Remake from rdhisty
***
Sudut pandang orang pertama'
Halo! perkenalkan namaku Evelyn, semua orang menyebutku vely. Begitupun dengan dia yang menyebut ku eve. Aku hanyalah siswa kelas 11 beda satu tingkat dengannya.
Untuk ciri aku berambut hitam, proporsi tubuh ku sendiri bisa dibilang tak terlalu langsing ataupun berisi, netral nya.
Disini aku hanya ingin menggores kan tentang dirinya, si pemilik gigi taring yang manis. Dia memiliki tinggi sekitar 178 cm an. Rambutnya pun berwarna coklat namun tipe jatuh, begitulah.
Goresan ku yang pertama,
『 pemilik senyuman bergigi taring
Disekolah kini tengah berbaris guna melaksanakan kegiatan upacara bendera seperti biasa. Aku mendapat bagian baris terdepan, jangan mengejek! itu karna tinggi badanku hanya sekitar 159 cm saja. Aku belum cukup waktu untuk menambah tinggi badanku.
Hingga upacara selesai, aku dan teman sekelas ku segera memasuki kelas. Namun ada yang menghambat perjalanan ku. Layaknya adegan klise dinovel, aku merasa seperti ada yang mendorongku dari belakang hingga aku hampir terjerumus menempel dengan tanah.
Namun ada yang menangkap tubuhku, mungkin secara refleks nya. Ku mendongak melihat rupa nya, tampan namun manis. Hingga aku tersadar lalu segera berdiri kembali, tak lupa mengucapkan terimakasih padanya.
"Ah maaf, terimakasih!" Ucapku padanya, dirinya hanya tersenyum menampilkan setitik gigi taringnya yang menurutku manis.
"Iya, lain kali hati hati." Ujarnya lalu berpamit pergi. Aku menoleh pada temanku yang sedari tadi hanya terkekeh melihat adegan sebelumnya. Kesal, aku pun memukul pelan bahunya hingga ia mengasuh kesakitan dengan 'lebay.
"Aduh, sakit tahu!" Adunya dengan mata sok berkilat sinis namun terlihat aneh padanya.
"Kepala mu sakit, orang aku memukul dengan pelan. Lebay kamu!" Ucapku dengan sedikit sarkas padanya lalu meninggalkan dia yang berdiri seraya mencibir mengikuti cara bicara ku.
"Nyenyenye dih"
ーContinued
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM'
Jugendliteratur" Ini bukan tentangku, namun ini tentang dirinya yang telah terlelap sepi dengan sendirinya. hingga akhirnya senyum bergigi taring itu hilang. " |Theodore george -REMAKE