1

22 2 1
                                    

Halo, dengan aku disini. Sebelumnya, perkenalkan namaku Sabintang Aditama. Aku adalah seorang siswa SMA normal dengan keluarga yang 'abnormal'.

Sebenarnya, hari ini adalah hari pertamaku di SMA. Aku tau kehidupanku di SMA ini tidak akan mudah. Tetapi, tidak ada salahnya untuk terus mencoba dan berusaha kan? Kata orang, kegagalan adalah kunci kesuksesan. Lebih baik menyesal mencoba daripada menyesal tidak mencoba.

Aku ingin keluar dari zona nyamanku dan berubah menjadi lebih baik lagi setiap harinya. Lihat saja, aku akan berusaha menjadi 'bintang' yang paling bersinar saat ini!



.

Sebuah mobil sedan hitam yang terlihat sangat mewah berhenti didepan sebuah SMA terpandang di kawasan tersebut. Mobil itu sedikit mencuri perhatian beberapa siswa-siswi yang melihatnya. Dan akhirnya seorang remaja berparas tampan yang tak lain dan tak bukan adalah Bintang, melangkahkan kakinya dengan gugup ke dalam sekolah yang besar itu.

Kalau boleh jujur.., saat ini jantung Bintang berdegup kencang tak karuan. Ia benar-benar gugup karena banyak orang yang memperhatikannya. Dan hal itu tentunya dikarenakan oleh penampilan rapi, wajah tampan dan postur tubuhnya yang bagus. Dan hal tersebut terlihat sangat mencolok bagi siswa-siswi yang sedang berlalu lalang.

Kembali pada Bintang, ia kini sedang kebingungan mencari tempat yang akan di tujunya. Ia celingak celinguk ke kanan dan kiri berharap akan ada kakak kelas atau siapapun itu yang bisa membantunya.


.

Di lain sisi, di sinilah Yudha Pratama berada. Ia sedang berjalan menuju koridor kelasnya. Dan pandangannya pun langsung tertuju pada adik kelas manis yang sedang menoleh ke kanan dan kiri kebingungan. Jujur saja, Yudha merasa ia sedikit lucu. Namun, langsung saja ia tepis pikiran itu dan menghampiri adik kelas yang nampaknya benar-benar sedang membutuhkan bantuan.

"Halo, siswa baru ya? Perkenalkan nama kakak Yudha. Ada yang bisa kakak bantu?" Tanya Yudha ramah. Adik kelas itu langsung terkesiap dan tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya. "Ah, salam kenal kak, saya Bintang. Anu, saya sedang mencari tempat mplsnya dimana ya kak?" Jawab Bintang dengan sedikit terbata. Yudha pun tertawa dalam hati melihat keluguan dan kelucuan Bintang. "Ohh, kamu sedang mencari tempat mpls? Ya sudah, bareng dengan kakak saja. Kakak juga mau kesana soalnya. Tapi tunggu sebentar ya, kakak mau ambil jas dan tanda pengenal dulu di kelas. Kamu ikut kakak saja, ayo!" Ajak Yudha. Bintang yang merasa tidak punya pilihan lain pun mengikuti Yudha. Ia tidak tau harus mengikuti siapa lagi karena ia berangkat terlalu pagi, jadi hanya ada sedikit orang yang berlalu lalang.


.

Sepanjang perjalan ke kelas Yudha, Bintang hanya diam dan menoleh ke kanan dan kirinya. Ia sedang berusaha menghapuskan rasa gugupnya. Yudha yang peka terhadap situasi Bintang pun memutuskan untuk memulai topik pembicaraan.

"Hmm, Bintang bener ya namanya?" Tanya Yudha, memastikan sebelum memulai pembicaraannya dengan Bintang. "Eh, iya kak. " Jawab Bintang dengan sedikit terkejut.

Yudha tersenyum dan melambatkan langkahnya untuk menyamai Bintang. Yudha pun menoleh ke samping dan tersenyum manis ke arah Bintang. "Sebelumnya Sekolah dimana Bin?" Tanya Yudha. "Ah, sebenarnya saya baru pindah kak. Jadi sekolah lama saya bukan dari lingkungan sini." Jawab Bintang sesopan dan sehalus mungkin. Yudha jadi ingin tertawa dibuatnya. "Ohh, pindahan. Anyway, haha kamu ga usah gugup-gugup atau takut-takut sama kakak. Kakak nggak galak kok." Ucap Yudha, berharap agar Bintang bisa merasa lebih nyaman saat berbincang-bincang dengannya.

Bintang sebenarnya merasa malu. Ia merasa tidak sopan karena ia terlalu menunjukkan rasa gugup dan canggungnya, sehingga membuatnya seperti tidak nyaman berada di sebelah Yudha. Padahal ia sangat-sangat bersyukur dapat bertemu Yudha tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang