37

1.5K 98 3
                                    

Deff bersama dengan Clarissa saat ini tengah makan siang bersama. Sejak tadi, pria itu tak mengatakan sepatah kata pun. Sejujurnya itu membuat Clarissa menjadi sedikit bingung, karena tadi Deff mengatakan kalau ia ingin menceritakan sesuatu.

"Sebenarnya, ngapain sih lo ngajakin gue ke sini siang-siang gini?"

Pertanyaan dari Clarissa membuat Deff menoleh, sedikit terkejut karena sejak tadi pikirannya berkelana entah ke mana.

"Jujur aja gue nggak tahu, kenapa hari ini bisa ngalamin hal kayak gini." Deff mengatakan itu, sambil mengaduk-aduk kopi, yang sejak tadi sama sekali belum disentuhnya.

Clarissa mengerenyitkan kening, dia menatap pada sahabatnya. Dan apa yang dikatakan oleh Deff  membuat dirinya semakin penasaran. "Ada apa sih? Lo jangan bikin gue penasaran deh."

"Lo pasti udah tahu, kalau Yogi nggak milih lo, buat jadi brand ambassador produk terbarunya."

Clarissa anggukan kepala,  menyeruput Red Velvet frappucino yang tadi dia pesan. "Kemarin, dia sendiri bilang ke gue, kalau dia udah punya pilihan buat brand ambassador produk terbarunya kiss Miss."

"Dan lo tahu nggak, siapa yang dia pilih buat jadi brand ambassador nya?"

Clarissa tentu saja tak mengetahui siapa yang pada akhirnya dipilih Yogi untuk menjadi brand ambassador. Dia kemudian menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Rei," kata Deff.

Gadis itu masih mencerna nama yang disebutkan oleh sahabatnya tadi. "Rei? Mantan istri Lo?"

Deff anggukan kepala, buat Clarissa terkejut. Clarissa membulatkan matanya, menatap Deff dengan bibir yang terbuka lebar. Deff mendorong wajah Clarissa agar menjauh. Ini adalah kejutan yang didapatkan Clarissa di siang bolong begini.

"Demi apa?" tanya Clarissa lagi, masih tak percaya.

Deff hela napas, lalu anggukan kepalanya lagi. "Rei mantan istri gue, ibu dari Strawberry."

"Kok bisa? Kok bisa, Yogi kenal sama dia?" Clarissa semakin antusias, ingin mengetahui tentang bagaimana Yogi mengenal Rei.

"Mana gue tau, gue juga enggak ngerti dari mana dan bagaimana mereka kenal. Rei dari dulu emang enggak pernah berubah, selalu aja friendly ke semua laki-laki sampai mereka salah paham." Deff terlihat sangat kesal. Meskipun jelas di sini kalau dia tidak ada hak untuk marah.

Gadis di hadapan Deff memanyunkan bibir. "Enggak masalah sih sebenernya. Dia kan statusnya memang janda, kenapa Lo jadi sewot dan marah gitu? Masih sayang?"

Ditanya seperti itu buat Deff terdiam, memikirkan apa yang dikatakan oleh Clarissa.  Apa benar ia masih memiliki rasa dengan sang mantan istri? Kenapa juga dia peduli dengan hubungan Yogi dan Rei?

"Enggak, yang jadi masalahnya, Rei itu gembrot banget. Yang bener aja, masa model gemuk sih? Mana bisa bagus fotonya??" Kesal Deff kemudian meneguk minumannya lagi. Merasa ada yang aneh dengan dirinya sendiri, kenapa dia begitu marah.

Clarissa terkekeh geli. "Berarti Lo enggak profesional dong?"

Deff menatap Clarissa dengan kesal. " Lo Kok malah ngeledek gue sih?"

"Jujur gue cuma takut ini karma buat Lo. Karena Lo ninggalin istri dan anak Lo sih."

"Karma gimana?" tanya Deff bingung.

Clarissa meneguk minumannya, ia gelengkan kepala setelah mendengar pertanyaan dari Deff. "Ya Lo pikir aja sendiri deh. Tapi gue masih penasaran, gimana mereka berdua ketemu. Gue bakal cari tau."

***

"Suami kamu?" tanya Yogi masih tak percaya.

"Mantan Mas," ralat Rei yang tak mau disangkutpautkan dengan Bumi lagi.

"Iya, ayahnya Bebe?"

Rei anggukan kepala.

"Yaudah kalau gitu bagus lah,kalau dia enggak mau handle kamu."

