Chapter 3

27 7 0
                                    

Kini Zeline tengah bersiap-siap untuk pergi bersama Atalaric menuju tempat yang sudah ia cari dari kemarin.

DRINGGG

Suara dering telfon terdengar, Zeline pun langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, lo udah sampai ya?"

"Iya"

"Okey, gue turun sekarang"

Zeline pun menutup telfonnya lalu keluar dari apartemen nya dan pergi menuju mobil Atalaric yang berada di depan apartemennya.

"Sorry, nunggu agak lama ya?"

"Enggak sih, gue juga baru nyampe baru gue telfon elo"

"Ow"

Atalaric pun langsung menjalankan mobilnya. Di dalam mobil, Zeline benar-benar sangat canggung, biasanya dirinya akan bermanja-manja dengan Atalaric tetapi sekarang------itu tak bisa di lakukannya lagi.

"Kok gue malah mengingat kejadian dulu sih?" Batinnya

"Bangsat, gue enggak boleh mengingat momen-momen itu" batinnya

Zeline pun membuka ponselnya dan mencoba menyibukkan dirinya dengan mensecrol tiktok miliknya.

"Dia ngelihat apa itu?" Batinnya, Atalaric pun melirik-lirik ponsel Zeline tetapi dirinya masih tak bisa melihatnya

"Aish, gue enggak boleh kepo" batinnya

"Tapi gue pengen tau" batinnya

"Ternyata dia melihat Jaehyun toh" batinnya kesal

Atalaric merasa kesal melihat Zeline yang melihat seorang laki-laki tampan yang tengah menari-nari di tiktok nya bahkan Zeline terlihat tersenyum melihatnya.

"Zel, alamat nya dimana?"

"Hah, emm, alamatnya ini, bentar ya"

"Alamat nya di------" ucapan Zeline terpotong karena Atalaric yang langsung mengambil ponselnya dan itu membuatnya kesal sekaligus terkejut

"What are you doing Aric!!" Atalaric tersenyum tipis sangat tipis mendengar panggilan yang biasa di panggil oleh Zeline tersebut kembali dari mulutnya

"Gue enggak akan tau jalannya, jadi lebih baik ponsel mu di taruh di situ aja"

"Pakai ponselmu saja"

"Ponselku sudah mau habis baterai"

Zeline terdiam sejenak, ia tahu bahwa Atalaric sepertinya bohong karena laki-laki itu selalu mencas ponselnya tepat waktu dan tak akan membiarkan baterai ponselnya habis.

"Lo bohong kan?"

"Untuk apa gue bohong?"

"Gue masih ingat kalau lo itu akan selalu memastikan baterai ponselmu penuh"

"Tapi kali ini enggak karena gue lupa"

"Bohong!!!"

"Kalau lo enggak mau percaya ya sudah"

"Balikin ponsel gue Al" Zeline mulai menarik ponselnya tapi Atalaric menahan ponselnya tersebut

"Ihhh, balikin Al!!!"

"Jangan tarik-tarik atau kita akan kecelakaan"

"Anjing ya lo!!"

Atalaric pun menghentikan mobilnya secara mendadak yang membuat Zeline terkejut dan hampir terjatuh tetapi tertahan karena Zeline yang memakai sabuk pengaman.

"Jangan berbicara kasar!!"

"Terserah gue dan kembaliin ponsel gue!!" Atalaric yang merasa kesal pun langsung mencium bibir Zeline dan melumatnya dengan kasar

"Empht"

Zeline mulai teringat bayang-bayang saat dirinya masih berpacaran dengan Atalaric. Jika dirinya berkata kasar maka Atalaric akan menciumnya secara kasar dan membuat bibirnya bengkak.

"Le-lepas" rontanya, Zeline berusaha memberontak dan hal itu membuat Atalaric menahan tangan Zeline ke atas dan hal itu membuat Zeline tak bisa berbuat apa-apa karena kekuatannya tak sebanding dengan laki-laki itu

PLAKKK

"BANGSAT YA LO!!, KURANG AJAR" Zeline pun mengambil ponselnya lalu membuka pintu mobil dan keluar dari sana

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Atalaric tengah berada di rumahnya setelah kejadian dirinya di tampar oleh Zeline di mobil. Atalaric merasa bersalah karena mencium Zeline secara paksa tanpa adanya hubungan seperti dulu tetapi dirinya terbawa amarah dan mencium Zeline secara paksa.

"Aish, apa gue harus minta maaf?" Gumamnya, Atalaric pun mulai membuka WhatsApp tetapi ia terdiam sejenak

"Gimana ya mau ngomong nya nanti?" Gumamnya kembali

"Aish, enggak usah minta maaf aja deh"

TOK TOK TOK

"SIAPA?" Teriak nya

"Ini mama nak, mama boleh masukkah?"

"Boleh ma, masuk aja" jawabnya, ibu Atalaric pun langsung masuk kedalam kamar Atalaric dengan membawa segelas susu

"Ini susu mu nak"

"Iya ma, makasih"

"Kenapa nak, kamu ada masalah?" Tanyanya, ibu Atalaric bisa melihat sebuah bekas tamparan di pipi Atalaric dan bisa di lihat bahwa Atalaric sangat frustasi

"Enggak ma"

"Oh ya ma, kalau misalnya Ata membuat kesalahan, Ata tahu bahwa kita harus meminta maaf kepada orang yang Ata sakiti tetapi bagaimana caranya meminta maaf kepada orang yang Ata sakiti itu?"

"Kamu sedang bertengkar dengan Zeline kah?"

"Iy-iya ma"

"Kalau begitu kirimkan dia sebuket bunga lalu taruh lah kartu berisi permintaan maafmu"

"Ah mama benar, thankyou mama, mama memang yang terbaik"

"Em, sama-sama nak"

"Oh ya, besok sepupu mu akan datang ke sini"

"Siapa ma?"

"Kiel, anaknya tante Rani"

"Ow"

"Nanti Kiel akan tinggal di sini dan bersekolah di tempat yang sama denganmu"

"Oke ma"

"Sekarang kamu tidur ya nak"

"Iya ma"

"Mama keluar dulu ya"

"Em"

Setelah ibunya keluar, Atalaric pun mulai membuka ponselnya dan mencari-cari buket bunga untuk di kirimkan kepada Zeline.

"Semoga dia maafin gue" gumamnya, Atalaric pun membaringkan dirinya di ranjang dan tidur menuju alam mimpi

Haunting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang