FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
Jangan lupa vote and komen di setiap paragraf/line biar rameee gaess...
Masukin cerita ini ke perpus kalian ya...
Selamat menikmati kegilaan yang ada dalam cerita ini.
🦋🦋🦋
Di tengah kerumunan penonton yang bersemangat, Tristan dan Gallen bersiap untuk balapan motor yang sudah sangat dinantikan oleh Gallen dan gengnya. Mereka berdiri di garis start, saling menatap dengan tatapan penuh rivalitas melalui helm mereka.
"Bersiaplah untuk kalah, Tristan!" ejek Gallen dengan senyum jahat di wajahnya.
"Kita lihat nanti," balas Tristan dengan senyum tenang, penuh percaya diri.
Sementara itu, di kejauhan, Rayen dan Atlas berada di sisi trek, mengawasi dengan cemas.
"Semoga Tristan bisa hadapin kelicikan Gallen. Jujur, gue lumayan khawatir sama Tristan. Kita tahu betul Gallen itu gimana, dia bakal lakuin apa pun buat jatuhin lawannya," ujar Rayen kepada Atlas.
"Kita berdoa aja supaya Tristan bisa ngatasin kelicikan Gallen," balas Atlas.
Brummm! Brummm!
Lampu start menyala hijau, dan balapan pun dimulai. Motor Tristan dan Gallen beradu memecah keheningan malam, menciptakan suara mesin yang menggelegar. Mereka melaju dengan kecepatan penuh, saling bertarung untuk menjadi yang terdepan. Keduanya saling menyusul, berusaha untuk tetap aman mengendalikan motor mereka.
Di awal lintasan, Gallen dengan gigih mencoba menjatuhkan Tristan, namun Tristan selalu berhasil menghindar dengan lihai. "Nice try, Gallen!" teriak Tristan sambil membalas ejekan.
Ketika mereka memasuki tikungan tajam, Gallen hampir tergelincir saat berusaha menyalip Tristan yang berada di depannya. "Tristan! Sial!" umpat Gallen.
"Brengsek! Seharusnya motor Tristan bermasalah, tapi kenapa dia masih bisa melaju dengan aman?" gerutu Gallen, tampak sangat kesal.
Gallen tetap berusaha mengejar Tristan yang berada di depannya. Dia tidak akan menyerah begitu saja. Dengan segala cara, Gallen mencoba menghalangi Tristan, bahkan memancingnya agar membuat kesalahan yang dapat menguntungkan dirinya.
"Gue nggak akan biarin lo menang kali ini. Sebentar lagi, gue yakin lo bakal keluar dari lintasan," ujarnya menatap tajam ke arah motor Tristan yang berada di posisi depan.
Gallen sebenarnya heran, mengapa motor Tristan yang telah ia sabotase bersama anak-anak Leonem masih melaju dengan baik. Sebaliknya, motor yang ia tunggangi justru membuatnya kesulitan dalam mengejar Tristan.
"TRISTAN!!!"
"GALLEN!!!"
Teriakan dari pinggir trek saling bergema, memanggil nama keduanya. Balapan semakin memanas, dan penonton semakin terpaku pada pertarungan sengit antara Tristan dan Gallen. Mereka saling menyusul, melakukan manuver berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Insanity
Teen Fiction"Aku nggak sempurna, Tristan. Ada yang cacat dalam diri aku." "You don't have to be perfect. You just gotta learn to love me." "Sekalipun aku udah nggak perawan lagi?" *** Tristan Arzenio Hadinata, vokalis band ART yang hobi balapan motor, dikenal...