"Kenapa gitu? Padahal mas bilang dia bagus-bagus hasil jepretannya. Aku enggak mau merombak yang udah berjalan Mas. Aku akan lakukan semua dengan profesional." Rei meyakinkan katena menurutnya sama sekali tak masalah. Karena ia sendiri sudah tak memiliki perasaan apapun terhadap Deff.

"Aku enggak mau buat kamu kepikiran aneh-aneh. Atau merasa gimana-gimana nantinya. Aku mau bikin kamu nyaman." Yogi katakan. Lebih tepatnya, ia tak mau dibuat cemburu.

Rei menatap, Yogi coba tersenyum pada wanita itu. "Pokoknya jangan khawatir Mas. Aku enggak akan aneh-aneh. Lagian, aku sama sekali enggak ada perasaan apapun sama dia."

Yogi mengerti  kalau Rei sudah terlalu banyak terluka karena mantan suaminya. Di sisi lain, Rei ingin membuktikan pada Deff kalau dia layak. Apalagi setelah penolakan yang dilakukan Deff secara terang-terangan di ruang rapat tadi. Ia akan membuktikan kalau bisa membawa kesuksesan untuk produk terbaru dari Kiss Miss.

"Iya, aku tahu lah, kalau kamu nggak mungkin ada apa-apa sama dia. Dan seharusnya juga kayak gitu. Karena dia udah nyakitin kamu sama Bebe."

Rei terdiam, dia juga jadi bingung kenapa harus menjelaskan masalah perasaannya kepada Yogi?

"Kenapa aku harus jelasin masalah perasaan aku ke kamu?"

Mendengar pertanyaan dari Rei membuat Yogi tersenyum. "Berarti secara nggak sadar aku sudah masuk dalam hati kamu. Good, aku suka."

Rei hanya menggelengkan kepalanya saja mendengar apa yang dikatakan oleh Yogi. Meskipun dia sendiri merasa kalau belum ada getaran-getaran cinta yang hadir dalam hatinya untuk Yogi.

"Kamu mau pulang atau enggak? Biar aku antar, atau kita bisa makan di luar sama Bebe?" Yogi menawarkan diri. dia juga ingin menghabiskan waktu bersama dengan Rei dan juga Strawberry.

"Hari ini orang tuaku baru datang mas. Kayaknya nggak enak deh, kalau aku makan di luar sama kamu. Kapan-kapan aja nggak apa-apa kan? Kamu nggak marah kan?" Rei berusaha bertanya dengan sopan. Karena jujur saja ia sedikit merasa tak enak untuk menolak ajakan dari Yogi.

"It's oke Sayang. buat aku nggak masalah sama sekali kok. Aku ngerti, kalau kamu lagi senang-senangnya kedatangan orang tua kamu. Ya udah, kalau gitu kita pulang aja yuk? Biar aku antar kamu."

"Kamu udah nggak ada kerjaan lagi?"

"Hari ini aku udah finish. Aku mau ada pertemuan sama Jimmy nanti di rumah aku, kami akan bahas beberapa masalah perusahaan."

Keduanya kemudian berjalan meninggalkan kantor. Tentu saja, saat mereka melangkahkan kaki berdua, pandangan karyawan semua menatap ke arah Yogi dan juga Rei. Apalagi, ketika Yogi terus saja menggenggam tangan wanita itu seolah tak ingin melepaskannya.

Banyak sekali yang merasa kalau Rei begitu beruntung, karena bisa mendapatkan hati seorang Yogi. Dan banyak juga yang kemudian mengira, kalau Rei dan Yogi menjadi sepasang kekasih, hanya untuk menutupi identitas Yogi yang sebenarnya adalah seorang gay.

Rey berjalan masuk ke dalam rumah ketika dia sampai. Sementara Yogi harus segera kembali ke rumahnya untuk menemui Jimmy. Rei membuka pintu, kemudian ia terhenti saat melihat sang ayah tengah berjalan merangkak dan di atasnya ada sang putri yang duduk di atas punggung sang kakek.

Bram juga agak terkejut ketika dia mendapati putrinya yang sudah kembali. Ratih ikut terdiam, mereka sama-sama membatu sejenak. Jujur saja, mengetahui sikap dan sifat dingin dan cuek sang ayah membuat Rei kaget, ketika kini dia melihat Bram begitu ceria bermain bersama Bebe.

"Papi ngapain?"

Bram seketika saja nyengir. "Papi lagi pura-pura jadi kuda buat Bebe."

Keempatnya kemudian terkekeh, tentu saja momen ini menjadi hal yang paling membahagiakan untuk Rei. Mendapatkan kembali kedua orang tuanya, dan juga bisa melihat putrinya yang begitu bahagia di rumah.

one night stand with janda Gendut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang