Chris, Changbin, Hyunjin, Felix, Seungmin dan Innie masih berada di taman depan vila, di malam yang dingin itu mereka duduk melingkari api unggun untuk menghangatkan badan karena udara dingin pegunungan yang menusuk.
Tidak lama kemudian Changbin melihat sosok Han keluar dari dalam vila dengan langkahnya yang cepat.
"Eh, ada apa dengan Han? Kenapa raut mukanya seperti itu?" Tanya Changbin membuat yang lain juga ikut menoleh memperhatikan sosok Han yang berjalan cepat melewati mereka ber enam begitu saja.
"Hannie, mau kemana?" Tanya Chris pada Han yang sama sekali tidak merespon ucapannya, jangankan merespon, menolehpun tidak.
Mata Han hanya fokus menatap ke depan dengan ekspresi wajah yang sangat sulit ditebak.
"Kalian coba cek Lino di dalam, aku yang akan menyusul Han" Ucap Chris sambil terburu buru untuk mengejar Han.
"Ok Bang" jawab Changbin, di ikuti anggukan yang lain.
"Kira-kira ada apa ya? Apa kak Lino memukul Hannie? Wajah Hannie sangat merah" Tebak Hyunjin dengan raut wajah khawatir.
"Mungkin kak Lino bisa memukul siapa saja, tapi tidak mungkin memukul Han" sahut Seungmin. Felix dan Innie mengangguk setuju dengan ucapan Seungmin.
"Udah yuk masuk" ajak Innie sambil melangkah buru-buru, ia khawatir terjadi sesuatu juga pada Lino di dalam.
~~~~~~~~~~
"Han, Mau kemana?" Tanya Chris sambil terus berusaha menyusul Han yang sudah melewati gerbang vila, ntah menuju kemana, yang terlihat di kanan kiri hanyalah area persawahan dengan sedikit penerangan lampu jalan.
"Hannie, stop dulu" Chris menarik tangan Han sambil mengatur nafasnya yang mulai terengah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Chris lagi pada Han yang berada di hadapannya sambil berdiri mematung dengan wajah linglungnya.
Terlihat juga mata Han yang bengkak pertanda ia baru saja menangis.
"Apa Lino memukulmu?" Sama seperti Hyunjin, Chris khawatir Lino tidak dapat mengontrol emosinya, sehingga bisa saja ia menyakiti Han.
Han hanya menggeleng, masih tetap tak bersuara.
Chris menghembuskan nafas panjang, ia sangat lega Lino tidak memukul Han."Aku sangat berharap kak Lino bisa memukulku, bukan menciumku" ucap Han dengan lirih, lalu dengan langkah gontai ia duduk pada batang kayu yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri.
Chris sangat syok mendengar ucapan Han, ia hanya berdiri mematung tak dapat mengatakan apa-apa, begitupun saat Han sudah duduk, Chris masih berdiri membatu, masih tidak percaya dengan apa yang sudah ia dengar barusan.
Chris tahu bagaimana perasaan Lino pada Han, tetapi ia tidak menyangka Lino akan melakukan hal sejauh ini. "Astaga Lino, apa yang sudah kamu lakukan" batin Chris.
~~~~~~~~~
Sedangkan di vila, terlihat Changbin dan Seungmin di ruang tengah menonton TV, sedangkan Felix berada di dekat perapian sambil bermain game yang ada di handphone nya, Hyunjin masuk ke kamar untuk mengerjakan tugas kuliah menggambarnya, Innie mengikuti Hyunjin ke kamar untuk bersantai sambil menemani Hyunjin menggambar.
Lalu? Apa tidak ada yang melihat keadaan Lino, seperti yang dikatakan Chris tadi?
Jawabannya adalah sudah.
Tetapi Lino sudah mengunci kamar rapat-rapat, pertanda ia tidak memperbolehkan siapapun masuk.
Saat mereka mengetuk pintu pun sama sekali tidak ada jawaban dari dalam kamar. Jadi terpaksa mereka harus menunggu sampai Chris dan Han kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I Love You | MINSUNG ✔️
FanfictionSudah 2 tahun Chris, Lino, Changbin, Hyunjin, Han, Felix, Seungmin dan Innie tinggal bersama di rumah 4 kamar yang mereka sewa. Hingga akhirnya Chris dan Lino memutuskan untuk membagi tempat tinggal mereka menjadi dua. Chris memberikan nama tempat t...