sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
"chu nii-chan tadi pagi gak masuk kelas mom.."
"cih, aduan"
makan malam bersama dengan keluarga menjadi rutinitas yang wajib dilakukan oleh mereka. apalagi sekarang keluarganya lengkap. pasalnya, kakak kembar dari seseorang dengan pipi mandu kini telah kembali kepadanya, setelah menetap di jepang bersama kakek-neneknya sejak berada di bangku junior high.
"bener chu? kenapa gak masuk sayang?"
"chu tadinya mau masuk, tapi lihat gedung basket terbuka, yaudah chu iseng main, eh tiba-tiba disuruh masuk tim basket sama ketuanya. yaudah chu terima.. setelah itu diajak keliling sama anggota tim basket, terus ketiduran deh di rooftop heheh.."
"chu masuk tim basket?"
"iya oka-san"
"baiklah, tapi jangan sampai kelelahan ya"
"hai wakarimashita.."
sora menyengir pelan setelah memberikan penjelasan kepada oka-san nya. ia pun menjulurkan lidah kepada adik kembarnya karena ia tidak mendapatkan teguran. hal tersebut pun menyulut emosi dari kucing berpipi mandu sehingga sekarang ia memajukan bibirnya
bukan, bukan karna kakak kembarnya tidak dimarahi oka-san nya, tapi karena saat disekolah ia tidak bisa bersama dengan kakak kembar kesayangannya tersebut. yah.. mandu ini sangat menempel kepadanya
"sudah sudah, ayo makan.."
"hai.. itadakimasu.."
merekapun menyantap hidangan yang sudah disiapkan, suasana hangat menyelimuti kelengkapan keluarga yang saat ini sedang menikmati kebersamaannya. saling mengejek dan bercanda tawa menjadi rutinitas yang sempat hilang saat satu orang tidak berada dalam bangkunya, namun.. mulai saat ini tidak ada yang bisa memisahkan mereka. semoga..
✴︎✴︎✴︎✴︎
sora melangkahkan kakinya menuju lantai atas tempat ia akan tertidur. ya.. ia sedang menuju ke kamarnya sendiri untuk mengistirahatkan tubuhnya. sesampainya di depan pintu, ia memutar knopnya dan betapa terkejutnya ia mendapati kamarnya berantakan dengan seonggok manusia kucing sedang bergulat di atas kasur empuknya