Sehabis pulang dari sekolah, Bella langsung mengurung diri di kamar.
Ia bersembunyi di balik selimut tebal berwarna abu-abu miliknya.
Demam gadis itu tambah parah karena kejadian di perpustakaan siang tadi.
Bella benar-benar trauma pergi ke perpustakaan sendirian.
Bella berusaha memejamkan matanya, namun bayang-bayang mata itu terus berputar di kepalanya.
"Buset dah. Tadi si Bara, sekarang hantu perpus."
Namun tiba-tiba gadis itu menyadari sesuatu. Gadis itu membuka matanya.
Bella merasa familiar melihat mata dan tatapan itu.
Mata itu mengingatkannya pada seseorang yang biasa menatapnya lembut dengan mata setajam pisau itu.
Gadis itu menggeleng.
"Gak mungkin tuh orang ke perpustakaan. Biasanya juga nongkrong di belakang musholla."
Tiba-tiba Bella menjerit histeris kala sebuah tangan mengelus kepalanya. Orang tersebut juga nampaknya terkejut dengan respon Bella.
"Kenapa, Bell?"
Mendengar suara Alyssa, Bella menurunkan selimut sampai lehernya.
Alyssa mengerutkan keningnya. "Kenapa belum ganti baju juga?"
"Lho? Kok pucat? Sakit lo, Dek?"
"Ya iyalah. Lemes ini." Bella agak ngegas.
"Sabar-sabar."
"Mending kamu pergi ke dapur, Mama udah nyiapin makanan, habis itu makan obat terus tidur. Pr kamu nanti kakak yang kerjain." Ujar Alyssa.
"Gak minta, makasih." Bella memunggungi Alyssa.
"Oke gak usah. Penawaran cuma satu kali." Balas Alyssa.
"Mama. Bella gak mau makan!" Alyssa sedikit mengeraskan suaranya.
"Berisik kang cepu!" Sungut Bella.
"Makanya jangan macam-macam ke gue." Alyssa tertawa.
Selang beberapa detik Anindya masuk ke kamar putrinya.
"Bella sakit." Adu Alyssa.
Wanita berusia 40 tahunan itu menatap wajah putri bungsunya yang agak pucat.
"Bentar ya, Mama bawain makanannya sama obat." Saat Anindya ingin keluar, Bella cepat menghentikannya.
"Gak usah, Ma. Biar Bella aja yang ke dapur."
Bella menyibakkan selimutnya lalu bangkit, padahal tubuhnya lemas bukan main. Syukurlah mens Bella bulan ini hampir berakhir.
Terdengar bunyi bel rumah yang di tekan. Alyssa bergegas mengenakan jilbabnya lalu membukakan pintu untuk tamu yang datang sore ini.
"Mungkin teman-temannya nya tuh bocah deh yang dateng." Monolog Bella karena sahabat dan temannya Alyssa sering berkunjung ke rumah.
Mana jumlahnya banyak sebab Alyssa itu ekstrovert yang punya banyak teman dan sahabat. Namun sahabatnya cuma dua, sama seperti Bella. Namun bedanya Bella cuma punya dua sahabat, tapi tak punya teman lain.
Bella keluar dari kamarnya menuju dapur, tak sengaja dia melihat Indra berdiri di depan pintu sambil mengobrol dengan Alyssa, Anindya dan Bayu.
Bella mengangkat bahunya acuh. Dia terlalu lemas untuk mengetahui alasan kedatangan Indra. Nanti mamanya juga akan cerita.
Bella duduk di salah satu kursi dapur. Gadis itu makan sambil menatap keluar jendela.
Tak berselang lama Anindya ke dapur untuk membuatkan minuman dan membawakan cemilan untuk Indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Teen Fiction[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...