Selama ditinggal Babanya seminar ke luar kota, Tanisha rewel setiap malamnya. biasanya Zayyan selalu ada disamping putrinya dan membacakan lantunan ayat suci al-quran untuk menenangkannya tetapi sekarang dia merasa kehilangan sosok itu. bahkan ketika Yasmina yang mengambil peran tetap saja Tanisha menangis tak henti-hentinya.
Yasmina terpaksa melakukan panggilan video call agar dia bisa menenangkan putrinya. sebenarnya Yasmina merasa tak enak karena mengganggu istirahat sang suami tapi dia tak bisa memikirkan solusi lain lagi.
Benar saja, setelah mendengar suara babanya walaupun hanya melalui panggilan telepon, dia sudah tertidur pulas sekarang. ternyata putrinya itu merindukan babanya. Untung saja hanya tiga hari kalau seminggu atau sebulan pasti akan lebih menyiksa.
"Udah Abang, Anaknya udah tidur. Makasih ya, maaf ganggu istirahat kamu." ujar Yasmina merasa bersalah.
"Kamu tuh gak perlu terimakasih ataupun minta maaf sayang. Ini juga sudah menjadi kewajibanku sebagai Ayahnya Tanisha. Jadi kalau ada apa-apa jangan ragu buat hubungin aku." ujarnya pada sang istri melalui sambungan telepon itu.
"Ok abang. Yaudah lanjut aja tidurnya. Besok kan masih ada kegiatan kamu." ujar Yasmina mengingatkan.
"Iya sayang, kamu juga tidur. Pasti capek kan ngurusin Tanisha sendiri."
"Nggak kok bang, kalo siang kan dibantu ibu sama adek. Jadi gak kerasa cape."
"Alhamdulillah kalau begitu." Zayyan merasa lega mendengarnya. lalu dia menghela napasnya panjang. "aku kangen sayang, besok hari terakhir aku akan langsung ambil penerbangan malam biar pagi dah sampe sana."
"Kamu bisa istirahat dulu abang, gak perlu buru-buru pulang. nanti capek loh."
"Kan aku punya obat capek di rumah. kamu sama Tanisha tuh obatku. Jadi mau secapek apapun kalau ketemu kalian semua rasa capek itu hilang."
Mendengar hal itu membuat wajah Yasmina merona merah. Walaupun sudah sering mendengar kata-kata romantis dari istrinya itu tapi jantungnya selalu berdebar ketika mendengarnya.
"Baiklah abang. Yaudah sana istirahat. Aku juga udah ngantuk."
"Oke sayang, love u istriku."
"Love u sooo much Abang."
Yasmin mematikan ponselnya lalu bersiap untuk menyusul putrinya tidur. Dia sudah mengantuk sedari tadi. tapi semenjak menjadi ibu dia tak bisa merasakan tidur yang sesungguhnya. Setiap kali dia tertidur pasti dia akan otomatis terbangun ketika merasakan gerakan ataupun rengekan putrinya itu. dia selalu was-was jika terjadi sesuatu pada putrinya saat tidur.
Dia sangat bersyukur bisa diberi kenikmatan oleh Allah untuk merasakan menjadi seorang ibu. dikaruniai seorang anak yang begitu luar biasa. Yasmina selalu belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Ibu yang bisa menjadi madrasah untuk anak-anaknya nanti.
Lelah yang ia rasakan adalah nikmat yang Allah berikan sebagai ladang pahala baginya. setiap sakit yang ia rasakan adalah penggugur dosa untuknya. Jadi tak ada hal yang perlu ia keluhkan. Dia akan menikmati setiap prosesnya dengan rasa syukur kepada Allah Azza Wajala.
Dulu dia hanyalah gadis manja yang tak menghiraukan apapun aturan agama. tetapi Allah Maha Baik, Dia masih memberikan kepada Yasmina untuk bertaubat. Dia masih menunjukkan jalan kepada Yasmina untuk kembali.
Hidup memang tempatnya belajar dan belajar. dari proses hidupnya dia belajar banyak makna kehidupan. Dia belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. dan dia belajar bahwa tugas manusia di dunia ini hanyalah beribadah dan bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny Of Us ( END ✅️ )
RomanceKehilangan seorang kakak yang paling ia sayangi adalah mimpi terburuk yang tak pernah Yasmina bayangkan sebelumnya. Dia sudah berjauhan dengan sang kakak selama bertahun-tahun karena kakaknya menempuh pendidikan di Kairo Mesir dan sekarang dia harus...