part.24

573 39 16
                                    

Berhenti mengejar apapun yang membuat mu hancur...

.
.
.

Sengaja upload jam segini (22.45). Karena emang sibuk banget di real life) jadi mohon maaf....

.
.
.

Happy Reading...


.
.
.
.
.

Jaehyun berjalan cepat setelah memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit.
Dirinya melihat sosok Hyeso di lobby yang tengah menunggu dirinya.
Jaehyun bergegas menghampiri Hyeso di sana.

"Hyeso, ". Panggil Jaehyun.

Hyeso menoleh dan bernafas lega atas kedatangan Jaehyun di sana.

"Tuan, syukurlah anda benar-benar datang". Ucap Hyeso terharu.

"Eum, tidak perlu khawatir. Aku akan mengurus semua nya". Ucap Jaehyun.

Hingga memakan waktu hampir 1 jam akhirnya proses pengurusan jenazah sudah selesai. Tinggal menunggu ambulance bersiap untuk membawa pulang jenazah Ibu dari Hyeso.
Hyeso kini sedang duduk di kursi panjang rumah sakit di lobby. Penampilan nya berantakan juga mata yang begitu sembab. Begitu hancur, Jaehyun bisa melihat itu.

"Minumlah". Jaehyun memberikan sebuah Ari mineral untuk Rose.

"Terimakasih".

Jaehyun duduk di samping Hyeso.

"Aku tidak ingin mengatakan apapun. Aku sekarang tidak berada di posisi mu. Yang jelas aku pernah merasakan kehilangan orang tua". Ucap Jaehyun lirih. Membuat Hyeso menatap Jaehyun yang berada di samping nya.
Jaehyun tersenyum pada Hyeso.

"Kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidup memang sehancur itu. Tetapi, Dunia akan terus berjalan meski dunia kita sedang hancur. Percayalah, semua akan baik-baik saja setelah kesedihan ini. Jangan khawatir". Ucap Jaehyun lagi. Berusaha menguatkan Hyeso di sana.
Hyeso tersenyum dan mengangguk namun, di barengi dengan lelehan air mata di sana. Ayah nya pergi sejak dia masih kecil dan sekarang Ibu nya juga harus menyusul sang Ayah. Kini, dirinya benar-benar akan hidup seorang diri setelah ini.

.
.
.

Mingyu melihat jam yang kini menunjukkan pukul 7 malam. Tetapi Jaehyun belum juga kembali dari kantor. Mingyu sedikit kesal bukankah Jaehyun sendiri yang mengatakan akan pulang lebih awal. Bahkan sekarang Ponsel nya sulit untuk di hubungi. Apakah masih ada pekerjaan di kantor? Tapi, setidaknya Jaehyun bisa menelfon nya untuk memberikan kabar.

"Kak Johny". Panggil Mingyu ketika melihat Johny memasuki mansion.

"Hey, kenapa Gyu?". Ucap Johny tersenyum.

"Jaehyun tidak bersama kakak? Apakah dia masih di kantor?".

Johny sedikit bingung. Bukan kah Jaehyun sudah pulang sejak sore tadi? Lalu kemana dia pergi?

"Eum, Gyu. Jaehyun sudah pulang sejak sore tadi. Ah, Mungkin Jaehyun sedang ada urusan di luar. Dia tidak mengabari mu?".

Mingyu menggeleng. Ada rasa sedih di sana. Dan Johny tau itu.

"Hey, sudah jangan bersedih. Aku akan mencari dia untuk mu okay?".

"Tidak perlu kak, aku hanya khawatir pada nya. Bahkan nomor nya sulit untuk di hubungi". Cemas Mingyu.

Johny berjalan mendekat ke Mingyu mengelus punggung adik nya itu dengan sayang.

"Aku akan mencari Jaehyun untuk mu. Beristirahat lah jangan fikirkan apapun". Ucap Johny lembut. Mingyu tersenyum kemudian memeluk Johny.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsession [JaeGyu FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang