Part 13

706 83 2
                                    

"Sudah siap untuk pulang, Sasuke-kun?"

Pertanyaan yang keluar dengan nada yang begitu familiar menyapa pendengaran Sasuke. Sasuke yang saat itu tengah merapikan buku hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Kala itu, suasana kelas terasa sepi. Hal itu terjadi karena pembelajaran telah lama usai. Namun, karena tidak ingin berebut pintu keluar, Sasuke memutuskan pulang paling akhir.

"Perlu bantuan, Sasuke-kun?"

Izumi melontarkan pertanyaan baru ketika melihat buku yang dirapikan Sasuke cukup banyak. Sasuke menggeleng. "Nee-san tunggu saja di sana."

Izumi mengangguk pelan. "Baiklah."

Sasuke mulai melangkahkan kaki kecilnya seusai merapikan buku miliknya. Anak lelaki itu berjalan mendekat ke arah Izumi.

Izumi yang melihat adiknya berjalan mendekat hanya mampu tersenyum simpul. Ia menggandeng lengan mungil adiknya. Melontarkan tawaran yang terbersit di kepalanya.

"Mau berlatih bersamaku, Sasuke-kun?"

Sasuke tersentak. Anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya dengan segera. Menatap manik mata kelam Izumi dengan lebih dalam. Seolah menegaskan kebenaran dari tawaran Izumi.

Izumi terkekeh pelan. "Sungguhan, Sasuke-kun. Kau mau berlatih bersamaku? Aku akan melatihmu setelah ini."

Manik mata Sasuke berbinar. Anak lelaki itu sontak mengangguk tanpa pikir panjang. Tawaran yang begitu menggiurkan ini tidak mungkin akan ia lewatkan begitu saja.

Lagipula, akhir-akhir ini, tidak banyak yang mau mengajarinya. Ia hanya belajar sendiri. Jikalau belajar bersama dengan sosok yang lebih ahli, pasti dapat menambah dan mengembangkan kemampuannya.

Tentunya, Sasuke ingin menjadi sosok yang lebih kuat. Sosok yang mampu melindungi hal yang harus ia lindungi. Sasuke tidak ingin menjadi sosok yang hanya mampu menangis ketika sosok berharga direbut di depan matanya. Setidaknya begitulah prinsip yang Sasuke terapkan saat ini selain untuk membalaskan dendamnya pada Itachi, kakak yang sangat ia hormati dan telah merebut sosok berharganya di depan matanya.

Izumi mengusak rambut gelap Sasuke. "Ayo, berlatih."

Di tengah keheningan ruang kelas, begitulah awal mula pelatihan antara Sasuke dengan Izumi. Pelatihan yang Izumi dan Sasuke sempatkan di tengah rasa lelahnya beraktivitas. Izumi berharap dapat meningkatkan dan mengembangkan kekuatan Sasuke meskipun hanya pengetahuan dan kemampuan terkait ninja garis depan hanyalah sedikit.

✧-'-✧

"Sasuke-kun, kau mau makan apa?"

Izumi melontarkan penawaran baru kepada Sasuke setelah keduanya selesai latihan hari ini.

Namun, Sasuke menolak. Anak lelaki itu menggeleng pelan. "Tidak perlu menu baru, nee-san. Kita gunakan masakan tadi pagi saja."

Izumi yang mendengar jawaban adiknya, mengerucutkan bibirnya sebentar. Lalu, gadis itu melontarkan protesnya kepada adiknya.

"Jangan begitu, Sasuke-kun. Kali ini, ayo buat menu makan malam yang berbeda dengan menu makan pagi. Aku ingin memasak menu baru, tapi belum mendapat ide untuk memasak apa. Jadi, kau mau makan apa malam ini, Sasuke-kun?"

Mendengar protesan Izumi, Sasuke menghela nafas panjang. Lalu, anak laki-laki itu berujar, "onigiri, nee-san. Tapi berikan ekstra tomat."

Izumi terkekeh mendengar ucapan adiknya. Ia mengusak surai gelap adiknya. "Baik. Onigiri dengan ekstra tomat spesial untuk adikku akan aku sajikan, tuan."

[COMPLETED] The New IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang