19. Polisi [M]

2K 157 11
                                    


Jungkook pulang dengan raut wajah kelelahan, juga kelihatan marah tanpa alasan. Berjalan membuka lemari pendingin, mengambil minum dan menegaknya terburu-buru.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung tanpa menoleh dengan suara pelan, dia memegang tangan kirinya yang tak berhenti gemetar ketika berbicara langsung dengan Jungkook.

"Seseorang membuatku sangat kesal hari ini" Kata Jungkook mendekati Taehyung dan menyudutkannya ke meja pantry. Dia meremas pantatnya dari belakang, membuat Taehyung terjingkat sekaligus melebarkan matanya.

"Jungkook, jangan lakukan ini..." Pinta Taehyung dengan suara yang sepelan mungkin disaat Jantungnya berdegup kencang karna ketakutan.

"Kenapa? Apa kau takut padaku?" Pria itu menyeringai di dekatnya lalu membalikkan badan Taehyung agar menatapnya.

"Bukan begitu, hanya saja..." Taehyung memalingkan wajahnya tak ingin menatap langsung ke arah Jungkook. Dia menelan ludahnya gugup berkali-kali.

"Hanya saja?" Tanya Jungkook dengan lembut membalikkan dagunya dan mereka pun bertatapan.

"Aku tidak ingin" Taehyung berujar pelan padanya.

"Apa itu berarti aku tidak boleh melakukan hal sesuka ku?" Jungkook berujar pelan, pria itu meraih dagu Taehyung lalu mempertemukan bibir mereka.

"Mph...eugh..." Dengan segera Taehyung berupaya untuk menghindarinya, dia memalingkan mukanya lalu mendorong tubuh pria itu secara keras.

Dan Jungkook hanya tertawa melihatnya melakukan perlawanan. Dia mendekati Taehyung kembali lalu menyudutkannya.

Pria itu menyeringai sambil menjulurkan lidahnya keluar saat dia mulai melepaskan beberapa kancing atas baju Taehyung. Kemudian menjilati bagian tulang selangka miliknya dan membuat beberapa tanda kemerahan.

Sementara itu Taehyung hanya diam di bawah kendalinya. Setiap gigitan yang Jungkook tinggalkan di kulitnya berbekas dan dia merasa kesakitan.

Jungkook membalik tubuh Taehyung mengarah ke wastafel. Menurunkan celana Taehyung secara paksa kemudian tanpa aba-aba mendorong masuk jarinya yang besar dan panjang ke dalam lubang Taehyung hingga membuatnya merintih kesakitan.

"Agh...hhh....akh..."

Jari telunjuk Jungkook masuk lebih dulu ke lubang Taehyung kemudian dia menambahkan jari tengahnya. Kini dua jarinya sudah memasuki lubang Taehyung.

"Hiks...a...ah...akh....hiks...agh..."

Jungkook menggerakkan jarinya terus menerus di dalam Taehyung. Melakukan gerakan menggunting dan memutar, bahkan meninggalkan sensasi cubitan di kemaluan Taehyung.

Selepas itu dia mengeluarkan jarinya kemudian membalik posisi Taehyung agar menghadap kejantanannya.

"Kulum" Perintahnya, Jungkook mengangkat kejantanannya dan mengeseknya ke bagian pipi Taehyung.

Setelah itu memaksanya membuka mulut.

Pada akhirnya Taehyung harus mengulum kejantanan besar Jungkook menggunakan mulutnya. Kepalanya terus ditekan oleh suami brengseknya.
Ketika dia melakukannya, tiba-tiba saja suara Taeguk yang menangis dengan keras terdengar hingga ke seluruh ruangan.

"Lihat putra kita menangis" Jungkook berujar sambil menyeringai lebar.

Pada saat itu Taehyung langsung berniat bangkit dan pergi. Tapi Jungkook menahannya lalu memeluknya dari belakang. Dia menggesekkan kejantanannya ke belahan pantat Taehyung yang besar.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja, kau boleh pergi ketika kau membuatku klimaks" Bisik Jungkook disertai dengan jilatan pada daun telinga Taehyung.

Psycho ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang