[Perjalanan Waktu Cepat] Tekuk penjahat yang menghitam itu

3.(7)

Tidak menyangka Lu Shen begitu blak-blakan, Cheng Ziyi sedikit tercengang.

"Apakah kamu serius?"

Lu Shen anak macam apa yang telah dia lihat, ketika dia ditekan ke dalam air mancur oleh putra tertua dari keluarga Lu, Lu Shen mengangkat kepalanya dan langsung menyundul kepala orang itu ke dalamnya, hampir mencekik orang itu sampai mati.

Jika bukan karena fakta bahwa ini sekarang adalah masyarakat yang harmonis dan beradab, Cheng Ziyi tidak akan memiliki keraguan sedikit pun bahwa Lu Shen benar-benar akan membunuh orang idiot besar dari keluarga Lu.

Rasa kemanusiaannya terlalu tipis, permukaannya terlihat elegan tubuh pria yang mulia, pada kenyataannya, hanyalah binatang buas yang mengenakan tas kulit manusia yang sangat munafik.

Betapa berdarah dinginnya Lu Shen, tidak ada yang tahu lebih baik dari Cheng Ziyi.

Sekarang Lu Shen seperti itu benar-benar akan mencurahkan seluruh hati dan jiwanya pada seorang anak kecil, dan Cheng Ziyi tidak dapat memahami apa yang dia pikirkan.

Lu Shen sedang bersandar di pagar tangga, seluruh tubuhnya penuh kemalasan seolah-olah dia baru saja bangun di pagi hari, tetapi ketika dia melihat lebih dekat, dia menemukan ada niat membunuh di mata itu.

Garis lehernya sedikit terbuka, Lu Shen mengangkat alisnya: "Kapan aku pernah bercanda?"

Cheng Ziyi terdiam di sisi lain telepon.

Ya, kapan Lu Shen pernah membuat lelucon? Orang ini sangat bijaksana, setiap kata yang dia ucapkan dan setiap hal yang dia lakukan dilakukan dengan pertimbangan mutlak, dia tidak akan membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna.

"Baiklah, kamu bawa anak ini padaku untuk pemeriksaan rutin..." Cheng Ziyi sudah setengah jalan dalam kalimatnya ketika dia tiba-tiba dipotong oleh Lu Shen.

"Orang tua keluargamu ada di rumah sakit." Kalimat Lu Shen yang tiba-tiba langsung menahan semua kata-kata Cheng Ziyi di dalam perutnya.

Ayahnya ada di rumah sakit dan membutuhkan Lu Shen untuk memberitahunya.

Ini sama dengan semua orang tahu tentang masalah ini, hanya dia, yang adalah putranya, tidak mengetahuinya.

Mengetahui bahwa dia adalah seorang dokter, dia lebih suka pergi ke rumah sakit lain dan bahkan tidak memberitahunya.

Bukankah ini hanya menampar wajahnya?

"Apa kamu tidak mengerti, dia juga melawanmu." Lu Shen tidak berkata apa-apa lagi di akhir kata-katanya dan langsung menutup telepon.

Cheng Ziyi adalah orang yang cerdas, dia akan mengerti.

Nada sibuk di telepon berbunyi bip, Cheng Ziyi meletakkan telepon, mengusap pelipisnya, kegelapan di matanya.

Tubuh lelaki tua itu memburuk, dia tidak bisa terus bersaing, atau hasil akhirnya mungkin tidak berbeda dengan kehancuran keluarga.

............

Ketika Shi Ran bangun dari tidurnya, dia dengan lembut melengkung di bawah selimut, tampaknya tidak mau meninggalkan sarang.

Setelah Lu Shen berpakaian lengkap, dia menggendong si kecil keluar dari selimut.

Sambil menggosok matanya, Shi Ran dengan bingung mengusap perut Lu Shen dan tanpa sadar memanjakan dirinya sendiri, "Selamat pagi Kakak."

Mata Lu Shen menjadi gelap saat dia memegang kaki Shi Ran yang putih dan lembut dan membantunya mengenakan kaus kaki sebelum dia menepuk kepala Shi Ran dengan lembut.

"Pergilah mandi."

Si kecil menginjak sandalnya, dan dengan suara gemerincing, dia berlari ke kamar kecil.