01 - Letter

745 30 0
                                    

"Biw, cepetan udah jam berapa ini?!"

"ck, sabar Si gua lagi pake sepatu"

"gua jalan duluan ke depan ya"

Biwa mengangguk sembari mengikat tali sepatu nya berbentuk simpul kemudian saat selesai ia langsung menyambar kunci yang tergantung di dekat pintu masuk.

Gadis itu pun segera menghampiri Sisi yang sudah menunggu sembari memainkan ponsel nya.

"Bi! Kita berangkat dulu" ucap Sisi.

"Iya Non, Hati-hati, Bibi pamit ke belakang ya takut masakan bibi gosong"

"Iya Bi"

Biwa menyodorkan helm pada Sisi.

"nih Helm Lo" ucap Biwa.

"Pakein dong..."

"Gak usah manja, punya tangan di pake"

"jadi temen tuh sweet dikit kek"

"Gak usah ngarep, cepet naik"

Sembari mendengus Sisi menaiki motor kemudan menepuk bahu Biwa.

"berangkat Sist!"

Biwa hanya menggelengkan kepala menerima sikap teman nya dan kemudian ia mulai membawa keduanya meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang.

Hingga mereka tiba tepat waktu di halaman sekolah dan dengan langkah terburu-buru keduanya menuju kelas.

Hanya berjarak beberapa detik saja guru mata pelajaran pertama datang sesudah mereka duduk di atas bangku.

"Untung aja kagak telat" kata Sisi yang sedang mengeluarkan buku dari dalam tas.

"lo sih pake nyebat dulu" lanjutnya.

"ck, Sisi Anying, kecilin suara lo Nyet!" ujar Biwa sembari melihat ke arah kiri dan kanan.

Sisi hanya menampilkan cengiran nya.

"Yang di belakang sudah berdiskusi nya?" tanya guru yang tengah menatap mereka sembari memegang spidol.

"E-Eh maaf Bu"

"Tolong kondisikan, sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian sekolah"

"Baik Bu, sekali lagi kami minta maaf" ucap Biwa.

Kemudian kelas kembali melanjutkan materi yang di sampaikan oleh guru hingga waktu terus berputar dan bel tanda istirahat berbunyi.

Tetapi tidak dengan Sisi dan Biwa.

Keduanya tetap berada di kelas.

"Nih bekel lo, tadi Bi Minah udah siapin" Kata Sisi sembari menyodorkan kotak bekal berwarna hijau tua pada Biwa.

"Thanks"

Sisi hanya menngangguk dan keduaya pun larut dalam acara makan mereka, hingga Sisi menyadari sebuah pesawat kertas masuk ke dalam kelas dari arah pintu masuk.

"Tuh Biw fan lo nyapa lagi, ambil sono"

"gua lagi makan, nanti aja"

"Yaelah"

Sisi bangun dari duduk nya lalu mengabil pesawat kertas itu dan memberikan langsung pada Biwa yang masih sibuk dengan paha ayam goreng.

Dan Sisi pun kembali melanjutkan Makan nya hingga mereka selesai.

"Baca Biw surat nya, gua penasaran"

"gua dulu sendiri yang baca, abis tu lo"

Biwa membuka pesawat kertas itu kemudian membaca isinya.

Seseorang yang menuliskan bahwa ia memiliki rasa dengan Biwa dan diakhiri sebuah love kecil.

"Udah belom bacanya? gua juga kepo nih"

Biwa menyerahkan pesawat kertas itu pada Sisi kemudian menidurkan kepala nya diatas meja.

Kemudian Sisi membaca nya lalu menghela nafas.

"J, dia beneran suka lo deh"

Teman Sisi itu kembali pada posisi duduk yang mengarah pada Sisi lalu menatap surat di tangan teman nya.

"kalau suka beneran minimal setor muka"

Sisi hanya Terkekeh lalu memberikan surat kertas itu pada Biwa kembali.

"Buat Lo aja" kata Biwa.

"Eh..., Ni Surat Buat lo anjir"

Biwa menghela nafas lalu mengambil pesawat kertas yang disodorkan Sisi kemudian menaruh nya pada rak Meja dan kembali pada posisi awal nya.

"besok libur panjang, maen yuk"

"Males"

"Ya elah, ayo deh"

"Lagi ga mood maen"

"pulang nya gua beliin buku deh"

Biwa langsung berpidah pada posisi duduk tegap.

"Jam berapa, ketemuan dimana?"

"Rumah gua, jam 9 ya"

Biwa mengangguk lalu bangkit dari duduk nya.

"Taman belakang yuk"

"Tumbenan"

"Disini panas banget"

Sisi mengangguk lalu mereka berjalan dengan langkah santai menuju halaman belakang sekolah.

Dan sesampainya mereka, Biwa lebih dulu memilih tempat di bawah pohon yang cukup rindang.

Sisi Menghampiri Biwa lalu duduk di sebelah gadis itu kemudian bersandar pada pundak Biwa.

"Adem, sepi, enak banget suasananya, serasa dunia punya kita"

"Yaelah lebay bet lo"

"benerkan? Disini cuman ada kita"

Biwa hanya diam kemudian ia menutup matanya, menikmati sapuan angin pada wajah nya.

Keduanya secara tak sengaja menciptakan suasana hening dan entah apa yang terlintas pada pikiran mereka.

Sampai Bel tanda istrahat berakhir dan keduanya pun mau tak mau kembali menuju kelas tanpa ada percakapan yang panjang.

Kini Para siswa dan siswi kembali melanjutkan aktivitas pembelajaran mereka hingga jam tanda pulang berbunyi.

"Biw, Lo pulang duluan aja, gua mau piket dulu"

Biwa hanya mengangguk lalu berjalan keluar kelas.

Sedangkan Sisi ia terus membersihkan kelas hingga tersisa dirinya seorang.

Gadis itu menghela nafas lalu berjalan menuju meja belajar Biwa dan mengambil sesuatu pada laci meja nya kemudian membuka pesawat kertas yang ia lihat saat jam istirahat.

"Gua gak bisa lakuin itu Biw, gua terlalu takut"

*-*

Gua baru-baru ini suka sama SiWa, kalau kalian dari kapan nih?

My Girl(or)Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang