Nestapa.
Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata Nestapa? Sedih? Kesusahan hati? Itu pula yang di alami seorang Aile Aca Ganendra.
Hidup baginya bagai berjalan di atas pecahan kaca. Menimbulkan banyak luka. Darah mengucur dari sana. Hingga saat tak kuat menahan lara, akhirnya jatuh limbung dengan perasaan yang sama. Hampa.
Orang mana tahu rasa sakitnya? Hanya tahu sebuah senyuman lebar yang selalu di kaitkan dengan tatapan teduh. Palsu. Semua senyum dan teduhnya netra coklat itu, hanya kebohongan.
"Kamu gapapa?"
"Gapapa."
Kata itu, terulang setiap hari oleh Aca.
Kebohongan bertambah setiap hari, apa dia tidak ingin menebus semuanya? Di sisi hatinya yang lain,
"Aku cinta kamu, Vo"
Tak seharusnya ini terjadi. Tapi mau bagaimana lagi? Bertahun tahun bersama membuat hati kecil ini meminta lebih.
Aca mengharap dengan senyum tulus.
Namun.. Senyuman itu mendadak hilang tatkala orang itu mematahkan semua harapan. Sebuah harapan besar yang susah payah dia rangkai dengan rapi dan penuh kesabaran. Harapan yang menginginkan kepastian, hanya mendapat rasa yang cukup membuatnya kelelahan.
Bagaimana dengan keluarga yang sangat 'cukup'? Memiliki banyak orang tua ternyata tak membuatnya menerima bayak kasih sayang yang tulus.
Aca tak menerima haknya sebagai seorang anak.
Semua itu bertambah perih dengan sebuah kenyataan bagai air panas yang mengguyur luka. Di saat inilah, dia merasa lelah.
"Aku capek, boleh tidur?"
Apakah semua rasa sakit ini.. Tidak ada yang menghargai? Luka yang menganga lebar ini perlu di obati walau dia tahu semuanya tidak akan sembuh. Sampai kapanpun.***
Haii👋🏻👋🏻
Ini Eby, panggil Eby aja ya? Jangan author‼️😾
Oh iya, gimana prolognya?? Udah penasaran belum sama kehidupannya Aca?
Dukung Eby ayooo, biar cerita Awan Kelabu bisa update terus sampe tamatt
Caranya gampang, tinggal vote aja Eby udah seneng, apalagi sampe komentar, sjshsjshj
Minggu, 3 September 2023
Dadah, salam hangat dari Eby, hehe
💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Kelabu
Teen FictionHarapan yang lebar. Seperti sebuah sayap yang siap memberi kebahagiaan di atas udara. Namun bagaimana jikalau sayap itu patah? Jiwa jiwa yang hancur. Di iris tragis tanpa pisau. Memekik tertahan dengan hening. Hanya kegelapan malam yang selalu seti...