"agh!" Ucap pria berambut pirang bermata merah cantik nya itu yang saat ini meringis kesakitan menahan genggaman kuat milik pria bersurai abu-abu dengan mata permata nya yang di Tengah-tengah bola nya ada nampak sedikit bulat merah.
"Ha! Tampak nya ada yang tertangkap basah disini. Senior, apa yang kamu lakukan di apartemen ku?" Ucap pria bersurai abu-abu itu yang masih menahan dengan kedua tangan nya di genggam pada pergelangan tangan milik pria pirang itu.
"Biar ku tebak, apakah senior kaveh ku ini sedang berusaha mencuri? Oh, profesi mu sekarang adalah mencuri ya? Kemana obsesi senior yang dahulu ingin menjadi arsitek? Astaga ini sangat mengejutkan ku." Pria bersurai abu itu terkekeh licik dengan seringai remeh nya.
"CK, baji*gan!"
Kaveh mencoba memberontak meskipun pada akhirnya dia menyerah karena pria bersurai abu itu terlalu kuat. Bagaimana tidak? Postur tubuh nya yang begitu sempurna dengan otot nya yang terlihat selalu di latih oleh nya. Jika dilihat, dari dada dan perut nya saja sudah terlihat bahwa dia memang sering melatih otot-otot nya itu.
"Alhaitham! Lepaskan! Jangan bawa aku ke kantor polisi!" Ucap kaveh sedikit memberontak. Alhaitham tersenyum remeh. "Kalau begitu bagaimana jika kamu ku penjarakan dirumah ku saja sebagai hukuman hm?"
Kaveh pun sontak terkejut dan melihat ke arah alhaitham. "Baji*gan!" Geram kaveh membuat alhaitham tertawa puas.
-Time skip-
Sudah 6 bulan kaveh di penjara didalam rumah alhaitham. Saat ini kaveh berada di kamar khusus yang di sediakan oleh alhaitham dengan rantai yang menjulur panjang terkunci di kaki kiri nya. Berdiri melihat ke luar jendela memandangi pemandangan yang terbentang luas penuh dengan bangunan.
Suara pintu terbuka dari belakang kaveh, membuat lamunan kaveh goyah dan melihat ke arah belakang. Di dapati nya alhaitham membawakan bubur untuk di makan nya.
"Makanlah aku akan pergi keluar selama 2 hari. Selama itu kamu tidak boleh pergi ke mana pun selain di rumah. Masalah makan? Kamu bisa meminta tolong pada pelayan dirumah ini." Pesan alhaitham menaruh semangkuk bubur ke atas meja di dekat kaveh.
Kaveh hanya memandangi bubur itu dengan wajah datar dan melihat ke arah alhaitham dengan wajah yang menyebalkan.
"Aku tidak lapar."
........................................................................
Kaveh mengunyah bubur itu dengan perlahan dengan sedikit kesal, karena saat ini dia berada di atas pangkuan alhaitham layak nya bayi yang sedang di beri makan. Kaveh sengaja memperlambat cara makan nya padahal bubur bisa saja langsung di telan.
"Ayo lah kaveh, bukankah bubur tidak perlu di kunyah lama seperti ini?" Ucap alhaitham mendengus kesal sambil menunggu kaveh membuka mulut nya lagi.
Kira-kira apa yang terjadi ya? Ternyata, alhaitham memaksa kaveh dengan cara menarik pergelangan tangan nya yang membuat kaveh meringis kesakitan dan alhaitham memukul bagian belakang empuk milik nya itu dengan keras. Mau tidak mau kaveh menuruti kemauan alhaitham yang hingga akhirnya terjadi seperti ini.
"Aku sudah kenyang..." Ucap kaveh menggerutu. Memang sudah hampir habis, tetapi alhaitham tidak suka jika makanan itu tidak di habiskan total.
"Sedikit lagi, setelah itu kau bebas melakukan apapun" ucap alhaitham dengan sabar meskipun ada nada sedikit kesal.
Setelah 10 menit kemudian kaveh menyelesaikan makan nya. Dan alhaitham beranjak dari tempat tadi dia duduk.
"Haitham, apakah kamu akan pergi sekarang?" Tanya kaveh, membuat alhaitham memutar balikkan badan nya melihat ke arah kaveh.
"Apakah itu pertanyaan wajib yang harus ku jawab?"
........................................................................
Pada malam hari nya, kaveh merasa haus. Saat ini jam dinding menunjukkan waktu 10 malam. Seharusnya alhaitham sudah tertidur, hanya saja dia tidak bisa pergi begitu saja karena rantai yang ada di kaki nya. Dia berinisiatif untuk mengambil telepon genggam dan menelpon alhaitham.
"Alhaitham? Aku haus, bisakah kamu ambilkan aku air minum?" Tanya kaveh, dan terdengar suara serak alhaitham seperti telah melakukan sesuatu.
"Oh... Itu, ambil saja kunci di lemari kecil dekat mu. Buka kunci rantai nya pakai kunci itu. Setelah itu kamu bisa mengambil minum. Aku sibuk" telepon mati begitu saja. Kaveh menjadi keheranan, tetapi dia tidak membuang-buang waktu nya begitu saja.
Dengan segera kaveh mengambil kunci itu dari lemari kecil di dekat nya dan membuka kunci rantai yang ada pada kaki nya. Ia melangkah keluar berjalan ke bawah menuju dapur, mengambil air minum.
Setelah itu, kaveh tidak langsung pergi ke kamar nya. Melainkan berjalan-jalan sebentar di rumah alhaitham. Melihat-lihat sekitar, lalu hingga pada akhirnya dia mencium bau yang membuat nya sedikit terangsang.
"Ugh... Bau alpha... Huh? Tunggu... Bukankah ini kamar alhaitham? Mengapa bau feromon nya-" kaveh seketika langsung menutup hidung nya dengan kedua tangan nya.
Bau feromon milik alhaitham semakin kuat dan seperti mendekat ke arah pintu, membuat kaveh mulai melemas karena tidak tahan.
Alhaitham membuka pintu kamar nya, dan mendapati kaveh didepan pintu kamar nya.
"Haah... Sialan, benar-benar kacau. Aku tidak akan meminta maaf kali ini senior. Kamu yang datang sendiri ke sini." Ucap alhaitham menyeringai licik dengan nada nya yang menggoda membuat kaveh semakin melemah.
Alhaitham menarik pergelangan tangan kaveh membawa nya masuk ke dalam kamar nya. Dan menutup pintu kamar milik nya.
"A-alhaitham- nghh- ahh-" kaveh terengah-engah tidak kuat mencium aroma feromon alhaitham yang begitu menyengat. Kaveh berusaha memberontak tetapi itu semua sia-sia karena alhaitham lebih kuat dari diri nya.
"Senior... Tolong lebih relax... Aku tidak bisa mengendalikan diri ku malam ini... Ini juga pertama kali nya untuk ku. Mohon kerjasamanya senior~"
........................................................................
*Continue*
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE!
RomanceKaveh yang merupakan senior alhaitham di kampus nya dahulu, kini bertemu dengan alhaitham lagi setelah tertangkap basah mencuri. alhaitham yang kini menjadi polisi pun memenjarakan kaveh. tetapi, mengapa alhaitham memenjarakan kaveh di rumah nya? bu...