9 bulan berlalu begitu cepat, keluarga kecil itu sedang piknik dipantai karena kemauan sang bumil yang sebentar lagi akan melahirkan. Tinggal menunggu tanggal yang tepat saja. Bahkan Yibo juga bekerja dirumah untuk mengawasi sang istri, takut kenapa-kenapa.
Zishen mengambil coklat miliknya dari dalam tas sang mama, membukanya perlahan lalu memakannya lahap. Zishen duduk disamping xiao Zhan dimana ibunya sedang bersama sang ayah yang memeluknya dari belakang.
"Ommy" panggil Zihan.
"Apa? Iiiihh apa ini" Zhan memegang bunga tulip yang di petik anaknya.
Zishen bangun dari duduknya untuk melihat apa yang dipegang ibunya. "Ni- pa?" (Ini apa) tanya zishen menunjuk bunga tulip ditangan xiao Zhan.
"Bunga tulip sayang, kakak yg memetiknya zishen mau?"
"Auu"
Xiao Zhan memasangkan bunga tulip itu ditelinga zishen, tertawa kecil melihat kegemasan putranya. "Hati-hati kalau bermain, mommy Daddy tunggu disini. Makan coklatnya jangan banyak-banyak nanti ompong, bagi dengan kakak okay?"
"Kayy!" Zishen berlari menjauh dari xiao Zhan untuk memetik bunga tulip bersama sang kakak, mereka sedang bersantai di tepi pohon berjauhan sedikit dari pantai.
Yibo mengecup bibir xiao Zhan, mengusap perut istrinya yang sudah membuncit. "Kira-kira Mei mei atau Didi?" Tanya Yibo penasaran.
Xiao Zhan memegang tangan Yibo, "em siapa ya, aku belum pernah usg kau saja tidak memperbolehkannya ck"
"Didi?"
"Masa Didi lagi" xiao Zhan mengambil milkshake miliknya dengan susu untuk sang suami.
"Mei mei?"
Xiao Zhan berbalik, dia menangkup pipi Yibo dan mengecupnya. "Dengar, mau meimei atau Didi aku tidak masalah yang penting mereka sehat sewaktu lahir nanti"
Yibo tersenyum, "mn, susu"
"Minum ini, aku sudah lelah ingin pulang"
"Iya sayang, jangan kelelahan."
"Iya-iya." Xiao Zhan membereskan semuanya dibantu oleh Yibo, dia berjalan pelan diiringi Yibo disampingnya untuk berjaga-jaga.
"Zishen Zihan ayo pulang" teriak xiao Zhan memanggil keduanya yang tengah berlarian
Zishen menghampiri xiao Zhan, memeluk Zhan erat, bergelantungan dikaki sang mama. "Ommyyy auu cucuu"
"Nanti dirumah kalau tidak didalam mobil okay?"
"Kayy! Anan ama-ama." (Jangan lama-lama) zishen menggandeng tangan xiao Zhan berjalan beriringan dengan ibunya meninggalkan Zihan yang tertawa mengejarnya.
Yibo memekik, "jangan berlarian." Peringat Yibo berdecak.
—
Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, saat ini xiao Zhan sudah berada diruang persalinan untuk melahirkan ditemani Yibo didalam sana. Sadari tadi teman-teman dan Li qin Rui peng bahkan ada jin boran dan xiao Bing disana membaca doa agar persalinan dan lahiran xiao Zhan berjalan dengan lancar.
Li qin memeluk tubuh kedua cucunya yang saat ini sedang menangis meminta xiao Zhan, ditambah a'lian yang tidak mau diam di gendongan Rui peng.
Linghe menggendong zishen. "Sstt mommy sedang mengeluarkan bayi, kalian berdua mau bayi kan? Jadi diam ya nanti mommy tambah khawatir loh melihat dan mendengar kalian berdua menangis."
Zishen menatap linghe berkaca-kaca. "Auu ommmyyy" tangis zishen meraung
Sedangkan Zihan, bocah itu sudah menangis terbata-bata didekapan Lusi. Memeluk Lusi erat karena takut akan xiao Zhan kenapa-kenapa didalam sana.
