Chapter 16 : Sosok Penetral

9 1 0
                                    

"Ini adalah Kolam Nadi Kunlun. Hanya di sini kebenaran akan segala hal akan terungkap. Dan hanya beberapa dewa yang diutus langsung oleh Dewi Bulan yang memiliki banyak kebajikan untuk mampu mengungkapkan kebenaran dunia. Termasuk aku," Xianlong menyengir. Menghadapi Bai Suzhen yang membeku di tempat.

"Buat apa kau memberitahuku soal ini?" tanya Bai Suzhen lurus. Matanya masih menatap kosong ke permukaan air kolam yang kini kembali gelap.

Xianlong berputar menghadap Bai Suzhen sepenuhnya. "Kemunculanmu di Tanah Cahaya sangat aneh. Meskipun kau memang siluman ular, tapi kau berhasil masuk ke dalam sini, melewati Segel Batas Alam tanpa terluka sekalipun. Jika kau benar-benar seorang Iblis, maka seharusnya jiwamu sudah lebih dulu hancur atau setidaknya banyak dewa yang akan menghadangmu ketika kau sampai di sini. Namun nyatanya, ketiga dewa Shantian saja butuh waktu untuk menyadarimu, bukan?"

Itu benar. Bahkan terdengar masuk akal.

"Lalu maksudnya apa dengan semua kisah dewi suci-mu itu?"

"Aku bilang aku ingin menganalisa energi di dalam darahmu, bukan? Tiga hari yang lalu, setelah kau memakan Buah Mata Peri, aku sadar kalau kau kemungkinan besar keturunan sosok penetral yang dimaksud Dewi Bulan. Di dalam darahmu, selain energi cahaya yang melimpah, Pusaka Iblis juga hanya ditopang dengan kekuatan itu. Ia benar-benar sebagai pusaka ekstensi yang meresap darah-darah energi cahaya. Dengan begitu, sebenarnya selama ini kau menggunakan energi cahaya dalam setiap kekuatan dan kultivasimu."

Bai Suzhen menatap Xianlong terkejut. "Ini tidak mungkin. Kalau begitu..."

"Gurumu memang sengaja. Ratu Iblis punya banyak siasat untuk membunuh Dewa Shanqi. Semua orang tahu jika ada satu orang yang bisa memiliki dua energi di dalam tubuhnya, maka ia mencapai keseimbangan murni. Itu adalah kekuatan penetral yang langka."

"Kenapa aku? Jika Dewi Bulan menggunakan energi dari rasa takutnya dan mencampurnya dengan darah dewa, itu artinya kau dan para dewa juga bisa menjadikan diri kalian sosok penetral sendiri, bukan?" balas Bai Suzhen membela diri.

"Tentu tidak, dong. Hanya energi dari rasa takut Dewi Bulan dan Dewa Matahari saja yang bisa melakukannya. Kami para dewa tidak sekuat itu untuk menciptakan sosok baru apalagi energi baru."

Masuk akal.

"Kalau begitu, apakah ada sosok penetral lain di dunia ini selain... aku?"

Tanpa sadar Xianlong tersenyum. "Mungkin ada. Dulu, sepuluh ribu tahun yang lalu, ketika aku masih berguru di Sekte Bulan, banyak kisah-kisah yang ditulis di buku dongeng tentang 'sosok penetral' itu. Dia digambarkan sebagai sosok yang tenang dan polos. Ia sendiri sama sepertimu pada awalnya. Tidak tahu kalau dirinya adalah sosok penetral yang menjadi kunci utama hidup ini."

Bai Suzhen mengangkat tangannya, pikirannya berkecamuk. Penuh dengan beragam informasi dan isi pikirannya sendiri. Terutama soal Mo Lushe.

Selama ini ia yakin kalau Gurunya adalah makhluk yang baik dan penuh kasih. Buktinya, setelah ia menyelamatkan Bai Suzhen dan Hei Suzhen, ia memasukkannya ke akademi istana dan setelah diajarkan beragam macam hal termasuk kultivasi, mereka berdua diangkat menjadi pelindung utama dan diberkahi kekuatan khusus dari Sekte Ular.

Dengan segala yang ia terima, apa Bai Suzhen bisa mengenyahkan hal itu begitu saja dan mempercayai kisah yang barusan Xianlong tuturkan?

Di Tanah Iblis, Bai Suzhen tidak pernah mendengar soal sosok penetral. Bahkan catatan di ruang terlarang tidak ada yang menyebutnya. Kalau begitu, sang guru pun tidak tahu soal ini. Yang bisa Bai Suzhen pikirkan sekarang hanya kenyataan kalau sebenarnya Mo Lushe tahu dengan kekuatan unik Bai Suzhen, ia menanamkan Pusaka Iblis namun tidak tahu cara kerjanya. Mo Lushe hanya berpikir, jika ia mendapatkan energi cahaya dalam Pusaka Iblis, menyatukan kedua energinya, maka ia bisa melawan energi cahaya dengan dua energi secara langsung.

Romance Between the White Snake and the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang