Chapter 32 : Xianlong Terhukum

7 2 0
                                    

"Dewa Agung, biarkan kujelaskan dulu semuanya..." suara Xianlong sedikit terbata-bata. Napasnya tersendat-sendat, jeratan energi putih yang mengelilingi tubuhnya mengalir dari tangan dewa agung yang disebut-sebut Xianlong itu. Ketika memahami situasinya, beberapa detik, Bai Suzhen baru tahu kalau itu adalah Dewa Shanqi.

Itu artinya Dewa Taiyang sudah mengadukan Xianlong pada Dewa Shanqi.

Seketika Bai Suzhen teringat akan kata-kata Xianlong waktu di Gua Mata Peri saat pertama kali mereka bertemu. "Para dewa selalu dilarang berkomunikasi langsung dengan para iblis. Jika Dewa Shanqi tahu, mereka bisa dihukum. Tapi yah, aku bisa merelakan itu asal mendapat jawaban dari rasa penasaranku."

"Tunggu!" seru Bai Suzhen menyela.

Dewa Shanqi yang melayang di udara menyipitkan mata ke arahnya. Matanya berwarna kuning cerah dan menakjubkan. Dari penampilan luarnya saja Bai Suzhen sudah dapat merasakan energi hangat yang begitu besar dan seolah ia adalah Matahari yang berjalan mendekat ke arahnya. Hawa panas dan hangat itu berkumpul dan menekan jantung Bai Suzhen entah kenapa.

"Siluman iblis, lama tidak berjumpa. Aku bertanya-tanya, sejak kedatanganmu kemari kenapa salah satu Dewa kepercayaanku malah tidak segera melapor padaku. Ia malah diam-diam menyimpanmu di Gua Mata Peri." Mata Dewa Shanqi menatap tanpa gentar. Ia mengeratkan energi tali pengekang di tubuh Xianlong hingga dewa itu mengerang menahan kesakitan.

"Tidak! Bukan Xianlong yang menyembunyikanku. Melainkan aku yang memintanya memulihkan tenagaku!" seru Bai Suzhen lagi, berharap ia bisa mengeluarkan keberaniannya. Berada di sekitar Dewa Shanqi membuat dirinya kesulitan bernapas dan bahkan untuk menatap mata kuning itu saja ia kesulitan. Seolah ada barir tak kasat mata yang melindungi Dewa Shanqi dari aura iblis.

"Diam! Kau siluman iblis tidak perlu memberi penjelasan. Kau pikir siapa yang mempercayaimu?!"

Energi putih yang mengelilingi tubuh Xianlong bersinar terang. Jantung Bai Suzhen mencelus ketika melihat Xianlong mulai memudar. Seolah energi murninya dihisap dan sosoknya akan segera menghilang.

Tidak!

"Hentikan! Aku berjanji padamu... aku berjanji demi kebebasan Xianlong... aku tidak akan melawanmu. Aku tidak akan kembali ke Tanah Iblis dan mempercayai Mo Lushe. Meskipun aku iblis, tapi aku tetap keturunan Sekte Bulan."

Dewa Shanqi tergelak remeh. Ia mengangkat satu tangan lalu sentakan energi besar meledak di udara. Berikut Xianlong yang langsung menghilang dalam sekejap. Bai Suzhen membeku di tempat, matanya menatap nanar ke arah berkas-berkas sinar dari energi yang tersisa. Hatinya terasa hampa, kegelapan lantas menguasai dirinya. Ia menarik napas panjang dan berdiri menatap Dewa Shanqi yang masih terbang melayang di udara.

"Apa yang telah kau renggut dari Xianlong, tidak akan pernah kau dapatkan kembali—" Dewa Shanqi mengulurkan tangan, mengeluarkan seberkas alur kuning yang langsung mengarah ke arah Bai Suzhen. Bai Suzhen tersentak, energi itu menusuk ke arah jantungnya. Pusaka Iblis bergetar. Lapisan energi dari Segel Keseimbangan yang diberikan Xianlong ketika ia memakan Buah Mata Peri berbenturan dengan kekuatan Shanqi.

Dewa itu melotot. Ia mengatupkan bibirnya seraya menatap tak percaya. Di belakangnya, Pengawal Chi merasakan keanehan yang sama. Bai Suzhen tidak melihat ekspresi keduanya karena ia sekarang kesakitan dan hanya merasakan jantungnya tertusuk-tusuk ribuan panas yang membuatnya tidak bisa bertahan.

"Xianlong benar," gumam Shanqi pelan. Energi yang menghantam dinding jantung Pusaka Iblis langsung menguasai tubuh dan darah Bai Suzhen. Setengah tidak percaya terhadap apa yang ia rasakan dalam tubuh siluman iblis itu, Shanqi pun mematahkan kekuatannya dan menjatuhkan Bai Suzhen ke tanah.

