18

139 7 0
                                    

Minato meletakkan si kembar di kanan dan kiri Kushina. Wanita itu demam lagi. Minato mengelus dahinya dan dia bersuara serak,"Minato...."

"Tidurlah, Ratu."

"Maafkan aku."

"Itu adalah keinginan anda."

"Minato, maafkan aku karena tidak mempercayaimu... Ini demi Kenji. Aku mohon."

"Sebulan yang lalu, kau sudah dengar, bukan? Kalau aku bersedia."

"Tapi kau...kau berubah. Hiks... Kenapa? Apa karena aku... aku sakit-sakitan?"

Minato menghela nafas lelah. "Ratu, jangan terlalu banyak pikiran. Anda sedang sakit, dan juga... anda masih menyusui. Istirahat saja ya..."

Kushina mengangguk. Minato membenarkan selimut Kushina hingga leher Kushina, mengecilkan lampu, lalu pergi ke kandang kuda.

Seketika kuda keluar dari kandang, melesat cepat dengan ditunggangi Minato. Dia berkuda menuju tanah berbenteng milik Uchiha. Dan kita tahu, dia akan menemui siapa. Keluarga kecilnya. Anak dan wanitanya yang lain.

Dia turun dari kuda seketika sudah sampai di pelataran depan paviliun Mikoto. Dia langsung masuk ke dalam paviliun dan Mikoto langsung menyambutnya dengan pelukan.

"Minato... oh...,"

Mikoto berjengit saat Minato meremas bokongnya dan menggigit lehernya. Dia mendongak saat Minato mencumbu dadanya. Namun, tiba-tiba suara ocehan terdengar. Minato mau tak mau menghentikan aksinya.

Di bawah, putra mereka Daichi, merangkak dengan riang ke arah mereka sambil tertawa, memamerkan gusi kemerahan tanpa gigi.

"Daichi... kau sehat sekali!" Minato pun berjongkok, menyambut Daichi dengan merentangkan tangannya. Bayi itu merangkak mendekatinya, lalu memeluknya, minta digendong.

"Oh, kau merindukan ayahmu, ya?" Mikoto menepuk-nepuk pantat Daichi yang sudah berada di gendongan Minato.

"Uh... dia berat sekali, ya... kau benar-benar pintar merawatnya," Minato mencium pelipis Mikoto.

"Terima kasih pujiannya. Kau main dulu sama Daichi. Aku siapkan makan malam."

"Haik."

Mikoto melenggang ke dapur. Sedangkan Minato duduk di tatami sambil memangku Daichi. Bayi itu sudah bisa merangkak sehingga polah ketika Minato menciumi pipinya. Akhirnya dia meletakkan Daichi di lantai. Dia ikut bermain bersama Daichi hingga Mikoto masuk ke ruang tengah sambil membawa hidangan.

"Siapa yang beli mainan ini?" Tanya Minato saat melihat mainan Daichi berupa replika dirinya sedang menunggangi kuda.

"Sasuke yang beli. Dia bilang supaya Daichi mengenali ayahnya."

"Oh... dia kakak yang baik."

Mikoto menuang Ocha dalam cangkir lalu mengulurkannya di sisi meja depan Minato. "Dia mengagumimu. Aku senang karena dia menerimamu sebagai pria yang kucintai."

Minato menyeruput Ocha sambil melirik Mikoto. Mikoto mengambil nasi ke dalam mangkok, lalu menacmpurnya dengan sayur dan irisan daging. Dia mengulutkan mangkok itu pada Minato.

"Kemarilah, kau suapi aku," pinta Minato sambil mengulurkan tangannya. Mikoto duduk di samping Minato dan langsung ditarik hingga pantatnya jatuh di pangkuan Minato.

"Suapi aku sekarang."

Mikoto tersipu. Dia menyuapi Minato dan Minato mengunyah makanan sambil menggerayangi dan menciumi tubuhnya.

"Minato... malu dilihat Daichi," bisik Mikoto malu-malu.

Minato melirik Daichi. Bayi itu masih sibuk dengan mainannya. "Dia tidak menggubris kita."

Desire Of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang