BAB 9 - Pertahanan yang Runtuh

16.7K 374 22
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Jelita tidak pernah se-overthinking ini selama berpacaran dengan Arjune hampir lima tahun.

Kejadian permasalahan mereka yang terjadi hampir tiga minggu yang lalu ternyata berdampak pada gaya pacaran mereka.

Arjune kembali seperti sosok Arjune yang dulu, selalu meminta izin ketika ingin memeluk dan menciumnya, meminta izin untuk melakukan apa pun termasuk mengangkat telepon dari teman, dan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu Jelita permasalahkan.

Bahkan, pernah suatu hari Jelita sengaja mengetes Arjune, mereka pergi ngegym bareng, ketika pulang Jelita mengeluh sakit pinggang, dan meminta Arjune memijatnya. Jelita kira Arjune akan berbuat yang tidak-tidak, apalagi saat itu Jelita hanya mengenakan sport bra, tetapi Arjune tidak melakukan hal yang Jelita nantikan.

Sebenarnya Jelita bingung terhadap dirinya sendiri, kenapa sekarang malah ia yang merasa penasaran dengan level gaya pacaran mereka yang ingin meningkat?

Kemarin saja, Jelita bahkan menampar Arjune saat lelaki itu dengan lancang menyentuhnya tanpa izin.

Jelita jadi merasa malu. Apakah yang dirasanya sekarang adalah sebuah bentuk karma? Atau sisa rasa yang tertinggal karena efek yang Arjune beri?

Intinya, Jelita merasa ada sebuah zat adiktif yang membuatnya kecanduan.

Maka dari itu, Jelita berada di sini, di sebuah apartemen minimalis tipe studio milik Chelsea. Ia berkunjung ke tempat tinggal temannya itu untuk berkonsultasi.

"Chels, lo dulu putus sama Haidar kenapa?"

Chelsea yang tengah menuangkan susu kental manis ke dalam gelas berisi kopi itu menoleh. "Haidar yang mana, ya?"

Jelita berdecak sebal. "Nggak usah pura-pura nggak kenal deh. Emang boleh ya udah mantanan jadi nggak sekenal itu?"

Chelsea tertawa pelan, ia mengaduk gelas kopi susu itu dengan santai lalu duduk di depan Jelita yang tengah memegang gelas air mineralnya. Mereka berdua tengah duduk di pantry sambil mengobrol santai. Jelita sebenarnya ingin kopi juga, tetapi mengingat asam lambungnya tengah kumat, jadi ia memilih air putih hangat saja.

"Gue putus karena dia selingkuh."

"Setelah enam tahun pacaran dan dia selingkuh?" Jelita tampak tidak percaya. Selama berteman dengan Chelsea, baru kali ini perempuan itu bisa terbuka. Karena mungkin sekarang ia sudah move on dan memiliki pengganti, jadi membicarakan masa lalu lagi bukan hal yang sulit untuk dilakukan.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang