Part 15

741 76 12
                                    

Hari ini adalah hari libur. Hari yang dapat menjadi istirahat di penghujung hari yang lelah. Jika pada hari libur kemarin ia gunakan sebagai membuat obat dari penyakit langka maupun mengawasi pengembangan penyakit langka tersebut, kali ini ia gunakan untuk istirahat sembari membaca gulungan.

Gulungan tersebut adalah gulungan misi. Misi untuk menyembuhkan beberapa perangkat desa kecil yang letaknya cukup jauh dari desa Konoha.

Tadi siang, ketika Izumi dipanggil untuk menghadap, Izumi diberikan pesan jika ia akan menyelesaikan misi itu bersama dengan Kakashi, atasan Itachi saat berada di anbu dahulu.

Misi itu dimulai esok hari. Sehingga, Izumi memutuskan untuk beristirahat sejenak. Bahkan gadis itu belum menyiapkan apapun untuk dibawanya bermisi atau untuk persediaan adiknya di apartemen.

Begitu usai membaca detail misi, jemari gadis itu bergerak cekatan. Menekan sebuah tombol yang secara otomatis menampilkan sebuah gambaran di layar kotak yang lebar.

Di sana, tergambar sebuah dango. Pemikiran Izumi melayang. Membayangkan betapa nikmatnya dango. Begitu merasa tergiur dengan gambaran di pikirannya, akhirnya Izumi beranjak dari kursi sofa.

Gadis itu melangkahkan kakinya menjauh dari kursi sofa. Mendekat ke arah lemari pendingin dan beberapa kotak penyimpanan bahan makanan.

Gadis itu mendengus. Bahan makanan telah habis. Ia bergerak ke arah kamar adiknya. Mengetuk pintu kamarnya pelan. Gadis itu berujar, "Sasuke-kun, ingin ikut aku berbelanja?"

Sasuke yang tengah menyelesaikan bacaannya menghentikan kegiatannya sejenak. Anak lelaki itu berujar, "belanja? Di tengah hari begini?"

Izumi mengangguk. "Iya. Mau ikut?"

Sasuke menggeleng. "Tidak, nee-san."

"Baiklah. Ada yang kau inginkan? Biar sekalian aku belikan."

Sasuke mengelus dagunya. Anak lelaki itu memikirkan sesuatu. Sesuatu yang kiranya telah habis. Namun, yang keluar hanyalah, "tidak ada, nee-san. Hanya kembalilah dengan selamat."

"Baiklah. Hati-hati di rumah. Kau ingat pesanku, Sasuke-kun? Jangan membuka pintu pada sembarang orang."

"Iya, nee-san. Pergilah!"

"Baiklah. Aku pergi dahulu, Sasuke-kun. Jaga rumah dan jaga dirimu!"

Begitulah pamit Izumi sebelum akhirnya melangkahkan kakinya menjauh dari apartemen. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan riang.

Pandangan matanya mengarah ke pusat perdagangan desa Konoha. Pusat perdagangan desa telah usai. Beberapa gerai telah tutup. Hari memang sudah siang, tak mengherankan beberapa penjual telah kembali.

Jika hal seperti ini terjadi, Izumi beralih ke arah kedai. Kedai yang dekat dengan pusat perdagangan desa. Kedai tersebut biasanya menyediakan beberapa bahan makanan yang ia perlukan.

"Ini ya, bi."

Begitulah ujar Izumi setelah memilih beberapa bahan makanan yang ia perlukan. Bahan makanan yang dapat menjadi persediaan makanan adiknya tentunya ia beli.

Setelah bibi penjual itu menyebutkan harga dan Izumi memberikan uang, Izumi berjalan menjauh dari kedai tersebut. Gadis itu melangkahkan kakinya mendekat ke arah apartemen. Izumi berjalan cepat. Ia sungguh tidak sabar memakan dango buatannya.

Namun, langkah cepat Izumi terinterupsi kala ia menangkap burung hantu panggilannya hinggap di pundak kanannya.

Izumi terkekeh pelan. Ia memutar kepalanya tiga puluh derajat. Menatapnya dari sebelah kiri. Memindai burung hantunya.

[COMPLETED] The New IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang