*Tiga bulan kemduian*Tidak terasa, yah sudah selama itu keduanya menjalin hubungan, siapa yang menyangka memang, Gracia yang semula menolak dengan keras nyatanya menjadi seseorang yang paling takut kehilangan sekarang.
Dan, usaha Shani yang tidak sia-sia akhirnya membawanya untuk bisa memiliki Gracia.
Meski, tidak mudah juga.
Hubungan yang tak selalu berjalan mulus juga, perdebatan kecil itu hampir selalu ada, yah namanya juga menyatukan dua kepala manusia dengan pemikiran yang berbeda, tapi untungnya semua itu bisa mereka lewati, masalah yang juga tidak mereka biarkan berlarut-larut, baik Shani atau Gracia keduanya sama-sama dewasa dalam menghadapi masalah, meski Gracia lebih kekanakan sedikit dibanding Shani.
Tapi tidak apa-apa, Shani yang sabar membuat segalanya lebih mudah.
Hubungan mereka berdua hanya di ketahui oleh Andra juga Feni, yah meksi awalnya Gracia malu untuk mengaku pada Feni, bukan tak mau mengakui Shani, hanya dia malu saja takut di ceng-cengin tapi memang benar sih, dia di goda habis-habisan.
Bagaimanapun kalian taukan sekuat apa Gracia mengelak kemarin, yah tapi untungnya Feni malah mendukungnya, dia tidak keberatan atau jijik dengan hubungan keduanya.
Keduanya berjalan berdampingan dengan Shani yang tengah mendorong Troli, mereka tengah berada di minimarket, satu satunya minimarket di desa ini, kegiatan rutin mingguan mereka.
Karena stok makanan mereka yang tinggal sedikit lagi.
Troli mereka sudah hampir penuh, list belanjaan yang di tulis Gracia juga sudah banyak yang di coret, hanya tinggal beberapa barang lagi, dan juga camilan yang tidak ada di dalam List.
"Shan, aku kesana dulu yah" kata Gracia menunjuk ke Arah rak tempat saus, yah salah satu makanan yang belum mereka beli, Shani ikut melihat dia mengangguk sekali "Yasudah, saya juga mau kesana dulu" tunjuk Shani ke arah rak berisi camilan, ada sesuatu yang ingin dia beli.
"Oke" Gracia berlalu pergi ke tempat yang dia tunjuk tadi, begitu juga dengan Shani.
Perempuan itu mendorong trolinya ke arah rak dimana rentetan merk kopi berjejer, satu yang tidak akan pernah lepas dari Shani adalah kopi Good Day, dia sangat menyukai rasa dari kopi berkemasan merah ini, kopi yang harganya tidak seberapa, namun rasanya tidak kalah enak dengan kopi yang di jual di Cafe Cafe sana.
Serius, Shani bertaruh untuk itu.
Shani dan Good Day adalah kesatuan yang tidak akan bisa dipisahkan.
Sama halnya dengan Gracia sekarang.
Shani sudah memasukan beberapa pak kopi Good Day yang ia mau kedalam rak, dirasa cukup untuk stok nya beberapa minggu kedepan Shani akhirnya beralih untuk mencari sesuatu yang lain.
Namun saat ia berjalan tak sengaja ia melihat seorang wanita yang nampak kesusahan mengambil sesuatu yang di mau, bahkan setelah berjinjit pun barang yang ia maksud sangat sulit ia gapai, tentu Shani tidak akan tega membiarkan wanita itu kesusahan oleh karena itu sebagai manusia yang baik hatinya ia pun berjalan menghampiri wanita itu, untuk membantu nya.
Shani berdiri di belakang wanita itu dan, ia bisa dengan mudah mengambil benda yang sedari tadi sangat sulit di gapai oleh wanita itu.
Wanita itu menoleh tepat ke arah Shani, ia sedikit terkesiap dengan kedatangan Shani juga atas apa yang ia lakukan sekarang, wajahnya nampak melongo sedikit, sementara Shani dia hanya tersenyum simpul, dia tau wanita ini terkejut, namun niatnya benar hanya mau menolong saja.
"Ini" Shani menyerahkan benda yang tadi dia ambil pada wanita itu.
"Eh, iya makasih" Katanya mengambil benda yang di berikan Shani, ia tersenyum lembut kearah Shani, bersyukur karena ada Shani yang menolong nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Xavier"
Fanfic"ceritakan tentang masalalumu?" "apakah itu penting?" "Yah, aku ingin tau" "jika tidak bisa" "maka mungkin kita tidak akan berjalan jauh" "Baiklah seperti itu lebih baik"