Iblis itu mengerang kesakitan dan getar tipis dari dua energi yang ada di dalam satu jiwa itu terasa membekas dalam telapak tangan Shanqi.

Untuk beberapa saat, ia menelan seluruh keheranannya. Alih-alih menghukum, kaki tangan Bai Suzhen diikat oleh energi putih dari tangan Shanqi.

"Sayang sekali aku tidak bisa membunuhmu sekarang."

Pengawal Chi mendekat keheranan melihat tindakan Shanqi. Ia berbisik amat pelan di samping telinga dewa itu. "Dewa-ku, apakah ada yang aneh dari iblis ini?"

"Aku tidak bisa mengatakannya sekarang," gumam Shanqi melihat Bai Suzhen yang mengerang kesakitan sambil berusaha melepaskan diri dari ikatan energi putih di tangannya.

"Xianlong menyegel Pusaka Iblis di dalam jantungku. Dan memang benar. Aku adalah iblis, tapi pusaka itu hanya sebuah energi ekstensi yang ditanamkan oleh Mo Lushe supaya dia bisa memanfaatkanku. Bisa membiarkan darah di dalam tubuhku yang mengandung energi cahaya dari Sekte Bulan menyerap ke dalam Pusaka Iblis sehingga nantinya bisa ia cabut kapanpun. Karena ketika Pusaka Iblis hidup dalam jantungku, darah energi cahaya menyatu bersamaan Pusaka Iblis yang selama ini aku kultivasikan. Membuat dua energi, terkandung dalam satu pusaka ini," ujar Bai Suzhen sebelum Shanqi bertanya lebih.

Dewa itu mengatupkan mulutnya, menatap Bai Suzhen yang nyaris tidak ia kenali. Shanqi sudah sering melawan Mo Lushe—entah berapa kali. Ia terluka lebih sering dari yang ia duga. Namun kedatangannya kali ini sama sekali tidak mengandung ancaman. Aura gelap dan kosong yang biasa ia rasakan begitu kuat jika berada di sekitar Mo Lushe, kini hanya terasa samar ketika di dekat siluman iblis ini. Bahkan jantungnya disegel oleh Xianlong. Mungkin itu juga yang membuat energi iblisnya teredam. Melainkan energi cahaya yang terasa hangat dan dingin beradu di dalam tubuh siluman itu.

Shanqi tahu siapa dia.

Tapi apakah ia bisa percaya begitu saja?

"Bagaimana kau bisa membuatku percaya kalau kau memang keturunan dewa? Kau adalah murid Mo Lushe. Dan baru beberapa hari saja bersama Xianlong. Kalau bukan karena hati lembut dan kebaikannya, Xianlong mungkin sudah membunuhmu demi aku."

"Bukan karena kebaikan Xianlong. Tapi karena ia percaya padaku."

Untuk beberapa saat, kata-kata itu terasa nyata dan lekat di udara. Menguar di tengah malam hingga para jamur-jamur cahaya yang berdenyut ikut merasakan keyakinan dan ketulusan di dalam suaranya.

"Xianlong yang memberikanku kesempatan untuk bertemu Dewi Bulan. Secara tidak langsung, lewat kultivasi terakhir. Aku tahu kalian semua tidak akan pernah percaya pada seorang iblis dan kalian tidak akan mungkin berubah secepat Xianlong yang mempercayaiku adalah seorang sosok penetral yang muncul setelah sepuluh ribu tahun menghilang. Namun berkat dirinya... aku tahu siapa diriku. Aku tahu apa yang ingin kulakukan."

Shanqi menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Apa yang ingin kau lakukan?"

Bai Suzhen mendongak, matanya berkaca-kaca. Air mata menggenang dalam pelupuk matanya. Pemandangan itu membuat hati Shanqi terasa bergetar. Ia tidak pernah melihat seorang iblis menangis. Apakah iblis bisa menangis?

"Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan."

"Menyedihkan."

Pengawal Chi berujar, "kau pikir Dewa Agung bisa mempercayai kata-katamu begitu saja? Iblis, kau hanya beruntung Dewa-ku tidak langsung membunuhmu."

Bai Suzhen menggeleng. "Tidak. Aku bukan beruntung. Tapi karena Dewa-mu sesungguhnya sudah tahu siapa aku sebenarnya."

Kata-kata itu membungkam Pengawal Chi yang mendadak merasa dikalahkan. Ia melirik Dewa Shanqi yang termenung dalam pikirannya untuk beberapa saat.

"Benar. Aku sebagai Dewa di Tanah Cahaya tidak akan mengungkapkan kebohongan hanya karena aku takut percaya padamu. Namun aku tetap tidak akan mempercayaimu. Chi, bawa dia ke penjara Tanah Cahaya. Biarkan jiwanya membusuk di sana bersama Xianlong. Aku tidak butuh iblis yang berpura-pura mengaku dewa."

***

Romance Between the White Snake and the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang