• 12 •

5.7K 450 291
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

200 KOMENTAR BISA YUKK!!

Haechan menarik tangan Ahra untuk pulang, dia tidak peduli apakah sang Ibu akan marah karena pergi tiba-tiba tanpa berpamita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan menarik tangan Ahra untuk pulang, dia tidak peduli apakah sang Ibu akan marah karena pergi tiba-tiba tanpa berpamita. Karena, yang penting untuknya sekarang adalah menjelaskan semuanya pada Ahra.

Suasana mobil hening karena di antara dua orang itu tak ada yang ingin membuka suara. Haechan melirik Ahra yang sedang menatap ke luar jendela. Pria itu kemudian menepikan mobilnya di sisi jalan.

"Kau mendengar semuanya?" Tanya Haechan yang akhirnya memecah keheningan itu. Ahra tidak menjawab dan terus melihat ke arah luar.

"Kau harusnya memaki atau berteriak padaku karena-"

"Berteriak atau memaki Dokter pun tidak akan merubah segalanya," potong Ahra.

Haechan tertohok, pria itu menunduk sembari meremas kedua tangannya, "Maaf karena menyembunyikan tentang kontrak itu padamu," ucapnya.

"Apa hanya saya yang tidak tahu?" Tanya Ahra.

"Hanya aku, Appa, dan keluargamu yang tahu," Jawab Haechan.

"Ibuku juga tahu?" Tanya Ahra.

Haechan mengangguk membuat Ahra tersenyum miris, dia tidak menyangka bahwa keluarganya bisa setega itu. "Tapi aku akan segera menemui Ayahmu untuk membatalkan kontrak itu," jelas Haechan.

"Kenapa?" Tanya Ahra menoleh menatap Haechan membuat pria itu terdiam. "Saya dengar tadi, Dokter awalnya menolak perjodohan ini dan menerimanya lagi saat Ayah membuat pernikahan ini menjadi pernikahan kontrak."

"Kenapa sekarang Dokter ingin membatalkannya?" Tanya Ahra. Haechan merapatkan bibirnya. Pria itu meremas setir mobil, dengan kuat, dia ingin mengatakan sesuatu sebagai jawaban namun entah kenapa rasanya sangat sulit untuk dia ucapkan.

Keterdiaman Haechan membuat Ahra menghela napas, "Saya akan turun di sini," ucapnya melepaskan sabuk pengamannya.

"Kaun harus pulang ke apartemen bersamaku," cegah Haechan.

Ahra menatap Haechan dengan pandangan sendu, "Tolong biarkan saya menenangkan diri sendiri Dokter," ucapnya membuat Haechan diam.

Gadis itu akhrinya keluar dari dalam mobil kemudian menghentikan taksi lalu segera naik ke dalam taksi itu meninggalkan Haechan yang merutuki dirinya.

"Apa susahnya mengatakan jika kau menyayanginya Lee Haechan!" Kesal pria itu memukul setir mobil. Haechan kemudian berteriak dalam mobil itu sembari mengacak rambutnya frustasi.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang