vote: 700
Komen : 100HAPPY READING
Kalau suka ceritanya
Jangan lupa Vote & komen ya.pliss komen ya kalo ada typo
Malam ini semua anggota keluarga Zakstan berkumpul selain keempat anak Daren dan Diana. Karena keempat nya tengah sibuk mengurus masing-masing salah satu perusahaan atas titah Daren.
Meskipun masih SMA, Mereka dituntut mandiri sejak masih belia sampai dini. Lagi pula anak-anak Daren jarang mengikuti pergaulan bebas. Bisa dikatakan mereka anak rumahan.
Tidak keluar jika tidak penting-penting sekali, jadi keempat nya tidak keberatan mengurus salah satu perusahaan, karena mereka lumayan menguasai bidang perbisnisan.
Kenapa anak Daren sudah SMA sedangkan anak-anak Dominic masih SMP, Padahal Dominic lebih tua daripada Daren.
Harusnya anak Dominic yang lebih tua daripada Daren, kan dia kakaknya?
Itu karena Dominic yang memang tidak mau menikah atas dasar perjodohan.
Sedangkan Daren tidak masalah meski dijodohkan, jadi Daren lah yang menikah lebih awal daripada Dominic.
Hal itu karena Erland yang ingin cepat-cepat memiliki cucu, karena semua teman seumurannya masing-masing sudah memiliki cucu.
•••
Malam ini entah mengapa suasana mansion Dominic tampak berbeda dari biasanya.
Kediaman Dominic terasa lebih ramai dan penyebabnya karena para lelaki bermarga Zakstan berbeda usia itu saling memperebutkan Ezlin.
Dimana mereka?
Di depan kamar yang berukirkan Ezlin di pintu berwarna emerald itu.Mereka sibuk mengetuk pintu kamar Ezlin agar Dominic mau membuka pintu, sudah satu jam mereka berdiri di depan kamar Ezlin yang di kunci memakai sidik jari.
"Daddy tidak adil sekali, biarkan aku menggendong princess."
Stevan berujar dengan merengek, mengetuk pintu berkali-kali namun Dominic menghiraukan rengekan putra keduanya itu.
"Dominic, mengalahlah pada yang tua."
Bahkan Dominic sama sekali tak menggubris celetukan Papa nya-Erland.
Kalau saja pintu kamar Ezlin bukan memakai sandi sidik jari, sudah dari tadi Erland membobol pintu menggunakan kunci cadangan.
"Daddy biarkan Baby Zlin bersamaku." Ucap Stevin, ia menghela nafas lelah, ia dan yang lain telah sedari tadi berusaha membujuk Daddy nya ini tapi tak dipedulikan.
ia harus bersabar jika ia memaksa pun percuma, Daddy nya sudah mode silent, pertanda tidak bisa diganggu.
"Kak aku juga ingin menggendong Baby girl."
Sahut Daren ikut-ikutan, yang juga tak Dominic respon. Daren mendengus sebal.
"Dasar Daddy! Tukang monopoli!, Ayolah Dad! Jangan memonopoli baby untuk diri Daddy sendiri."
Seru Steven sambil menggedor-gedor pintu dengan brutalnya, beruntung pintunya bukan pintu yang mudah rusak, kalau tidak sudah ambruk pintu kamar Ezlin karena tingkah mereka berlima.
Mereka berdecak sebal secara bersamaan. Dominic seolah menulikan pendengarannya, ia malah asik dengan dunianya sendiri.
Tanpa mempedulikan mereka yang sedari tadi berteriak sampai tenggorokan mereka rasanya kering, bahkan menggedor-gedor kamar Ezlin, padahal kamar ini sama sekali tidak kedap suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZLIN || TIME TRAVEL
FantasyCerita petualangan Gadis Mungil yang berumur lima tahun yang bertransmigrasi dari satu novel ke novel yang lain. Entah merebut Male Lead dari Female Lead, merubah hidup Second Male Lead yang berakhir menderita atau merebut apapun yang Female Lead p...