5. Hilang

35 4 0
                                    

[Di lain sisi]

"Gw pas waktu masuk ni kamar juga dah kosong, kirain mereka bercanda ngumpet atau gimana ternyata pas gw cari-cari gaada" jelas Ian

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.


"ga mungkin ada rampok kan, Yan?"

"Ga mungkin, Keamanan villa ini lumayan ketat"

"Gw tau itu,,"

"Isshh,,, nyusain banget sihh tu bocah,, dah malem juga,,"

Tidak lama kemudian beberapa penjaga villa mulai memasuki kamar karena suara teriakan tersebut,, mereka mulai khawatir takut jika terjadi sesuatu yang buruk seperti perampokan atau lain sebaginya,

"Mohon maaf den, apa yang sedang terjadi? Kami dengar suara teriakan yang begitu keras?"

"Kami kurang tau juga pak, pas waktu kesini udah kosong nih kamar,," jawab Dikka

"Pak tolong kalian coba cari sekitar villa, saya takut Aan sama Juju kenapa-napa"

"Baik den Ian,,"

Beberapa penjaga mulai berpencar mencari keberadaan Aan dan Juju,, mulai dari ruang bawah tanah, gudang dan taman belakang, Ian dan Dikka juga turut membantu pencarian dua temannya itu

"Handphone juga ga dibawa,, nihh mereka mau bikin prank atau gimana sih" keluh Ian sesekali juga membuka hp keduanya siapa tau ada petunjuk disitu

"Kalo bener bener nih cuma prank,, gw nyerah dahh,, cape pengen tidur"

"Ehh,,Yan lu istirahat aja, ga cape luu tadi dah nyetirin kita, kita lanjut besok aja lagi"

"Oke kalo gitu,, gw dah cape banget,,"

"Lu suruh yang lain juga istirahat udah tengah malem juga,, bilang aja lanjut besok,, bye ,,gw mau ke kamar" Ian bergegas menuju kamar, dan berharap kejadian ini hanya prank semata,, kalo besok pagi tuh dua tuyul muncul mungkin dah di pecel sama Ian

"Ok,, "ucap Dikka
Setelah mengkonfirmasi penjaga yang lain untuk istirahat, dobby langsung bergegas ke kamar untuk merebahkan tubuhnya

"tik.... Tik.... Tik..."

5 menit

10 menit

20 menit

"Haishh,,,, gw kagak bisa tidur!!"

Mengusap wajahnya yang lelah, Pikiran Dikka jadi tak tenang memejamkan matapun ta menjadikannya dia tidur, Dikka memilih keluar kamar menuju roof top untuk mencari udara segar,, dua temennya yang tiba-tiba menghilang sangat menggangu pikirannya,, pikirannya mulai menerka-nerka apa mungkin mereka diculik makhluk halus, atau masuk dunia lain kayak di anime-anime gitu,,,

"Gw jalan-jalan lagi aja sapa tau,, tu anak bener nge-prank"

Jam tangan dobby menunjukkan pukul 01.41, dia selagi jalan-jalan menusuri setiap sudut villa yang begitu mewah nan elegan sambil mencari petunjuk hilangnya tiba-tiba temannya itu,, sampe dimana dia berhenti di sebuah ruangan belakang villa,, 'gudang?' entah kenapa pikirannya jadi tak tenang berada di depan pintu kayu bercat merah itu,, hatinya menyuruh untuk memasuki ruangan itu,, tapi keberaniannya pun seakan mencegah dia memasuki untuk memasukinya

"Aihhh,, napa sihhh lu penakut banget" rancaunya

"Apa gw bangunin si Ian? Tapi kalo tu anak jam segini di bangunin,, remuk pasti tulang gw kena banting, dahlah besok pagi aja"

Dengan sedikit berlari dobby kembali memasuki villa dan langsung menuju kamarnya,,

~Next~

Jam Tangan Tua [Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang