"KARINA DIMANA!"Winter berteriak ke semua orang yang ikut bersamanya. "HEESEUNG JUGA ADA DIMANA!?"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Winter, semuanya menundukkan kepalanya.
"AKU TANYA SEKALI LAGI, KARINA DAN HEESEUNG ADA DIMANA!?"Nada bicara Winter semakin tinggi karena geram tidak ada yang menjawab pertanyaan nya.
"Kami... Tidak tau"sesaat itu punggung Hyunjin didorong oleh Winter.
"Aku sudah bilang kan? PERHATIKAN ORANG ORANG YANG IKUT BERSAMA KITA"Hyunjin menutup matanya saat Winter semakin murka.
"Aku tidak ingin kehilangan temanku lagi, sudah cukup aku kehilangan Ningning kau tau?"
"Maaf Winter, saat kami keluar tadi kami kira Karina dan Heeseung sudah pergi menjauh duluan"ucap Jeongin sambil menundukkan kepalanya.
"Ah sial! Karina itu orangnya tidak kuat berlari, dia akan sakit kalau terus terusan berlari"Giselle mendatangi Winter lalu mengusap punggung Winter untuk menenangkan nya.
"Jangan kebanyakan emosi Winter..."ucap Giselle lembut.
"Tapi ini teman kita, Karina teman kita kan? Aku tidak ingin kehilangan Karina"Giselle memegang pundak Winter, "percaya sama aku kalau Karina dan Heeseung akan baik baik saja"
Akhirnya Winter mencoba menetralkan emosi nya dan percaya dengan Giselle bahwa Karina akan aman dan baik baik saja.
'jangan pernah mencoba untuk meninggalkan aku dan Giselle, Karina'batin Winter banyak berharap.
Kelompok Winter memulai perjalanan lagi, mereka terus bertanya tanya siapa yang meledakkan sebagian dari gedung milik ayah Winter.
"Ck ah!"Winter mengacak acak rambutnya frustasi.
"Kenapa?"tanya Giselle.
"Kalau ketemu orang yang sudah meledakkan gedung milik ayahku akan ku mutilasi dia"ucap Winter serius.
"Ya lakukan apa yang kamu mau Winter"ucap Giselle.
Sepanjang perjalanan, Winter tak berhenti berhenti mengoceh akibat kekesalannya yang belum sama sekali berakhir.
"Sudah lah Winter, kalau kamu mengoceh terus terusan kamu akan mengundang para zombie zombie untuk kemari, kau tidak bodoh kan?"kesal Giselle.
"Aku tidak ingin kehilangan dia"
"Bisa kan mendoakan agar dia selamat? Tidak perlu mengoceh seperti itu"Giselle mulai tersulut emosi.
"Tapi--"Giselle menaruh jari telunjuk nya di bibir Winter tanda menyuruh Winter untuk diam tidak mengeluarkan suara.
"Diam, jangan mengoceh lagi"ucap Giselle tajam.
Akhirnya Winter diam walaupun di dalam hati nya merasakan sebuah kekesalan kepada Giselle yang ingin membludak.
Mereka dimalam itu sudah berjalan selama 50 menit, tetapi hasilnya nihil Karina dan Heeseung tidak bisa ditemukan dimanapun.
"Argh!! Kalian dimana!"emosi Winter membludak.
"Winter! Jaga suara mu nanti zombie zombie itu kemari"
"Aku sudah tidak peduli, Jungwon. Apa kamu benar-benar tidak melihat kakak mu pergi kemana?"Jungwon menggeleng.
Winter sudah frustasi berat karena kehilangan jejak dua pasangan itu.
"Winter, tenangkan dirimu"ucap Hyunjin mengusap pundak Winter, "bagaimana bisa aku tenang kalau dua temanku menghilang?"Winter menepis tangan Hyunjin kasar lalu menatap Hyunjin kesal.
"Aku yakin mereka akan baik baik saja"Winter menggeleng, "apa kamu yakin Hyun? Di kondisi seperti ini mereka bisa selamat?"
"Winter, sudah."tekan Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive or die
Fanfiction"kalau mau selamat, kita harus cari cara" Karina Yu atau dengan nama asli Yu Jimin. Seorang barista di sebuah cafe yang berada di tengah kota seoul bersama temannya Giselle atau dengan nama asli Uchinaga Aeri. Awalnya hidup mereka biasa biasa saja...