Taeyong meminta ijin pada pihak perusahaan agar membiarkan Haechan istirahat satu atau dua minggu, setidaknya sampai keadaan si kecil kembali pulih dan bisa menghibur penggemarnya lagi. "Bagaimana??" Doyoung langsung menghampiri nya saat masuk dorm, setelah pulang dari agensi. "Syukur lah, agensi mengiyakan dan memberi Haechan waktu istirahat" Doyoung bernafas lega, wajah pucat Haechan masih terbayang di otak nya, bagaimana anak itu meringis kecil saat rasa nyeri kembali menyerang dada kiri nya. Memang setelah pemeriksaan menyeluruh yang di temani Jaehyun dan Mark, Haechan di sarankan tidak terlalu intensif bergerak dulu, jadi nya sekarang anak itu begitu di batasi para hyungdeul nya selama pemulihan di dorm, Haechan melarang mereka memberi tau keluarga nya yang mana akan membuat mereka khawatir dan Haechan tidak mau itu terjadi, hyungdeul hanya mengiyakan dari pada berurusan dengan beruang kerasa kepala itu."Anaknya udah minum obat belum" tanya Taeyong setelah mendarat kan pantat nya di sofa dan menaruh tas kecil yang ia bawa. "Sudah, sekarang di temani Yuta" Taeyong mengangguk, dia menengadah ke atas, menatap langit langit ruang tengah, tercetak jelas di wajah nya kalau masih ada yang mengganjal. "Kau memikirkan apa" Taeyong menoleh masih dengan keadaan kepala mendongak. "Aku cuma memikirkan, bagaimana jadi nya kalau Haechan menyerah Young, aku takut anak itu tidak sanggup" pekerjaan mereka memang banyak menyita waktu, kelelahan, kejenuhan, bahkan anak itu harus rela masa sekolah nya tertunda, berakhir dia hanya mengikuti pelajaran daring bersyukur karena Haechan di bekali otak pintar semenjak lahir, jadinya meskipun dia kurang dalam hal pendidikan dia tetap tidak kekurangan pengetahuan nya.
"Jangan bicara sembarangan Tae," saut Johnny yang baru duduk, bisa mereka berdua lihat kalau pelipis pemuda Chicago itu masih penuh peluh, berarti Johnny habis berolahraga di ruangan yang di khususkan untuk mereka yang memang ingin mencari kebugaran di dorm. "Kau tau, selemah anak itu, dia tetap bisa kuat saat ada dorongan dan semangat dari kita juga fans nya, jadi jangan berpikir negatif, ayo dukung dia, semangati dia, agar Haechan mampu berlari mengejar apa yang ia impikan" sungguh kata kata Johnny, bisa membuat Doyoung bergetar karena terharu, perasaan nya menghangat, mereka begitu menyayangi maknae kecil mereka, iya benar kata Chenle, sebesar dan sedewasa apapun Haechan, dia akan tetap menjadi maknae yang di bayikan sama hyungdeul.
"Benar apa kata Johnny, kita harus bisa mendukung anak nakal itu Tae" jawab Doyoung dengan mata berkaca-kaca. Taeyong mengangguk, dia juga harus tegar dan menuntun Haechan supaya anak itu semakin kuat. "Ayo lakukan bersama" ujar Taeyong dengan senyum lebar nya, beban nya sedikit terangkat dari bahu kala teman temannya juga membopong dirinya agar tetap tegak menjalani apa yang sudah di percaya kan pada nya.
Di kamar beda lagi, tepat nya di kamar si maknae. "Hyung,,, boleh ya,,," rengek nya pada Yuta, sedangkan Hyung jepang nya itu tidak bergeming dari tempatnya sedikit pun. "Ish,,, Yuta Hyung,,, ya, ya" Yuta menghela nafas dan menoleh pada anak bandel Taeyong itu. "Kau mau, aku di penggal Taeyong hidup hidup" Haechan mencebik, Yuta tidak asik, lebih baik kalau Jaehyun yang menemani nya, sungguh Haechan bisa mati kebosanan kalau sama Yuta, bermain game tidak boleh, melakukan ini di larang, Haechan hanya bisa diam dengan komik Hyung nya itu.
Cklek.
Pintu kamar nya di buka, sosok Taeyong masuk dengan nampan di tangan nya. "Aku masih kenyang Hyung,,," Taeyong tersenyum lalu menaruh nampan di nakas sisi ranjang Haechan. "Memang nya Hyung mau aku seperti babi saat keluar nanti" keluar yang di maksud, kembali menjalani jadwal nya. "Tentu saja tidak aegi~," Taeyong mengusap surai maknae ilichil itu dengan gemas. "Hyung cuma mengantar kan, kalau kau masih kenyang tidak apa!! Bisa di makan nanti Hyung akan panas kan" bibir Haechan kembali mencebik. "Memang aku serakus itu apa" kesal nya.
"Kau kan memang rakus" saut Yuta dengan wajah menyebalkan. "Aku tidak"
"Kau iya"
"Tidak"
"Iya bayi,,,"
"Ish,,, tidak Hyung byunttae" Taeyong menutup kuping nya karena perdebatan mereka. "Stop,,, kalian ini malah ribut" mereka berdua langsung terdiam, wajah bersungut Taeyong mengerikan, jangan sampai tanduk nya keluar. "Heheh, ampun Hyung" Haechan langsung memeluk Hyung tersayang nya ini, takut dia kalau Taeyong sampai merajuk pada nya. "Yong, maaf!! Kan dia yang mulai"
"Mana ada, Hyung yang mulai"
"Aku bicara fakta ya"
"Mana ada, semua yang Hyung omongin ngk bener"
"Yeee, bener semua coba tanyakan pada Hyung kesayangan mu itu"
"Tidak kan-"
Haechan menyengir lucu, saat tatapan Taeyong terlihat lelah dengan ulah mereka berdua, Haechan langsung membentuk sign peace saat Hyung nya sudah melotot pada nya. "Heheh, sayang Taeyong Hyung." Baru saja Taeyong ingin membuka mulut, pintu bercat coklat itu kembali terbuka, menampakkan Jaehyun dengan senyum lebar nya. "Ecil,,, Hyung pulang,,," teriak Jungwoo yang langsung di hadiahi tatapan tajam dari mata Taeyong dan Yuta. "Upssi,,, sourry,," cengir nya dengan mata mengerjap yang membuat ketiga member disana memasang wajah ingin muntah. "Uweeekk" sudah di dului sama maknae mereka.
"Cha, ini pesanan mu" Jaehyun memberikan paperbag pada Haechan yang di ambil Taeyong untuk melihat isinya apa. "Kenapa tidak minta Hyung, kalau nunggu Jaehyun kan lama aegi~" Haechan cemberut. "Kan aku tidak mau merepotkan Hyung" Yuta mencibir. "Hyung tidak keberatan membelikan nya, kan Jaehyun harus menyelesaikan pekerjaan dulu" Haechan mengangguk paham. "Mian" dia tidak bermaksud merepotkan Jaehyun, tapi kalau meminta ijin keluar sendiri tidak berani juga, yang ada belum Haechan pergi sudah mendapatkan ceramah gratis dari Doyoung dan Taeyong. "Tidak apa Hyung, lagipula aku juga merindukan bayi nakal ini heum" bibir Haechan merekah seketika, melupakan wajah masam nya tadi. "Heheh, gomawo Jaehyun Hyung yang tampan" Jaehyun mengusak kepala yang lebih muda, tersenyum dan mengangguk menerima ucapan terima kasih nya.
"Ya sudah, mau makan sekarang atau nanti" tanya Taeyong. "Sekarang saja Hyung" Yuta kembali mencibir. "Tadi katanya kenyang, di samakan dengan babi tidak mau" Haechan menoleh memberikan tatapan mematikan nya, yang sayang nya tidak membuat Yuta takut. "Kau ini, ayo" Johnny menggeret lengan Yuta keluar menyusul yang lain ke meja makan.
Hoaaammmm,,,,😴
Semalem ngk bisa tidur, karena denger suara sound keras banget, kepala rada pening nih jadinya sekarang, hadeeehhh.....Mau menikmati keindahan menjadi putri tidur dulu. Byeeee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️
Randomsi bocil kematian yang di sayangi hyungdeul nya.. si bayi yang mau menjadi dewasa tapi selalu di manjakan oleh orang sekitarnya. Haechan mang-ne brother ship ilichil Hyung manajer hyung staff dan lain-lain