16).

8.7K 544 5
                                    

Haechan tidak melulu menopangkan hidupnya dengan menjadi seorang idol saja, dia mulai menginvestasikan uang nya dan juga membangun bisnis yang nanti nya bisa membantu dirinya di masa depan, dia tau dan dia sadar, menjadi idol tidak bisa menjamin masa tua nya tetap berada di atas, maka nya Haechan mulai belajar dengan apa yang namanya saham. Haechan juga membangun villa dan homestay di beberapa tempat wisata, itu satu dari sebagian kecil investasi nya, tidak perlu khawatir mengganggu pekerjaan nya sebagai idol, karena dia memiliki orang yang begitu ia percayai untuk mengelola tempat nya, Haechan sendiri tidak bisa terlalu sering mengunjungi bisnis nya, para hyungdeul pun belum ada yang tau. Jika Jaemin menabung untuk masa tua nya, maka Haechan berinvestasi untuk kehidupan nya bersama keluarga kecil nya kelak.

"Haechan-ie," si bocah menoleh, dapat di lihat nya kalau salah satu Hyung nya itu tengah tersenyum misterius. "Wae" Jungwoo menyengir lucu, tapi aneh bagi Haechan. "Heheh, temani aku ya" Haechan tidak mengerti, temani kemana memang. "Kemana??"

"Ada deh, ke suatu tempat"

"Kalau mau pacaran jangan ajak bayiku ya Woo" timpal Taeyong memperingati, tau anaknya suka penasaran Jungwoo malah sengaja mau ngajak tuh bocah. "Hyung, punya pacar!! Sejak kapan??" Jungwoo bingung mau jawab apa, dia belum resmi menjadi kekasih sebenarnya, tapi niatnya mau membawa Haechan itu agar si gadis mengenal bungsu nya dulu, kalau pun si gebetan tau kan hanya dari tv dan kejauhan saja. "Hyung belum ngajak pacaran, tapi Chan-i mau ya ikut Hyung, sebentar saja kok janji" Haechan menimbang ajakan Jungwoo, dia menatap Taeyong Hyung nya. "Ottoke"

"Terserah Haechan-ie saja, kalau mau boleh pergi, tapi kalau ngk!! Ya ngk usah daripada nanti kecapekan" Haechan manggut-manggut. "Tapi aku penasaran, wanita seperti apa gebetan Jungwoo Hyung,  kenapa dia mau mau saja sama orang aneh seperti nya" Jungwoo mendelik tidak terima, dia di katai aneh. "Aneh mana sama Yuta Hyung" Haechan mencoba berpikir, kali ini terlihat cukup serius. "Kalian sama aneh nya" setelah itu Haechan meninggalkan Jungwoo yang terbengong akibat ulah si mangne.

"Dia baru saja mengatai Hyung nya aneh"

"Ya kan, memang kau aneh, Haechan salah nya dimana" Jungwoo mendengus, kalau sudah ada yang membela bocah itu, dia tidak bisa menyangkal. "HAECHAN-IE, JADI MAU TIDAK".

"Jangan berteriak" saut Doyoung menatap tajam si pemuda Kim. "Kau pun sama" mulutnya langsung terkatup rapat ketika tatapan setajam silet itu menghunus penglihatan nya. Jungwoo bergidik lalu berlari pergi dari Doyoung.

"Taeyong-ah, kau lihat bag kecil ku" Johnny datang membawa ponsel dan dompet di tangan nya. "Bukannya kemarin di pinjam Haechan" ah- Johnny melupakan adik nakalnya itu. Tanpa menjawab lagi, Johnny kembali masuk ke kamar mengganggu si bungsu. "Johnny Hyung,,,," teriakan itu terdengar oleh Taeyong, yang hanya bisa mengelus dada. Haechan datang dengan menghentakkan kakinya, Taeyong terkekeh, apalagi bibir hati itu maju beberapa senti. "Kenapa lagi"

"Johnny Hyung nakal," adu nya.

