1.

3 1 0
                                    


Penyerangan terhadap Kerajaan Wisteria terus berlanjut demi memperluas daerah kekuasaan dari Edelweis yag sekarang di bawah pimpinan Raja Richard Edelweis putra kedua dari Raja Roderick Edelweis I. Penyerangan ini sudah berlangsung selama beberapa dekade. Alberto merupakan salah pemimpin dari pasukan militer yang dikirim ke wilayah  Wisteria yang sudah menjadi orang kepercayaan Jendral John. Tujuan utama Alberto bergabung dengan kemiliteran Edelweis adalah untuk menciptakan perdamaian dunia agar tak ada lagi pertumpahan darah di atas muka bumi.

*****

Alberto terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk yang terus menghantuinya selama bertahun tahun. Mimpi yang merupakan rekaman kejadian kelam yang sudah terjadi di masa kecil Alberto. Trauma yang dialaminya kembali. Seketika nafas Alberto terasa sesak. Dengan meraba raba dinding sambil berjalan dengan langkah sempoyongan, Alberto berusaha meraih obat pereda rasa sakitnya di salah satu laci yang ada disana. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya hampir tak bisa berdiri tegak. Namun akhirnya Alberto dapat meraih obat obat itu dan langsung meminumnya.

Ia pun terduduk di lantai sambil bersandar di dinding menunggu rasa sakit  yang ia derita berkurang. Setelah sesak didadanya berkurang, ia berusaha beranjak dari tempatnya dan meraih seragamnya yang tergantung  di dinding rumahnya. Ia berencana untuk pergi ke lapangan militer, namun masih terlalu pagi untuk pergi kesana sekarang. Seperti biasanya, Alberto pergi ke tempat kesukaannya yang ia beri nama "Padang Surga".

Langit masih berwarna biru gelap. Sepanjang perjalanannya ke "Padang Surga" itu, bintang bintang masih terlihat bersinar di langit yang semakin terang itu. Sesampainya disana, alberto bersandar dibawah pohon rindang yang ada disana. Udara disana terasa sangat segar penuh dengan rumput hijau membuat suasanya semakin menyejukkan. Tempat itu selalu menjadi tempat pelampiasannya untuk sejenak melupakan kejadian kelam nya di masa lalu. Kejadian yang sangat membekas di hati dan pikiran seorang Alberto.

*****

"Alberto, makan malam sudah siap" Ucap Mona memanggil anaknya.

Mendengar panggilan dari Mona, anak lelaki itu langsung berlari menuruni tangga menuju ruang makan mereka. Namun sesampainya disana, raut wajah Alberto yang awalnya sangat bersemangat berubah menjadi sedih. Mona, ibunya yang sudah paham sebab dari perubahan ekpresi anaknya itu pun mendekat dan mengelus puncak kepala Alberto.


" Alberto, ayah masih punya pekerjaan di tempat yang jauh. Makanya belum bisa ikut makan malam bersama kita. Jadi jangan sedih ya?" ujar Mona berusaha menghibur anaknya.

"Apa ayah sudah tidak menyayangi kita lagi ibu?" tanya Alberto dengan wajah menunduk yang membuat Mona semakin iba melihatnya.

"Itu tidak mungkin Alberto! Ibu baru saja mendapatkan surat dari ayah, lihat." Mona menunjukkan secarik kertas yang ia simpan di sakunya dan menunjukkan kepada Alberto. 

"Nah, lihat kan. Betapa ayah sangat menyayangi dan merindukan kita." 

"Tapi isi surat itu lebih mengarah ke ibu. Apa ayah sesayang itu kepada ibu ya?" ucap Alberto polos yang menyadari isi surat itu lebih mengarah seperti surat cinta yang hanya ditujukan kepada Mona. Seketika Mona dibuat malu dan pipinya langsung merona.

"Sudah, sudah. ayo kita makan." Mona mengajak Alberto unutk makan untuk menyembunyakan rasa malunya.

Makan malam kali ini sangat menyenangkan walaupun tanpa kehadiran George, ayah Alberto. Alberto dan Mona saling bertukar cerita dengan dibumbui beberapa candaan. Setelah menyelesaikan makan malam dan merapikan segalanya, Mona mengajak Alberto untuk tideur ke kamarnya di lantai atas. Seperti biasa, Mona selalu menceritakan sebuah dongeng penghantar tidur untuk Alberto terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang