Backstreet Aja Dulu

602 51 5
                                    

"Yaudah, gue mau ikut kalian ke Cafenya Powl."

Seketika kedua sahabatnya itu menoleh tatkala Salma yang tiba-tiba datang dengan ucapan seperti demikian.

"Loh? Kenapa berubah pikiran?" Tanya Novia agaknya ia sedikit merasa heran.

"Ya gak papa. Emang lagi labil aja." Jawabnya berusaha memberikan alasan yang masuk akal. Padahal sebenarnya...

"Pokoknya jangan sampai lo gak ada di rumah pas bokap - nyokap gue dateng."

"Lo jangan bercanda, Ron."

"Gak ada yang bercanda. Gue kan mau ngenalin lo ke bokap nyokap gue."

"Bokap nyokap lo udah kenal sama gue dari lama, Ron."

"Ya tapi ngenalin sebagai calon mantu mereka belum, kan?"

"Woy!"

Seketika teriakan Novia membuyarkan lamunanya.

"Kenapa jadi ngelamun?" Heran Novia.

"Gak papa. Hehe, pokoknya gue ke cafe-nya powl jam 7 malem, ya." Ucap Salma yang kemudian langsung melenggang begitu saja.

"Jam 8 aja, Sal. Yah, dia cabut lagi." Ucap Novia tanpa ia mengejarnya. Hingga tak lama kemudian nabila kembali.

"Kemana lagi dia?" Tanyanya.

"Au, gak jelas. Bagi permennya, dong!" Ucap Novia sembari merebut salah satu permen loli yang masih terbungkus rapi di tangan Nabila.

Sementara itu dengan Salma, ia yang tengah melenggang tergesa itu lagi-lagi harus dihentikan oleh orang yang sama. Ya, siapa lagi kalau bukan Rony. Iya agak tersentak sekaligus kesal karena lagi-lagi Rony mengganggunya tatkala berbelok arah.

"Oh, berusaha menghindar dengan cara pergi sama temen-temen lo?"

"Me-mereka yang ajak. Gue gak enak soalnya."

"Kan bisa nolak. Gue aja batalin ajakan gue sendiri ke Powl, Powlnya gak papa, tuh."

"Itu kan lo, gu-gue gak enakan soalnya.

"Gak ada alasan apapun, ya. Kalo lo emang ngotot pergi, gue ikutin. Jadi, gue lamar lo nya di cafenya Powl, ya."

"Ih! Enggak! Gue malu, Ron!"

Salma menolak dengan bisikannya namun penuh penegasan.

"Yaudah, kalo gitu malem ini jangan kemana-mana. Dandan yang cantik, ya."

Setelah berucap demikian Rony pun kembali melenggang meninggalkannya. Tersisanya Salma yang terpejam hebat dengan gigi yang menggigit kuat. Apa-apan ia itu? Mengapa ia sememaksa itu? Ia hanya begitu yakin jika Rony bersikap demikian hanya demi pelampiasannya setelah kandasnya hubungan bersama kekasihnya yang tak lama terjalin itu.
Ya, Rony sempat memberitahu padanya jika dan gadis itu sudah tak ada hubungan apa-apa lagi. Oleh sebab itu ia memaksa Salma untuk menjadi penggantinya.

Sementara itu dengan Rony. Dengan santainya ia melenggang melewati lorong kampus yang cukup sepi itu. Dan kali ini lelaki yang berkarismatik itu yang dihentikan langkahnya oleh seorang gadis. Nampak gadis tersebut memandangnya dengan tatapan seribu emosi.

"Bunga?"

Bunga, gadis yang baru saja membuat hubungan mereka kandas itu nampak kembali melangkah hingga terhenti lagi dihadapan Rony dengan jarak yang begitu dekat.

"Tadi kamu kenapa bonceng Syarla?"

"Elo kenapa nanya gitu? Udah gak ada urusan."

Rony hendak melenggang pergi namun refleks tangan Bunga menghentikannya hingga membuat Rony menghadapnya lagi.

Cincin untuk SalmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang