungan baru, pengalaman baru dan kebenaran yang baru. Start : 1 Juli 2023 Finish : 16 November 2023 •...