04

27 2 0
                                    

Tok tok tok..

Suara pintu kamar Akaza yang diketuk pelan.

"Bang, masih di dalam?" Tanya Nezuko. "Abang, maaf ya. Tadi Nezuko salah ngomong."

Tak lama setelah itu terdengar suara Akaza yang menyahuti.

"Maaf ya, gue ga menerima adik."

Ceklek..

Suara pintu terbuka.

"Adik gue aja ga nerima gue, emang lo mau jadi adik gue?" Akaza agak menunduk sedikit, menyelaraskan tinggi badan mereka.

"Sini deh bang, liat Tanjiro dulu." Nezuko menarik paksa tangan Akaza untuk ke kamar Tanjiro.

"Apaan sih! Emang dia beneran sakit?" Tanya Akaza. "Ga percaya gue. Dia kan suka prank."

Pernyataan Akaza bukan tanpa alasan, tapi memang Tanjiro sering kali begitu. Bukannya ingin bolos atau apa, Tanjiro cenderung memiliki suhu tubuh yang agak sedikit tinggi. Hal ini hanya terjadi di beberapa season saja, misalkan ketika musim panas. Suhu tubuhnya melambung tinggi tapi keadaanya memang baik-baik saja.

Sesampainya di kamar Tanjiro,

Benar saja, Akaza melihat tanjiro sedang tertidur di balik selimut dengan kedua pipinya yang memerah dan badan yang menggigil.

"Dear, itu sudah diperiksa dokter Haganezuka?" Tanya Akaza yang kali ini benar-benar khawatir terjadi apa-apa dengan si adik lelakinya.

"Belum, katanya mau datang setelah makan siang." Jawab Nezuko.

Akaza mendekati Tanjiro, meletakkan tangannya di jidat Tanjiro dan juga jidat dirinya untuk memeriksa kenormalan suhu tubuh mereka.

"Panasnya seperti biasa, bang." Kata Nezuko. "Tapi kali ini benar-benar kan? Sambungnya.

"Iya, kenapa ya?"

"Mungkin karena abang pulang hari ini..." Kata Nezuko.

"Tanjiro tau?!"

"Engga, bercanda doang. Hehe." Nezuko senyum-senyum bego.

"Oh, mama kok ga ada?" Tanya Akaza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akaza's UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang