Monster

704 61 15
                                    

Siang hari pada hari minggu merupakan suasana paling berisik di kediaman keluarga Nelson

Beberapa teman Nelson datang ke rumah besar nya dan bersama-sama bersantai serta mengerjakan tugas yang tiada habisnya. Bertepatan di taman belakang dengan beberapa makanan dan cemilan tersaji di meja taman, Nelson dan teman yang lain asik mengobrol dan bercanda kecil

"Lebih baik kalau mau mengerjakan tugas di rumah kamu aja, Nel. Kan enak, bisa makan gratis sambil kerja "

Penjelasan teman Nelson disambut tawa menggelegar dari dua teman yang lain, sementara sang tuan rumah hanya bisa menampilkan senyuman kecil, mengambil kue dan memakannya dengan perlahan. Mata nya menatap kearah pintu dapur yang masih terbuka

"Hei? Kenapa? "

MoenD menepuk pundaknya dengan perlahan, berbisik kecil agar tidak mengganggu obrolan teman yang lain.

"Tidak.. Apa tugas masih banyak? "

Pertanyaan dari Nelson membuat sudut bibir MoenD terangkan dan menjadi senyuman hangat, dia menunjukkan laptop nya kepada Nelson dengan bangga

"Aku sudah selesai di bagian ku, hanya bagian Dani, Geo, dan Rani. " jelas MoenD, dia memperlihatkan beberapa halaman yang dia ketik di laptop nya dengan bangga

Nelson yang melihatnya tersenyum bangga, jika semuanya sudah selesai makan bagian nya hanya perlu memeriksa, revisi, lalu presentasi. Tapi tiga teman yang lain masih belum selesai

"Kalian, apa sudah selesai untuk bagian masing-masing? " Nelson menatap kearah laki-laki ber kemeja putih dengan kalung lambang R, tiga teman yang lain asik mengobrol dengan nada kencang dan bercanda ria. Jika semuanya telah selesai makan dia tidak masalah

Namun, tugas kali ini sudah hampir mendekati deadline, dan harus segera diselesaikan untuk presentasi dan nilai. Sejak datang tiga teman nya asik mengobrol dan makan, sementara dirinya dan MoenD asik mengerjakan tugas dan mencari informasi

"Huh? Oh! Belum. Masih lama, kan? Jadi santai saja " ucap Dani dengan santai, menyenderkan tubuhnya dan memakan jajanan serta tertawa, mengabaikan Nelson yang menatapnya begitu tajam diam-diam

Nelson memang sudah berubah, namun untuk sikap di masa kecilnya yang terkenal agresif masih ada, terpendam jauh didalam sikap ilusi miliknya. Dia sejak awal sudah memiliki perasaan buruk kepada tiga teman nya terkecuali kepada MoenD

"Walaupun begitu, untuk revisi dan yang lain akan membutuhkan waktu lama. Sebaiknya kerjakan sekarang " Ucap nya, sebisa mungkin untuk bersabar menghadapi mereka

"Kamu tidak tau bersantai, ya? Kami juga lelah tau. Tugas sudah banyak seperti ini malah ditambah lagi " kini giliran Rani yang menjawab, sebagai perempuan sendiri didalam kelompoknya. Dia terlihat lebih terbuka sikap nya, dengan begitu santai meminum minuman nya dan memakan jajanan

Sama hal nya dengan Geo, anak itu hanya mengikuti dua teman nya. Tiga respon yang sama membuat Nelson hampir kehilangan kendali, jika seperti ini dan di biarkan terus. Maka mereka tidak akan mengerjakan tugas mereka, dan nilai nya akan terancam

MoenD bisa melihat ekspresi frustasi dari Nelson, dia juga merasa bersalah dan kasihan kepada Nelson. Tiga teman didepannya itu memang terkenal dengan sikap santai, friendly, serta sirkel pertemanan yang luas. Namun, mereka terlalu santai untuk diwaktu yang salah

"Bagian kalian belum selesai sama sekali, aku dan Nelson sudah selesai. Jika kalian tidak mengerjakan, maka kalian bagian revisi dan presentasi "

Ketawa ketiga nya berhenti seketika, menatap MoenD dengan pandangan sinis

"Ck, iya. Bagian ku ini, kan? "

Nelson mengangguk kecil, diam-diam berterimakasih kepada MoenD yang berani mengganggu waktu mereka, tiga teman nya alhasil mengerjakan tugas dengan wajah masam

Mau mereka terima atau tidak, tugas tetaplah tugas, karena Nelson tau bahwa tiga teman nya sangat tidak suka untuk disuruh presentasi, namun juga ingin mendapatkan nilai tinggi

Taman kembali sepi dengan kesibukan masing-masing, Nelson mengecek tugas MoenD yang telah selesai dan memperbaiki beberapa typo, dan revisi kecil. Sementara MoenD mencari informasi selanjutnya, begitupun dengan tiga teman nya.

Tanpa menyadari tatapan menusuk dari arah pintu dapur yang terbuka, disana sudah menampilkan remaja tinggi dengan mata biru menyala terang menatap sangat kakak.

Kaki jenjang miliknya berjalan, membawanya menuju Nelson dan merangkulnya disaat itu juga. Membuat MoenD dan yang lain terkejut, sama seperti temannya, Nelson dibuat terkejut dengan tangan kokoh yang memeluknya dari belakang

"Kakak, apa masih lama? "

Nada suara yang berat dan beban di punggungnya, Nelson merasakan aura sangat adik dibelakangnya.

Dia tidak bisa bergerak untuk beberapa saat, sebelum dengan tenang mendorong kepala NightD menjauh dari pundaknya dan menggeret nya menjauh dari teman-teman nya

Nelson membawanya masuk kedalam dapur sepi dan menatapnya dengan tajam, merasa bahwa perlakuan sangat adik tadi benar-benar keterlaluan dan membuatnya malu

"Apa yang kau lakukan tadi? "

"Aku hanya bertanya, tidak ada yang salah " NightD dengan senyuman hangat menatap Nelson yang marah, didepan nya Nelson terlihat begitu indah dan lucu, bersinar terang dan hangat, disaat dia memeluk tubuh mungil sangat kakak, dia bisa merasakan kehangatan tiada tara dan kehangatan yang sangat langka

"Kau benar, tidak ada yang salah. Tapi jangan pernah kau melakukan hal itu kepada ku lagi, dengar? Jangan sentuh aku " Nelson ingin berteriak dan memukul NightD saat ini juga, namun dia tau bagaimana situasi nya nanti jika dia berteriak dan memukuli NightD secara membabibuta

Sementara NightD hanya tersenyum kearah sang kakak, berjalan mendekat dan menunduk, berbisik ringan di telinga Nelson

"Aku tidak suka melihat mu berdekatan dengan pria dan wanita lain. Ingat itu "

Setelah itu NightD pergi meninggalkan Nelson yang kepalang kesal karena ulahnya, menatap tajam kearah NightD yang pergi dan menuju kamar. Dia hanya bisa terdiam

"Bukan urusan ku " dia berbalik dan berjalan menuju taman tempat temannya berkumpul, ucapan NightD tidak dia pikirkan, dia tau maksud dari ucapan itu. Namun dia tidak akan memperdulikan nya, karena dia tau, NightD tidak akan berbuat tindakan konyol kedepannya

.

Di kamar NightD, dia sedang menatap kearah layar laptopnya dan mendengarkan ucapan sang kakak lewat alat penyadap suara yang sengaja dia pasangkan tadi, kedekatan sang kakak dengan laki-laki berambut hitam yang dia ketahui namanya adalah MoenD membuatnya kesal. Di pikirannya, hanya dia yang bisa memiliki kakak nya, hanya dia yang bisa melukai kakaknya, hanya dia yang bisa membuat kakaknya bahagia, hanya dia yang patut untuk mendapatkan apresiasi, amukan, kekerasan, kasih sayang, dan juga perhatian dari kakaknya

Dan hanya dia seorang yang bisa menyentuh, memiliki, menguasai sang kakak. Tidak ada yang boleh menyentuh sang kakak selain dia.

Pikirannya telah kacau oleh Nelson yang terus menerus membuatnya semakin gila dan semakin menjadi, NightD tidak peduli bahwa tindakannya melanggar privasi Nelson, yang dia inginkan hanya memastikan sang kakak tidak memiliki hubungan khusus dengan teman-teman Nelson, memastikan hanya mereka sebatas teman saja dan tidak lebih.

"Itu tadi adik mu? Aneh, ya? Mana ada adik yang bertingkah seperti itu kepada kakak nya "

"Abaikan saja "

"Eh, minta nomor adik mu, dong. Tampan gitu, cocok dengan kriteria calon suami ku nanti "

"Aku tidak punya nomornya "

"Bohong, masa kakak sendiri tidak punya nomor adiknya? "

"Nel. Nanti mau main? Kebetulan MefelZ sama yang lain mau kumpul juga, mau, ya? "

Mendengar ucapan itu seketika NightD membeku, ekspresi wajahnya berubah seketika, tangannya menggenggam kursi belajarnya dengan begitu erat

'Tidak boleh, tidak boleh, tidak boleh, tidak boleh, TIDAK BOLEH!!!! Kakak hanya milikku, milikku, milikku, MILIKKU!! Beraninya dia mengambil kakak dari ku, akan ku buat menyesal, kau akan menyesal karena mengambil kakak dari ku'

Wajah NightD terlihat mengerikan, senyuman licik terpampang jelas disana, dari semua orang yang mendekati Nelson, MoenD, masuk kedalam orang yang akan di hilangkan oleh NightD

MY SAVIOR [BL]  |||  [NIGHTD X BEACONCREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang