Chapter 8

152 17 1
                                    


Diruang kerja.

Pangeran Alfazion sedang duduk disofa sambil menatap tajam terus menerus. Dan dihadapannya kini,ada seorang lady Serena yang duduk disofa berlawanan.

Serena duduk sembari meremas gaunnya gugup, 'Bagaimana bisa tiba-tiba aku diseret kesini?!'

Ucap Serena dalam hati, tidak berani menatap kearah pria yang duduk dihadapannya itu.

'Tapi yang aku lihat tadi wajah pangeran diruangan rapat nampak kaget dan marah. Apa hanya perasaanku saja ya?'

Pikirnya sembari mengintip wajah pangeran dan ia tertegun saat pria itu masih menatapnya dengan tajam.

Hiik!

'Apa waktu kematian ku sudah dekat?!!' Batin Serena menangis. 'Huwaa,aku tidak mau mati sekarang!!!'

Serena tertunduk takut sembari meremas gaunnya sembari menggigit bibir bawahnya.

Namun, sekali lagi ia mengangkat kepalanya dan menatap kearah pangeran. Ia kagum dan terpesona akan ketampanan nya.

'Wah ganteng anjir!!! Walaupun pernah digambarkan di novel tapi,ini benar-benar ganteng tingkat dewa.'

'lihat Rambut pirang keemasannya itu, terlihat terang ketika terkena sinar mentari. Alisnya yang tajam dan lebat, Mata biru yang tajam seakan kita bisa melihat segalanya dengan mata itu.'

'Hidung mancung,Rahang Kokoh yang nampak terpahat dengan indah layaknya ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dan..'

Serena berhenti saat matanya tertuju pada bibir tebal milik pangeran Alfazion. Pikiran nya penuh dengan kotoran dan hal-hal mesum.

Pangeran Alfazion yang menyadari hal itu, menyeringai kecil. Ia berdiri dan berjalan kearah gadis itu lalu, membungkukkan tubuhnya sedikit.

Ia tersenyum menggoda sembari membelai bibir gadis itu dengan lembut.

"Ada apa lady Serena? Hmm, apa kamu berubah pikiran untuk membatalkan pertunangan kita?" Ucapnya dengan nada main-main menggoda.

Serena tersentak dan menatap pangeran kaget. "Ah tidak yang mulia. Saya benar-benar ingin membatalkan pertunangan ini!"

Serena berkata sambil menepis tangan pangeran dan memalingkan wajahnya, ia tersipu. Namun,ia tidak ingin yang mulia mengetahui hal itu.

Pangeran tersenyum dan segera meraih tangan gadis itu lalu, menarik dagunya mendekat.

"Apa kamu serius ingin membatalkan pertunangan ini,lady Serena?!"

Pangeran menggeram marah,ia sedikit menggertakkan giginya.

"Apa kamu mempermainkan ku?!" Bentaknya marah.

Serena tersentak tidak percaya,ia membulatkan matanya kaget. Ia menepis tangan pangeran dari dagunya.

"Saya tidak mempermainkan pangeran, justru saya ingin membebaskan pangeran dari hubungan terkutuk ini!"

Ucap serena serius dan ia menatap datar kearah pangeran. Sontak membuat pangeran kaget,ia melepaskan cengkraman tangannya.

"Ja-jadi selama ini kamu berpura-pura mencintaiku?! Tidak- apa kamu tidak mencintaiku lagi?! Apa kamu mencintai pria lain?!"

Pangeran nampak marah. Wajahnya yang berkerut nampak menahan amarah yang hendak membludak.

Ia menarik tangan gadis itu dan menatapnya penuh obsesi nan posesif. "Siapa pria yang berani merebut mu dariku?!"

Ucap pangeran dengan nada dingin yang membuat bulu kuduk Serena berdiri,ia merinding.

AKU MERASUKI PENJAHAT WANITA DI NOVEL (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang