Jelita si ratu gentod.

50.9K 234 5
                                    

"Ayo turun, Ta, ini rumah Tante," kata Tante Dewi, aku yang lagi ngeliatin rumah gedongan yang bakalan jadi tempat tinggalku selama beberapa tahun ke depan sedikit kaget dan akhirnya nurut turun dari mobilnya.

Aku Jelita Aprilia, dan Tante Dewi adalah adik bungsu mamaku, hari ini Tante Dewi menjemputku yang akan memasuki sebuah universitas di ibu kota ini dan karena orang tuaku tinggal di kampung akhirnya aku di titipkan pada Tante Dewi dan suaminya, Om Firman, Om favoritku.

"Rumah tante gede banget," kataku sambil menarik koper memasuki teras rumah itu.

"Emang gede, tapi yang atas itu kan semuanya kamar kost, rumah yang Tante tempati ya cuma di lantai satu ini," jawab tante Dewi.

Jadi suami Tante Dewi itu pemilik rumah kost, dan kabar baiknya rumah kost itu khusus cowok. aku yakin hidupku bakalan kayak di surga selama tinggal di sini. Ngebayangin itu aja udah bikin Memekku nyut nyutan pengen di kobelin satu satu anak kost Tante Dewi.

"Ta, ini kamar kamu, sebelahan sama kamar Aldo. Ini kamar mandinya, kamu Sharing kamar mandi sama Aldo enggak apa apa ya," kata Tante Dewi sambil nunjukin kamarku yang emang sebelahan sama kamar Aldo , anak tunggal Tante dewi yang usianya tidak berbeda jauh dari aku.

jadi kamar aku sama Aldo tuh sebelahan tapi terpisah pintu kamar mandi, pintu kamar kamu berdua sama sama sebelahan sama pintu kamar mandi.

"iya, Tante enggak apa apa, aku boleh tinggal di sini aja udah seneng," jawabku.

"ya udah kamu istirahat dulu aja, Tante mau masak buat makan malem kita," kata Tante Dewi, selain ibu rumah tangga Tante Dewi juga berprofesi sebagai seorang perawat yang kerja di rumah sakit.

aku masuk ke dalem kamarku yang lumayan bagus, ada ranjang gede, lemari, meja belajar dan asiknya kamar ini ber AC jadi aku enggak akan kepanasan di kota yang terkenal panas ini.

Aku menaruh koper di dekat lemari, belum ada niat buat memasukan baju ke dalamnya karena lelah setelah melakukan perjalanan jauh dengan kereta api.
aku lebih memilih membebaskan diri dari pakaian yang terasa menyesakan.

Aku buka celana jeans dan t-shirt yang aku pakai dan hanya menyisakan celana dalam dan bra yang tidak sepenuhnya bisa menutup susuku yang berukuran lumayan bahkan bisa di bilang cukup gede.

Menyalakan AC lalu berbaring telentang di atas ranjang menjadi pilihanku untuk melepas lelah tapi baru beberapa saat memejamkan mata aku di kejutkan dengan suara pintu terbuka lalu tertutup lagi dengan cepat.

"Gila, baru dateng udah telanjang aja nih lonte!" Kata Aldo, sepupuku, bocah yang juga akan masuk kuliah bersamaku itu langsung lompat ke Kasur tempatku berbaring.

"Si bangsat, masuk kamar cewek ketuk pintu dulu!" Semburku santai.

"alah kayak sama siapa aja! Aku udah kangen sama mainan aku!" Jawab Aldo sambil menekuk kedua kakiku agar aku mengangkang lebar, dengan tangannya Aldo menyingkap celana dalamku ke samping dan membuka belahan memekku.

"Aaaahhhhh bangsat, enak ...." desahku saat Aldo menjilati itilku yang pasti sudah sangat dia rindukan.

ini memang sudah menjadi kebiasaan kami, tubuhku adalah mainan Aldo dan sang ayah setiap mereka pulang kampung dan tentu saja ini rahasia kami dari Tante Dewi.

"Aaahhhh ... Aldo, jangan di gigit!" Pekikku saat Aldo menggigit gemas itilku yang sedikit menggelambir.

"Udah becek memek kamu, Ta, mau di masukin apa?"

"eeeemmm di masukin apa ya enaknya?"

***
next????? 

obSEXsi'QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang