Maafkan aku.
"Profesor Alastair, acute coronary syndrome adalah hal yang sangat jarang terjadi satu banding enam belas ribu ibu hamil dan sudden death—" Alastair tidak ingin mendengarkan lagi penjelasan apapun yang diberikan semua orang kepadanya. "Alastair—" Dokter Martha memanggilnya tapi Alastair melangkah mundur.
Profesor Thomas Albert, seorang kardiologis sedang menjelaskan kepada Alastair tapi ia tidak ingin mendengar. Dokter Martha tahu kalau Alastair tidak bisa berpikir dengan jernih pada saat ini dan ia berkata kepada Profesor Thomas, "Thomas, maaf. Alastair tidak bisa mendengarmu sekarang. Biarkan ia menenangkan diri."
Profesor Thomas mengangguk dengan sedih, "Hal ini sangat jarang terjadi Martha. Maafkan aku—there's nothing I can do. Ibu dan anak tidak bisa diselamatkan...."
"Aku tahu Thomas, aku tahu," kata Martha yang sekarang menahan tangisnya. Steven, suaminya berdiri disampingnya dan seketika memeluknya.
"Alastair, aku harus menenangkannya," kata Martha yang tidak tahu kemana pria itu pergi sekarang.
Pria itu baru saja kehilangan istrinya dan anaknya.
Martha tahu bagaimana hancurnya perasaan Alastair. Dunia pria itu hancur malam ini.
Ia menghapus air matanya dan mencari pria itu. Ketika ia berjalan berbelok dari lorong ia melihat Alastair sedang berdiri dan keningnya bersandar di dinding. Pria itu terlihat memegang dadanya seolah-olah dirinya ingin menarik hatinya yang sakit.
"Als," bisik Martha. Ia mendekati pria itu tapi ia membiarkan jarak dan tidak menyentuhnya. "Als, look at me."
Alastair berbalik dan melihat pria itu menangis. Martha merasa begitu hancur melihat Alastair yang menangis dan ia memeluknya seketika. "Alastair, anakku, ya Tuhan."
Ia memeluk pria itu dengan erat walaupun tubuhnya kecil dibandingkannya. Ia mendengar isak tangis pria itu yang terdengar menyakitkan, "Julienne berjanji kepadaku untuk bertahan."
"Aku tahu...."
"Aku bisa merasakan Henri menendang dengan kuat."
"Als, pathogenesis SCAD tidak diketahui. Tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon dan hemodinamik yang tidak stabil. Keadaan Julienne juga diperparah oleh penyakit kanker payudaranya—"
"She promised me!" teriak Alastair mengisi seluruh keheningan lorong.
"..."
"..."
"And I promised her," kata Alastair kali ini dengan nada sedih dan terpukul. "Aku berjanji kepadanya untuk membahagiakan dirinya dan Henri, setiap hari dan untuk seumur hidup kita."
Martha menyentuh wajah pria itu dan dengan hangat berkata, "Aku tahu kamu tidak bisa melihatnya sekarang tapi Julienne sudah bahagia Als. Di hidupnya yang singkat ini, ia telah kamu bahagiakan. Julienne juga sudah menepati janjinya untuk berjuang sampai akhir. Tidak ada janji yang diingkari oleh kalian.
"Henri mungkin tidak terlahir di dunia ini, tapi kalian memiliki delapan bulan bersamanya—she came to both of you in the right time. She came to this world to make sure you both are together. Waktunya di dunia ini singkat, tapi kamu mencintainya seumur hidup anakmu.
"Als, hari-hari setelah ini akan sulit dan aku tahu kamu tidak akan memaafkan dirimu dengan mudah. Tapi kamu harus terus berjuang untuk hidup. No matter how hard it is staying alive without Julienne and Henrietta. They wouldn't want you to not be happy."
Hi Als,
Kalau kamu menemukan surat ini—berarti kamu tahu kalau aku sudah meninggalkanmu.
Ya, tentu saja kamu boleh membuang semua barang-barangku.
Ya, bagian kanan ranjang, lemari, dan kamar mandi kita tidak lagi milikku.
Ya, aku jahat.
Aku tahu pasti kamu mempunyai banyak pertanyaan. Kenapa aku meninggalkanmu. Kenapa aku tidak berjuang lebih. Kenapa aku... tidak pernah membalas perasaanmu.
Akan ada hari-hari indah di depanmu, Als.
Hari-hari kamu akan tersenyum kembali.
Hari-hari kamu akan bisa makan dan tidur kembali.
Hari-hari kamu mulai melupakanku.
Lalu suatu hari nanti, hari-hari itu akan menjadi lebih indah.
Kamu akan mulai tersenyum lebih banyak lagi—kali ini karena orang lain.
Kamu akan perlahan membuka pintu hatimu lagi.
Kamu akan benar-benar melupakanku.
Ketika hari-hari itu datang, aku ingin kamu tidak ingin memikirkanku lagi.
Aku meninggalkan satu hal yang akan diucapkan oleh wanita lain....
Aku mencintai kamu, Alastair Hanan Rishad—adalah untuk wanita lain katakan.
Wanita itu tidak akan meninggalkanmu sepertiku.
Wanita itu akan melahirkan anak-anakmu.
Wanita itu akan menjadi segalanya untukmu.
Ia berhak untuk mengatakan tiga kata itu kepadamu.
Biarkan ia mengatakannya.
Karena di dunia ini, aku tidak bisa mengatakannya.
Aku tidak pantas mengatakannya.
Kalau kamu bukan milikku, di dunia ini atau di kehidupan lainnya....
Aku berterima kasih karena pada suatu masa—walau sesaat—kamu pernah mencintaiku.
Terima kasih karena telah menjadikanku bagaikan 'puisi pujian untuk bintang-bintang'.
Thank you for making me your 'ode to the stars'
Aku bahagia, Als.
-Julienne Sastrawidjaja
The End
Terima kasih karena telah membaca "Ode to the Stars" Pre-Order buku ini masih dibuka sampai 5 SEPTEMBER 2023 melalui website aku www.cecilliawang.com.
Info paket ada di IG ( @/ce.wng ) atau Twitter aku ( @/cecilliawanggg)
XO, Cecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Ode to the Stars | Makna #05
RomanceTELAH DITERBITKAN BUKUNE PUBLISHING : Ode to the Stars. © 2023, Cecillia Wangsadinata (CE.WNG). All rights Reserved. ADULT (25+). VIEWERS DISCRETION ADVISED. THIS WORK HAS FOLLOWED THE WATTPAD GUIDELINES FOR MATURE RATING. ========================...