Tanpa Xianlong, sebetulnya Bai Suzhen seperti kehilangan arah. Ia memahami tiga syarat yang diberikan Shanqi, namun keraguan membengkak dalam dirinya karena ia sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Masuk ke Cangkang Kosmik? Menyatukan darah dengan energi cahaya lalu membuat segel di penjuru langit? Bagaimana caranya?
Selama ini ia hanya tahu cara membunuh, mengayunkan pedang dan mengisi hati dengan kehampaan. Semua itu dilakukan secara tidak sadar dan tidak pakai rumus apalagi keraguan sebesar ini. Sekarang, selain ketakutan dan cemas, pikiran Bai Suzhen terpusat pada kondisi Xianlong yang memudar dalam matanya. Seiring ingatannya mengulang kejadian itu, semakin sesak hati Bai Suzhen.
Baru saja ia menemukan tempat untuk merasa bebas. Baru saja ia mengetahui apa yang selama ini ia cari dan apa yang ia butuhkan. Tapi Shanqi langsung merenggutnya begitu saja. Meski Shanqi tahu kalau dirinya memang keturunan Sekte Bulan, ia memilih tidak percaya dan memberikan tugas ini padanya. Bai Suzhen paham, ia tidak menolak. Ia justru akan membuktikan dirinya pada Shanqi bahwa dia memang sosok penetral yang dibilang Dewi Bulan dan Xianlong.
Entah kenapa, setelah sekian lama, ia bisa merasakan bentuk kepercayaan seolah memang sudah lama ia mengenal keduanya. Semakin Bai Suzhen merasakan keyakinan besar dalam hatinya itu, semakin bulat tekadnya untuk menjalani syarat Shanqi.
Xianlong harus bebas. Dewa itu yang menemukan jati diri dan asal-usulku. Dia yang membantuku sampai di titik ini. Sampai aku bisa mencapai kultivasi tingkat terakhir. Aku harus menyelamatkannya kembali dan membalas budi, pikir Bai Suzhen selama perjalanan keluar Gua Mata Peri.
Di Gunung Kunlun, pagi mulai menyingsing. Langit di Tanah Cahaya yang hitam perlahan-lahan berubah ungu dan merah muda. Bai Suzhen mendongak, kepalanya terasa ringan. Seketika, hutan yang membentang di sekitar tebing seolah berdenyut dan mengeluarkan seberkas napas yang berupa sinar putih bagai bintang-bintang. Pemandangan itu nampak indah sekali.
Tapi ini bukan saatnya menikmati pemandangan itu. Bai Suzhen menegaskan pemikirannya dan berubah menjadi ular untuk menelusuri Gunung Kunlun dan pergi ke Langit Giok–satu-satunya tempat yang bisa ia pikir akan mendapat petunjuk karena merupakan batas terakhir dari dunia immortal. Ia perlu mencari tahu segel anti-iblis itu di sana. Walau dalam hati sedikit khawatir Shanqi tidak memberitahu persyaratannya tadi—setidaknya itu membantu Bai Suzhen tidak menjadi buronan lagi karena sekarang dirinya benar-benar memihak pada para dewa, Bai Suzhen tetap berjalan keluar Gunung Kunlun.
Di pinggir Tanah Bening, ia melihat batas dari Laut Awan yang menepi di sekitar Tanah Cahaya yang mengambang di langit. Di bawah sana—cukup jauh dari posisinya, Istana Giok yang terbuat dari kaca berkilau hingga nampak seperti batu kristal yang dihujami sinar matahari. Gerbang Utama Langit Giok melebar di sepanjang langit. Membentang hingga tidak nampak ujungnya.
Bai Suzhen hanya perlu ke sana dan mencari tahu soal segel anti-iblis.
Tapi baru saja ia hendak mengumpulkan tenaga dalam untuk melakukan teleportasi ke sana, sebuah energi tajam melintas samar di belakang kepalanya. Bai Suzhen sudah tidak berwujud ular, ia bisa bergerak menghindar dengan mudah. Belum sempat ia melihat siapa yang datang, sebuah tapak lebih dulu menyambar wajahnya.
Bai Suzhen tidak sempat berkedip, bahunya terdorong rasa panas dari tapak itu lalu ia berguling di atas Laut Awan yang menahan tubuhnya. Ia sedang mengumpulkan tenaga dalam, sekarang, sudah tidak fokus lagi.
Ketika ia bangkit, seorang pria bertubuh besar dan kurus berdiri menjulang di depannya. Pria itu memakai pakaian tertutup dan lengan panjang berwarna abu-abu kekuningan. Dia juga mengenakan topi di atas kepalanya. Tangannya bersila ke belakang punggung. Aura pria itu cukup kuat untuk membuat Bai Suzhen waspada.
"Siapa kau?" tanya Bai Suzhen bangkit berdiri sambil memegangi bahunya yang terasa nyeri. Ia menahan kekuatan tapak pria itu yang kini membakar otot-ototnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Between the White Snake and the Prince
ФэнтезиCompleted. [Retelling Chinese Mythology] Bai Suzhen, siluman ular putih yang cantik harus mendapatkan kembali kepercayaan gurunya-Mo Lushe dan membuktikan bahwa dirinya tidak akan mengkhianati Tanah Iblis. Gara-gara energi cahaya yang tidak sengaja...