"Aku tidak ngapa-ngapain loh" Johnny langsung menarik tangan Haechan dan memeluk nya sambil tertawa, jarang-jarang bisa menjahili mangne ilichil ini. "Miane"

Haechan mengangguk tapi wajahnya tetap memberenggut kesal, Johnny yang tidak tahan pun menarik bibir mengerucut itu. "Huwaaaa,,, sakit" anaknya mulai nangis tapi Johnny malah tertawa. "John, kau ini" Taeyong menenangkan bayi beruang itu. "Aigo,,, anak eomma nangis eoh" ledek Yuta, yang malah membuat tangis Haechan semakin keras. "Yuta" tegur Taeyong, hadehh ini anaknya mau ada jadwal loh, tapi malah mereka membuat mata bambi itu membengkak karena mereka berdua.

"Sstt, udah dong!! Sebentar lagi manager Hyung datang menjemput mu eoh, Mark juga sudah bersiap"

"Hiks,, mereka jahat, Haechan tidak mau bicara pada mereka berdua" Rajuk nya, meninggalkan dapur dengan membalik tubuhnya brutal yang mana membuat Taeyong meringis takut kalau Haechan pusing, tapi anaknya seolah tidak merasa apa-apa dan melenggang pergi begitu saja.

"Hyung, Haechan belum siap ya" Mark keluar dengan tas selempang nya, topi juga sudah bertengger manis di kepala besar nya, Hyung Haechan yang beralis camar itu sudah siap, tinggal menunggu bayi Taeyong saja. "Anaknya lagi kesel, nanti tolong jagain ya Mark, bapaknya memang terkadang tidak sadar umur" gerutu Taeyong, Mark sudah terbahak saja, memang receh si Mark ini.

"Markeu, ayo" Haechan menggandeng tangan Mark menariknya sedikit tidak manusiawi, mood nya belum kembali gara gara si bapak Johnny sama si Yuta byunttae, itu sih panggilan Haechan untuk Hyung jepang nya. "Heh, ada ada saja mereka" Taeyong meninggalkan ruang tengah setelah melihat dua mangne nya keluar untuk jadwal mereka bersama dreamis.

"Yah, beneran ngk jadi pergi sama Haechan ini mah" Jungwoo tidak jadi pergi dengan perasaan kesal, dia mendudukan dirinya pasalnya Haechan tidak bilang kalau ada jadwal dan juga belum mengiyakan ajakan nya untuk bertemu seseorang yang di klaim Jungwoo sebagai gebetan nya.

"Lain kali kan bisa, kau lupa kahh!! Haechan beberapa minggu ini sangat sibuk, belum lagi kita menyiapkan Nct nation" Jungwoo mengangguk lesu, batal sudah untuk membawa Haechan, padahal dia ingin mengajak si gadis makan di tempat yang di rekomendasikan oleh bungsu ilichil itu, pasti tidak akan mengecewakan. "Ah- baiklah" pasrah nya kembali masuk ke kamar.

"Dia itu sedang kasmaran, kau ini tidak peka sekali" timpal Johnny yang baru keluar dari dapur di ekor i Yuta. Taeyong mengedikan bahu nya. "Aku cuma kasihan sama aegi, dia jarang istirahat!! Kau tau sendiri bagaimana dia bolak-balik keluar dorm untuk memenuhi kegiatan nya" Johnny mengangguk, menaruh cangkir kopi nya di meja lalu menyenderkan kepalanya di punggung sofa. "Aku pun kadang merasa kasian, apalagi kalau Haechan tidur, lelahnya terlihat banget saat dia sedang pulas pulas nya" yang di maksud Johnny, ketika Haechan tertidur tanpa melepaskan sepatu atau tas nya dari pundak si bungsu, menghela nafas, Yuta pun merasa kasian. "Anak itu jarang sekali menunjukkan lelahnya pada kita, kadang aku khawatir kalau tiba-tiba dia sakit seperti beberapa bulan lalu Yong" ucapan Yuta membuat tiga orang disana terdiam, terlalu memforsir diri, Haechan sampai sakit dan harus rehat sejenak dan tidak ikut Hyung nya konser, meskipun hanya sebulan tapi Haechan terus meminta maaf karena tidak bisa menemani mereka. "Semoga Haechan tetap baik baik saja, aku cuma berharap kalau dia selalu bahagia" perkataan Taeyong di Amini Johnny dan Yuta.

















Sampai bawah lagi,,,

Vote nya guys,,, aku up tergantung vote kalian loh ini, kalau banyak yang vote kan jadinya semangat buat nulis biar cepet up. ☺️✌️

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang