BAB-3

20 21 18
                                    

Semalam aku diantar pulang oleh Arvel, laki-laki yang baru saja kutemui. Aneh, aku tak merasa takut didekat dirinya. Padahal ini pertemuan pertama, ya pertemuan pertama seingatku.

Pagi ini, aku sarapan sendirian ditemani dengan menonton kartun. Menonton kartun di pagi hari sudah menjadi kebiasaan ku dari kecil. Setelah selesai sarapan aku memutuskan untuk jaga toko.

Kakek-nenek sudah pulang setelah sholat subuh tadi. Aku berjalan keluar rumah dan menaiki motor kesayanganku untuk pergi ke toko kakek-nenek.

"Eh, bukan Bu Rani yang jaga ya?" Ucapan itu langsung membuatku menolehkan kepala. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum ramah ke ibu itu.

"Kamu siapanya Bu Rani dek?" Tanyanya sambil memilih pembersih lantai.

"Aku cucunya bu" Jawabku singkat.

"Oalah, saya baru tau Bu Rani punya cucu perempuan. Kamu jarang kesini sih" Jawabnya dengan diakhiri tawanya yang renyah. Aku hanya bisa menampilkan senyum.

Memang benar, aku jarang sekali mengunjungi kakek Ibra dan nenek Rani. Selain aku yang tinggal di luar negeri untuk melanjutkan studiku, juga aku yang tidak terlalu dekat dengan saudara disini.

Setelah ibu itu selesai belanja dan membayarnya, aku kembali memikirkan hal lain. Sebenarnya tidak perlu ku pikirkan karena itu membuatku negatif thinking.



Aku pulang kerumah tepat sore hari, sore ini udara sangat mendukung untuk melakukan aktivitas. Ditambah dengan sunset yang menghiasi langit sore ini.

"Eh Cheyna, gimana tadi toko ramai gak?" Sapa nenek yang sedang menyiram tamanan dihalaman depan. Aku yang sedang capek pun hanya menganggukkan kepala.

"Cheyna, nanti malem ikut dinner ya? Kamu gak sibuk kan?"

"Enggak kok nek, emang mau dinner dimana?" Tanyaku dengan nada penasaran, karena kakek-nenek sangat jarang mengajak dinner diluar. Jadi aku sangat menantikannya.

"Di restoran dong Cheyna" Iya aku tau pasti bakalan dinner direstoran, maksudku nama restorannya. Ah yasudahlah.

Ting tong, ting tong, ting tong

Suara nyaring bell sangat jelas terdengar, aku langsung menatap nenek yang juga menatapku. Siapa yang bertamu? Pikirku.

Nenek langsung berjalan membuka pintu, sedangkan aku lanjut menonton TV. Mungkin ada temen kakek ataupun nenek yang ingin berkunjung. Setau ku kakek-nenek banyak sekali teman.

"Chey, sini ada teman lama kamu ini" Teriak nenek dari luar rumah. Sebentar, teman lama? Siapa dia, mungkin teman masa kecilku. Aku langsung berjalan menghampiri pintu.

"Loh, Akhtar? Kok ada disini?" Tanyaku kaget, laki-laki yang sekarang berada tepat didepanku adalah Akhtar Gaharu.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang