Halo halo readerssssssss🙌🌷
Untuk ke sekian kalinya, mohon maaf yaa kalo ceritanya agak... Yaa agak gajelas
Kalian bantu comment juga, bantuin thor barangkali ada ide bagus,, soalnya thor suka tiba tiba buntu 🤭
Voment nya jangan lupa yaa... Biar abang saya bangga mwehehehehheheheh
Pov:
"hiks! Bundaa... Buka pintu nyaa.." seorang anak kecil bermata sembab itu terus menggedor pintu rumah yang terkunci dari dalam.
"Ayah... Hiks! " anak itu menangis sesenggukan. Ia merasa kedinginan, lantaran cuaca sore itu tengah hujan disertai guntur yang menggelegar.
Tubuh anak kecil itu merosot dengan punggung yang menempel pada pintu rumahnya. Ia sudah merasa lemas lantaran ia belum memakan sesuap makanan dari pagi.
Berbeda halnya dengan dua orang dewasa yang saling bertolak belakang di dalam rumah sana.
"Kamu terlalu kejam karina, kasihan glen, dia anak kita" ujar seorang lelaki paruh baya yang memasuki kepala empat itu.
"Diam! Terus saja bela pembunuh kecil itu! Bajing nakal itu tidak pantas di kasihani" bantah karina.
"KARINA-! KAMU KETERLALUAN-! DIA ITU-
" APA? HAH?! KAMU MAU BILANG ANAK ITU GAK BERSALAH DAN DIA ITU ANAK AKU?! NGGAK MAS! NGGAK!! "
"GARA GARA DIA!! ANAK AKU MATI MAS!! MATI! "
"ITU KECELAKAAN KARINA!! "
PLAK!
Wajah cantik perempuan itu tertoleh ke arah samping, pipinya terasa kebas, kulit putih pucat itu memerah bak kepiting rebus.
Hening. Keduanya sama sama diam, tidak ada yang bersuara sama sekali, hanya ada suara is akan kecil yang karina timbulkan dan deruan nafas Dion yang tak beraturan.
Karina memutuskan untuk berbalik dan melenggang pergi ke arah kamarnya. Dion hanya menghela nafas kasar. Ia tidak habis pikir pada istrinya.
"Bahkan mas dion masih anggap bajing kecil itu anaknya... " monolog karina.
Ia tengah memasukkan baju bajunya ke dalam koper berukuran sedang miliknya. Setelah dirasa cukup, ia berjalan dengan tergesa-gesa menuruni anak tangga dan berjalan menghampiri dion.
"Urus surat perceraian kita, mulai detik ini, tidak ada hubungan lagi antara aku sama kamu mas" putus karina sepihak.
Belum sempat dion mengeluarkan suara, karina sudah terlebih dahulu membuka pintu dan berjalan keluar. Ia berhenti sejenak saat merasa ada sentuhan dingin yang menyentuh kakinya.
"B-bunda.. " lirih glen. Ia sudah terkapar lemas, tangan kecil itu meraih kaki sang bunda.
"Lepaskan, saya bukan bunda kamu" ujar karina dengan wajah dingin. Ia menghentakkan kakinya hingga cekalan tangan glen terlepas, dan berjalan menuju ke arah luar gerbang rumah milik dion.
"KARINA!! INI HUJAN! PERGI KE MANA KAMU?! " teriak dion.
"KA-
" ayah.... "
"Glen! Kamu gak kenapa napa kan sayang? Maafin ayah nak, maafin ayah. " lirih dion, ia memangku tubuh sang anak yang terkapar tak berdaya, sesekali mengecup keningnya.
"B-bunda.. Hiks! Kenapa bunda per-gi? "
"Kamu makan dulu ya? Ayah siapin air anget, kamu pasti kedinginan" ujar dion mengalihkan pembicaraan.
Glen tak mampu lagi berbicara, ia mengangguk patuh pada sang ayah dan mereka masuk ke dalam rumah.
"Maafkan ayah, Glen, sekarang Glen sama ayah aja ya? Jangan cari bunda"
Yaayyyyy segitu dulu prolognya🙌🙌🙌🙌🌷
Gimana²? Seru gak? Belum donggg
Voment juseyooo
Papayyy
Dipublikasikan pada tanggal: 4 September 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGLEN || ON GOING
Novela Juvenil"Apa cuma gue yang gak bisa rasain hangatnya keluarga? " "Gue juga pengen kayak mereka... " ▬▬ι══════════════ι▬▬ cover by: pinterest start: 30 Agustus 2023 13.31 WIB