"Bagaimana, sudah bisa belum?"
Dari dalam istana, dinding-dinding kaca berselimut cahaya kekuningan itu menerangi sebagian langit dan Laut Awan di sekitar Aula Istana. Dewi Xiangshui dan Dewa Wuxing sama-sama menatap cemas ke arah seorang pria berkepala botak yang memakai kalung longgar dengan mutiara emas di sekeliling dadanya. Pria itu baru saja turun dari istana di atas lantai kaca kebiruan tempat mereka menunggu.
"Dewa Shanqi mungkin akan selesai dalam beberapa jam lagi. Aku tidak bisa mengganggunya. Ia sedang berada di tahap klimaks. Kalau aku mengganggu proses transformasi kultivasinya, itu malah menghambatnya ke level kultivasi selanjutnya. Dewa sudah hampir pulih."
Pria itu menyampai satu pesan baik dan satu pesan menggantung. Dewi Xiangshui yang terlonjak gembira langsung bungkam. Mengingat ini sudah satu harian mereka menunggu Pengawal Chi turun dari Istana Shanqi di atas awan.
"Itu kabar bagus. Tapi... bagaimana dengan siluman yang ada di Gunung Kunlun?"
Pengawal Chi—yang punya wajah kencang dan mulut tanpa kerut memicingkan matanya. Ia tidak terlalu menunjukkan ekspresi tapi matanya teduh dan hangat. Dia adalah orang kepercayaan Dewa Shanqi sekaligus pengawal yang bisa keluar-masuk tanpa seizin Dewa Shanqi ke dalam Cangkang Cahaya.
Cangkang Cahaya merupakan kamar penuh sihir milik Dewa Shanqi. Di sana tersimpan beragam hasrat, pikiran, ingatan dan kenangan serta ucapan-ucapan yang melayang-layang di sekitarnya. Ruangannya tidak bervolume dan tidak memiliki dimensi. Hanya seperti cangkang berisi ruang tak terbatas yang dinding-dindingnya putih oleh awan. Konon, tempat itu adalah tempat Dewa Shanqi menemukan kedamaian dan energi spiritualnya berada.
"Kau bertanya padaku sementara kalian adalah tiga dewa maha agung yang ditunjuk sebagai penjaga resmi Dewa Shanqi? Aku hanya seorang pengawal kecil!" seru Chi sambil mendengus sebal.
Dewa Wuxing yang sedang gelisah sambil mengusap-usap janggut putihnya langsung mendelik. "Kau pengawal kecil, tapi kau orang yang bisa masuk ke Cangkang Cahaya seenakmu. Sementara kita di luar sini gelisah karena kebingungan dengan sosok siluman kecil itu."
"Lalu apa hubungannya denganku? Kalian yang memiliki banyak tenaga dan ahli bela diri. Kehidupanku di sini hanya menjaga kedamaian dan disuruh-suruh Dewa Shanqi. Memang terdengar hebat di telinga kalian?" gertak Chi tidak mau kalah. Walaupun dia memang lebih muda seribu tahun ketimbang para dewa Shantian, tapi ia tidak mau mencoba masuk lagi ke Cangkang Cahaya. Bagaimanapun, ia tidak boleh mengganggu Dewa Shanqi lagi.
Dewi Xiangshui mendengus malas. "Bilang saja kalau kami tidak kompeten dan tidak mampu mengurus masalah kecil. Kau ini, pengawal kecil menyebalkan," gerutu Xiangshui sambil melengos. Membuat Chi melotot sewot.
"Buat apa aku bilang kalau kalian sendiri sudah sadar? Mengurus siluman kecil saja sampai harus lapor Dewa. Kerja kalian tidak becus namanya—jangan menatapku begitu. Lagipula, mana ada siluman dari Tanah Iblis yang bisa melewati segel batas alam di Gunung Kunlun?"
"Ada. Buktinya Bai Suzhen bisa." kata Dewa Wuxing sambil berkacak pinggang.
Biasanya, Dewa Shantian sering melaporkan beberapa siluman dan iblis yang mereka temukan di Tanah Bening atau sekitar Hutan Langit tempat mereka berjaga. Tapi dari setiap siluman dan iblis-iblis yang mereka tangkap, semuanya tidak ada yang menarik. Sebagai pengawal istana, Chi jarang punya teman dan ia hanya lebih sering mengobrol dengan para Dewa Shantian.
Kalau mengobrol dengan Dewa Shanqi, yang ada Chi hanya dicelotehi soal energi spiritual dan pelepasan hasrat supaya energi murninya bisa lebih kuat.
"Bai Suzhen adalah pengawal Mo Luse. Kalau dia ada di sini, sudah pasti dia ingin menyerang kita. Membunuh Dewa Shanqi. Kalian seharusnya bisa lebih tegas sendiri. Masa begini saja masih butuh bantuan Dewa Shanqi." Chi mencibir sambil merengut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Between the White Snake and the Prince
FantasyCompleted. [Retelling Chinese Mythology] Bai Suzhen, siluman ular putih yang cantik harus mendapatkan kembali kepercayaan gurunya-Mo Lushe dan membuktikan bahwa dirinya tidak akan mengkhianati Tanah Iblis. Gara-gara energi cahaya yang tidak sengaja...