Chapter 42 : Kematian Ouyang Feilan

7 1 0
                                    

Beberapa jam sebelum Hei Suzhen turun ke dunia mortal...

Istana Kristal Giok bergetar. Guncangan kuat dari serangan Hei Suzhen semakin membabi buta. Lantainya bergemuruh, pilar-pilar besar penahan langit bergemeretak, menahan tekanan energi hitam dari Hei Suzhen. Dia seperti bukan siluman ular hitam yang dulu pernah ditahan di Penjara Langit, melainkan sosoknya seperti dirasuki Mo Lushe.

Wanita itu mengenakan jubah hitam dengan pedang di tangannya, menyemburkan energi hitam dan menghancurkan inti pusaka utama yang menahan segel Langit Dunia Mortal yang ada di tengah Aula Langit. Meski para Wuxian menahannya dengan formasi Langit Petir, Hei Suzhen dengan mudah menangkal semua kekuatan kelima dewa seperti menjentikkan jari.

"Yang Mulia, mata Hei Suzhen berwarna ungu sepenuhnya. Kurasa dia sedang dikendalikan oleh Mo Lushe untuk menghancurkan pusaka segel Langit Dunia Mortal. Apakah ia bakal mencari Pusaka Iblis juga di dunia mortal?" tanya Denglai di samping Yu Huang yang memperhatikan kekacauan di Aula Langit di depan Gerbang Utama Langit Giok.

"Seperti yang Dewa Xianlong bilang, Mo Lushe ingin mencabut Pusaka Iblis Bai Suzhen karena ia ingin menggunakannya untuk mencari Cahaya Roh. Aku sudah tahu bahwa ia bakal menggunakan Xuxian sebagai alat perangnya melawan Dewa Shanqi. Namun, Xuxian tidak memiliki energi murni yang besar, keberadaannya seharusnya sulit ditemui. Dan mencari Pusaka Iblis seperti mencari jarum dalam jerami. Tidak akan mudah," ujar Yu Huang yang terus mengawasi Hei Suzhen. Ia masih harus menunggu waktu yang tepat untuk menyerang siluman itu. Pemulihan Yu Huang terus terhambat, kekuatannya pun terbatas. Ia harus menggunakan tenaganya tepat waktu dan menyerang setelah Wuxian dan dewa penjaga yang lain merobohkan siluman itu.

"Tapi jika Hei Suzhen berhasil memusnahkan pusaka Langit Dunia Mortal maka—"

Sesuatu mengguncang lantai awan kaca hingga bergetar. Pilar-pilar di Istana Giok retak dan runtuh sebagian. Denglai membelalak, melihat ke arah Hei Suzhen yang berhasil menarik segel pusaka berbentuk kristal segi enam ke udara dan memecahkannya menjadi abu.

Dalam kabut samar-samar yang membentang sepenuhnya di bawah Gerbang Utama Langit Giok, segel pusaka Langit Dunia Mortal lenyap dan energi pembatas yang selama ini menahan iblis untuk tidak masuk ke dunia mortal hilang dalam sekejap. Menyisakan awan-awan tipis dan samar-samar, di bawah Gerbang Utama Langit Giok, dunia mortal yang tanahnya berwarna cokelat kehijauan mulai terlihat jelas.

Hei Suzhen tersenyum puas. Ia menghempaskan energi besar dari kedua tangannya. Para dewa Wuxian terlempar mundur ke belakang, sementara Yu Huang mencengkeram tongkat emasnya. Denglai hendak mencegah, khawatir Yu Huang semakin terluka jika melawan Hei Suzhen yang dirasuki Mo Lushe, tapi terlambat.

"Siluman jahat, kembalilah ke tempat asalmu!"

Yu Huang menebas tongkat. Seberkas energi kuning membentuk garis panjang menabrak tubuh Hei Suzhen. Wanita itu tersentak mundur dan mengaduh. Di udara, ia melayang menempa diri dengan kekuatannya. Di belakang mereka, Gerbang Utama Langit Giok dijaga beberapa pengawal namun mereka sudah tak sadarkan diri karena diserang lebih dulu oleh Hei Suzhen. Sementara di bawah sana, dunia mortal bak laut terbuka tanpa dijaga apapun. Mo Lushe bisa terjun ke sana kapanpun.

Memikirkan solusi cepat, Yu Huang kembali membuat formasi Jebakan Iblis. Ia menggunakan separuh kekuatan dan energi spiritualnya untuk memenjarakan Hei Suzhen dalam jeruji emas yang mengelilingi siluman itu di udara. Tenaga Yu Huang besar, namun karena mengeluarkannya secara langsung, tubuh Yu Huang yang masih perlu banyak istirahat malah mendadak lemas dan formasi Jebakan Iblis gagal disempurnakan.

Di atas langit, Denglai melihat Hei Suzhen dengan mudah bergerak liar dan melepaskan diri. Dengan satu tebasan panjang, ia mengeluarkan lapisan energi hitam lalu mendorong Yu Huang hingga jatuh tak sadarkan diri di Aula Langit. Tubuh Kaisar Langit membentur lantai kaca awan dan tawa Hei Suzhen menyumbar, memberi lengkingan ngeri yang membuat semua orang bergidik.

Romance Between the White Snake and the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang