ONS with Aunt Jeon

9K 170 4
                                    

Taehyung tidak pernah setuju dengan ajakan temannya. Ia setuju karena tidak bisa menolak saja, jika tau cara menolak sudah pasti ia tolak ajakan ini.

Suara hingar-bingar club malam ini membuat kepalanya semakin pusing saja. Pemuda itu berjanji untuk tidak meminum minuman alkohol jenis apapun untuk mengindari sakit kepala yang akan semakin menjadi, ia masih ingin sadar, setidaknya sampai tugas kuliahnya selesai. Oh, sial. Bahkan ditengah keramaian ini Taehyung masih memikirkan tugas kuliah yang menguras tenaga itu. Besok pagi ia harus menyelesaikannya sebelum dilarikan ke rumah sakit jiwa.

Memikirkan itu membuat Taehyung gerah.

Taehyung menatap Jimin —teman yang mengajaknya ke tempat ini— yang tengah sibuk dengan para gadis. Pemuda itu terlihat sangat sibuk menggombal sana sini layaknya pria hidung belang yang tengah mencari mangsa, tapi percayalah bahwa Jimin tidak akan pernah berani berbuat lebih karena pemuda itu terlalu takut tidur dengan sembarangan orang, dengan alibi takut tertular penyakit kelamin. Taehyung selalu berdecih mendengar alibinya.

Malam semakin larut saat Jimin tiba-tiba hilang dari pandangan Taehyung. Ia paham betul bahwa hal ini pasti akan terjadi, apa lagi ditengah keramaian seperti ini. Jadi Taehyung memutuskan untuk ke toilet sebentar, siapa tau teman pendeknya itu berada disekitar toilet, sedikit ingin membuang muatannya juga sih.

Sepanjang lorong menuju toilet ada beberapa pasangan mesum yang tengah bercumbu mesra, tapi Taehyung pikir mereka bukan pasangan. Mungkin hanya partner ons saja, pikirnya.

Baru saja pemuda dua puluh satu tahun itu hendak membuang muatannya, tiba-tiba saja ia mendengar suara dari bilik toilet yang cukup memekakkan telinga.

"Gue mabuk juga pilih-pilih pasangan buat ngewe kali! Enak aja aki-aki kayak lo mau ewein gue! Bangsat!" Terdengar suara geraman cukup kuat dari dalam bilik toilet, geraman seperti seseorang baru saja menendang pusakanya. "Brengsek! Main seret-seret gue aja lo! Makan tuh mem—"

Suara dentuman pintu membuat Taehyung berjengit kaget.

Dan pandangan keduanya bertemu. Taehyung pikir pria di depannya cukup cantik dengan bibir di poles lipstick merah dan wajah yang turut memerah, mungkin efek mabuk seperti yang pria itu ocehkan tadi. Potongan rambutnya cukup panjang dengan poni yang menyentuh alis, dan pinggangnya sangat ramping tidak tertutup oleh kaus pendeknya.

He's so fucking hot.

Oh, sial. Taehyung buru-buru membenahi celananya, tidak mau kepergok keras hanya karena sosok cantik di depannya.

Dia betulan pria, kan? Kenapa bisa secantik dan seseksi itu?

Taehyung hendak pergi dari sana sebelum suara dari belakang tubuhnya menghentikan langkahnya.

"Buru-buru banget, hm?"

"Sorry?" Taehyung pura-pura bego saja. Ia menoleh pada kaca besar di toilet itu, menatap lekat pada sosok cantik yang tengah berjalan menghampirinya.

Jemari lentik bercat kuku merah menyentuh bahu tegapnya, mengelus dengan sensual. Taehyung bisa kehilangan kendali kalau lama-lama sama si cantik ini. Untuk menghindari itu, Taehyung menyingkirkan tangan dari bahunya.

Taehyung benar-benar sudah siap untuk pergi meninggalkan toilet dengan sosok cantik di dalamnya, tapi sosok itu menahannya tepat di depan pintu. Lorong semakin ramai dengan banyak pasangan yang sibuk mencolok sana sini, Taehyung jadi merinding mau melewatinya.

"Ga iri apa?"

Kepala Taehyung menoleh ke samping, menatap lekat sosok cantik yang tengah bergelayut manja pada lengannya. "Maksudnya?" Bukan masalah besar kalau Taehyung banyak pura-pura bego malam ini.

ONS with Aunt JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang