Chapter 28 : Jejak yang Membekas

9 3 0
                                    

Denglai berderap ke bangsal tempat Hei Suzhen berada dengan napas terengah-engah dan dada tertekan. Dalam kemarahannya, ia mengepalkan tangan dan tidak sabar untuk menghabisi iblis itu. Para pengawal yang berjaga di bibir lorong langsung menegap dan memberi salam hormat. Namun, Denglai tidak repot-repot untuk menjawabnya karena pikirannya sudah kalut dalam emosi.

Jadi selama ini Tanah Iblis menyembunyikan seorang keturunan dewa demi merencanakan pembalasan dendam? Itu sangat hebat. Lebih hebat daripada yang pernah Denglai pikirkan. Ia seorang jenderal, tugasnya memimpin dan mendiskusikan strategi dengan Kaisar Yu Huang dalam mempersiapkan prajurit untuk perang nantinya bersama para dewa di Tanah Suci. Namun rencana Mo Lushe kali ini seolah mengkhianati usahanya selama ini.

Kalau Mo Lushe menggunakan energi cahaya untuk disatukan dengan energi hitamnya, itu tandanya ia bisa memiliki kekuatan Dewi Bulan dan Dewa Matahari secara bersamaan. Siapapun yang memiliki kendali dengan dua energi besar di dalam tubuhnya, sudah pasti sangat kuat. Mengalahkan Dewa Shanqi bahkan.

Di samping bangsal tempat Hei Suzhen berada, seorang pengawal memberi hormat. "Jenderal Denglai," sapanya.

Denglai mengendikkan dagu, ia melirik tipis ke arah Hei Suzhen yang sedang duduk bersila membelakanginya.

"Pergi," sahut Denglai pada pengawal itu. Pengawal itu langsung mengangguk dan memberi ruang untuk keduanya.

Di bangsal itu, suasananya gelap dan hanya ada dua obor menempel di sisi luar sel. Di balik jeruji keemasan yang penuh aura energi cahaya, tidak ada sinar apapun yang mampu membuat Denglai melihat ekspresi wajah wanita iblis itu.

"Kudengar kau sudah tahu kalau kakakku adalah keturunan dewa?" sahut Hei Suzhen langsung. Denglai menyipitkan mata dan berdiri mematung menahan amarah.

"Siapa yang memberitahumu?"

"Kau. Baru saja."

Denglai terkesiap. Ia mendapati Hei Suzhen menoleh dan bangkit berdiri. Wajahnya yang kecil sedikit terhalang rambut hitam panjang. Baju hitam dengan rok panjang yang menyeret lantai sudah terlihat compang-camping. Mata wanita itu berwarna ungu-kemerahan, bercahaya di tengah kegelapan. Mata iblis. Tapi di bibirnya yang pucat tersungging senyum kecil.

"Kalian pikir dengan mengambil Cahaya Roh bisa mengalahkan Dewa Shanqi, hah? Kalian pikir Dewa Shanqi tidak akan dibantu oleh dua dewa-dewi suci lagi, hah? Kalian terlalu meremehkan kami," gertak Denglai dalam nada penuh penekanan. Hei Suzhen dan Denglai kini berdiri saling hadap-hadapan. Tinggi mereka sama, namun rasa percaya diri Hei Suzhen sudah menembus langit-langit penjara. Walaupun wajahnya sudah babak-belur, tapi matanya terasa begitu hidup.

"Kalian juga terlalu meremehkan guruku. Apa kau tahu apa yang terjadi pada Tetua Hei Lixu? Disegel oleh energi cahaya, cih, kalian merasa kebaikan adalah kendali atas apa yang dunia ini butuhkan. Memangnya kau siapa? Kalian siapa? Kalian tahu darimana kalau kebaikan adalah satu-satunya hal paling seimbang di dunia ini? Tanpa rasa takut, penyesalan, apakah kalian bisa bahagia?" Hei Suzhen menaikkan sudut bibirnya, tersenyum, "Kalian mengalahkan kami karena kalian hanya ingin berkuasa."

Denglai menggeram dan meninju tiang sel keemasan hingga bergetar. Hei Suzhen sama sekali tidak tersentak. Ia malah memandangi Denglai penuh rasa puas seperti seorang iblis yang berhasil menghasut sebuah jiwa.

"Tutup mulut kotormu itu! Akan kupastikan besok kau sudah hancur."

"Oh, benarkah? Kurasa tidak butuh besok. Kau yang lebih dulu hancur."

Setelah mengatakan itu, Hei Suzhen langsung mengulurkan tangan kiri bersamaan gumpalan hitam beraura kuat menghantam dinding sel keemasan. Jeruji keemasan itu remuk dan hancur sementara segel tak kasat yang mengukung penjara ikut meledak bersamaan energi hitam Hei Suzhen menabraknya. Denglai tidak menyadari itu dan ia terhempas mundur beberapa langkah. Ia terdorong angin kuat dari energi hitam Hei Suzhen. Punggungnya menghantam dinding lorong keras. Denglai roboh ke tanah.

Romance Between the White Snake and the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang