Tak terasa empat tahun telah berlalu begitu cepat.
Tidak hanya pendidikannya yang telah berakhir, hari-hari damai Aletta juga akan ikut berakhir.
Karena hari ini Aletta harus kembali ke rumahnya."Apa kamu tidak akan kembali lagi?!" tanya Luise saat mengantar Aletta yang hendak naik ke pesawat.
Selama empat tahun ini hubungan Luise dan Aletta menjadi sangat akrab.
Orang-orang terdekat mereka bahkan tidak akan terkejut jika mereka tiba-tiba melangsungkan pernikahan."Tentu saja aku akan kembali, disini juga ada rumahku"
Luise tersenyum lebar mendengar jawaban Aletta.
"Jaga dirimu baik-baik" ucap Luise sebelum Aletta pergi.
"Kamu juga dan tolong jaga tokoku dengan baik"
"Tenang saja, tanpa kamu minta aku akan mengelolanya dengan sangat baik"
Aletta tersenyum mendengar jawaban Luise dan mengucapkan terimakasih sebelum pergi.
* * *
Setelah tujuh jam penerbangan akhirnya Aletta sampai di negaranya.Sebelum berangkat Aletta telah memberitahu ibunya jika ia akan pulang hari ini dan menyuruhnya untuk menjemputnya di bandara.
"Letta, ibu disini"
Aletta celingukan mencari darimana asal suara itu.
Setelah menemukan posisi ibunya, Aletta bergegas ke arahnya."Letta hati-hati, jangan berlarian"
Mendengar peringatan ibunya, Aletta segera menghentikan larinya dan berjalan dengan pelan-pelan.
Jujur saja ia sedikit malu,tapi entah kenapa didepan ibu pemilik asli ini, ia akan bertingkah seperti anak kecil.Ibu Aletta tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya.
Setelah Aletta tiba didepan ibunya, mereka saling melepas rindu.
"Apa kamu lapar?!"
"Lapar, aku ingin makan dulu sebelum pulang" ucap Aletta sambil memegangi perutnya.
"Kasihan putriku, kamu ingin makan apa?!"
"Terserah ibu saja, asal yang berkuah"
"Baiklah, ayo pergi sekarang"
Setelah menyuruh supir untuk membawa barang-barang Aletta, mereka segera pergi meninggalkan bandara.
Seperti rencana mereka sebelumnya, mereka mampir untuk makan terlebih dahulu dan segera melanjutkan perjalanan setelah selesai.
Karena Aletta merasa sangat mengantuk dan lelah akhirnya ia jatuh tertidur selama perjalanan menuju rumahnya.
"Letta bangun, kita sudah sampai di rumah"
Aletta terbangun setelah ibunya menepuknya untuk bangun.
Setelah mengumpulkan seluruh nyawanya yang sempat tersebar di alam mimpi, Aletta bergegas keluar dari mobil."Barang-barang mu sudah dibawa ke kamar"
Aletta mengangguk dan segera mengikuti ibunya masuk ke dalam rumah.
Saat memasuki rumah orang-orang begitu antusias menyambutnya, terutama ayahnya.Melihat itu Aletta benar-benar terharu dan tersenyum dengan lebar.
Kemudian Aletta diam-diam melirik ke arah Larisa yang berdiri dipojokkan.
Ekspresinya jelas tidak bagus.
Tentunya Aletta tidak peduli."Ayo ibu akan menemanimu ke kamarmu"
Aletta mengangguk ringan dan dengan patuh mengikuti ibunya.
Dan tak lupa ayahnya juga turut mengantarnya ke kamar.Sesampainya di depan kamarnya, ibu dan ayahnya menyuruh Aletta untuk segera mandi dan beristirahat.
Sekali lagi Aletta hanya mengangguk ringan.Sebelum meninggalkan Aletta, ibunya mengusap rambutnya dan mencium keningnya.
Aletta cukup tersentuh dengan perlakuan ibunya.Tapi tiba-tiba Aletta tersadar.
Ibu dan ayahnya memperlakukannya dengan sangat baik tapi apa mereka tidak dapat menyadari jika ia bukan putrinya?!.
Aletta jadi merasa bersalah.Setelah melihat ayah dan ibunya pergi, Aletta segera memasuki kamarnya dan dengan santai memindai kamarnya ini.
Seperti yang diharapkan dari keluarga kaya.
Kamar Aletta tak kalah mewah dari apartemen elitenya.Karena Aletta cukup lelah ia tidak berniat untuk mengobrak-abrik kamarnya dan segera pergi mandi, ia berencana untuk segera tidur setelahnya.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Batu Loncatan Dan Sistemnya
FantasíaAletta bertransmigrasi setelah mengalami kecelakaan. Ditemani oleh sebuah sistem pemula,akankah hidup Aletta akan berjalan dengan damai seperti yang diharapkannya?!