001

18 3 0
                                    

Khaelin terbangun. Dirinya kini berada di sebuah tempat aneh dan gelap.

Khaelin mencoba meraba raba sekitar nya tapi tak ada apapun di tempat itu. Kosong. Seolah-olah hanya ada Khaelin saja seorang yang ada di tempat aneh tersebut.

'Dimana aku?'
'Apa yang terjadi padaku?'
'Tempat aneh apa ini!!?'

Bebagai pertanyaan muncul dikepala Khaelin. Ia bertanya tanya kenapa dirinya bisa berada di tempat aneh seperti ini

Ia sempat berpikir kalau ia telah diculik oleh seseorang, namun anehnya dia tidak diikat ataupun dikurung disebuah kurungan layaknya di film yang sering ia tonton

Khaelin kemudian bangkit dan berjalan tanpa arah tujuan, ia hanya mengikuti akan kemana kakinya akan membawanya.

***

Dingin, gelap, hening, hanya suara detak jantung Khaelin yang terdengar. Bulu kuduknya berdiri. Sudah sangat lama Khaelin berjalan tanpa arah tujuan. Kakinya lelah tapi ia tetap terus berjalan demi mendapatkan jawaban

'Sudah berapa lama aku berjalan? Kapan mimpi buruk ini berakhir? Bisa bisa aku akan gila jika terus seperti ini!'

Khaelin berharap kalau kejadian yang menimpa nya itu hanyalah sebuah mimpi buruk. Tapi ia masih belum mendapatkan jawaban apakah itu hanyalah mimpi atau tidak.

Sekian lama berjalan akhirnya Khaelin mendapatkan sepercik harapan. Sebuah cahaya muncul dari kejauhan, langsung saja Khaelin berlari kearah cahaya tersebut. Rasa lelah nya setelah sekian lama berjalan seolah olah menghilang begitu saja

'Akhirnya! Akhirnyaa!!!
'Sedikit lagi!!'

Khaelin berhasil mencapai cahaya yang merupakan harapan satu satunya baginya untuk keluar dari mimpi buruk tersebut. Namun. Bukannya kebebasan, ia malah dipaksa menonton sebuah kejadian mengerikan.

'Itu... sekolah ku?'

Sekolah nya kini dihiasi oleh si jago merah. Diiringi dengan suara teriakan oleh teman temannya yang membuat gendang telinga Khaelin rasanya hampir pecah.

'Ackk! Apa yang terjadi!' Khaelin menutup telinganya agar gendang telinganya tidak pecah.

Khaelin masih menyaksikan si jago merah melahap habis sekolah tempat ia menuntut ilmu.

'Please ini cuman mimpi'

Khaelin mengedarkan pandangan ke sekitar untuk menemukan seseorang yang mungkin selamat dan benar saja

Dari kejauhan Khaelin melihat ada seseorang yang juga menyaksikan sekolah nya dilahap oleh si jago merah. Orang itu juga mengenakan seragam sekolah yang sama seperti dirinya

'Ada orang! Tunggu dulu... Style rambut itu, apakah itu Shae?'

Khaelin berteriak "SHAEE!!!!" ia berlari kearah Shae yang tengah membelakanginya. Senyuman Khaelin merekah, ia sangat senang karena seseorang yang sangat berharga baginya tidak ikut menjadi makanan penutup si jago merah

Namun ketika Shae berbalik sontak membuat Khaelin terkejut. Tubuhnya seolah olah membeku.

"Shae..? Apa yang terjadi padamu?"

Kornea mata Shae menghitam. Pipinya dibasahi dengan air mata yang juga berwarna hitam. Bibir Shae lalu menyungging dan kemudian secara perlahan tubuh Shae menghilang menyisakan beberapa kelopak bunga mawar merah.

Khaelin terduduk lemas memandangi bunga mawar yang di tinggalkan Shae sebelum pada akhirnya Khaelin mendapatkan serangan dari belakang yang langsung menembus tepat di jantung nya

Seeing is BelievingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang